Di tengah perang modern,
kehadiran tentara bayaran ternyata terus dibutuhkan. Tentara bayaran
dibandingkan dengan tentara negara-negara tertentu, lebih terlatih dan
profesional. Tidak heran, tentara bayaran lebih dipercaya mengamankan
aset seperti kedutaan besar dan blok minyak.
Berbagai konflik di belahan dunia, ikut menyuburkan bisnis tentara bayaran. Perang telah menyuburkan bisnis tentara bayaran. Bahkan, di antaranya menjelma menjadi perusahaan besar, lengkap dengan berbagai peralatan perang seperti panser, tank, pesawat, dan helikopter.
Businessinsider, Rabu 24 April 2013, mendata berbagai perusahaan tentara bayaran yang memiliki kekuatan perang terbesar:
1. Security Giant G4S
Berbagai konflik di belahan dunia, ikut menyuburkan bisnis tentara bayaran. Perang telah menyuburkan bisnis tentara bayaran. Bahkan, di antaranya menjelma menjadi perusahaan besar, lengkap dengan berbagai peralatan perang seperti panser, tank, pesawat, dan helikopter.
Businessinsider, Rabu 24 April 2013, mendata berbagai perusahaan tentara bayaran yang memiliki kekuatan perang terbesar:
1. Security Giant G4S
Security
Giant mempekerjakan sekitar 625 ribu orang dan menjadikan sebagai
perusahaan swasta dengan tenaga kerja terbanyak kedua di dunia, hanya
kalah dengan Wal-Mart.
Selain fokus mengamankan bank, penjara swasta, dan bandara pribadi, G4S juga ikut terjun langsung ke medan konflik di berbagai penjuru dunia. Pada 2008, Armorgroup, pasukan elite G4S, mengerahkan 9.000 tentaranya untuk melindungi konvoi pasokan non militer di Irak.
Security Giant memiliki cabang di 125 negara, termasuk di kawasan berbahaya seperti Afrika dan Amerika latin. G4S menawarkan jasa keamanan kepada instansi pemerintah dan swasta untuk mengamankan objek vital, pembersihan ranjau darat, intelijen hingga pelatihan tentara.
Selain fokus mengamankan bank, penjara swasta, dan bandara pribadi, G4S juga ikut terjun langsung ke medan konflik di berbagai penjuru dunia. Pada 2008, Armorgroup, pasukan elite G4S, mengerahkan 9.000 tentaranya untuk melindungi konvoi pasokan non militer di Irak.
Security Giant memiliki cabang di 125 negara, termasuk di kawasan berbahaya seperti Afrika dan Amerika latin. G4S menawarkan jasa keamanan kepada instansi pemerintah dan swasta untuk mengamankan objek vital, pembersihan ranjau darat, intelijen hingga pelatihan tentara.
2. Unity Resource Group
Perusahaan ini berbasis di Australia dan memiliki 1.200 staf di penjuru dunia. Berbagai tentara veteran Australia, Amerika Serikat, dan Inggris bergabung ke perusahaan ini sebagai tentara bayaran.
Perusahaan ini mulai dikenal setelah mendapat tugas menjaga kedutaan besar Australia di Baghdad. Pada 2010, pasukan bayaran ini bertanggung jawab atas dua penembakan mobil kontroversial di Irak, yang menyebabkan seorang profesor asal Australia dan dua wanita sipil tewas.
3. Erinys
Erinys mendapatkan kontrak dari Departemen Luar Negeri AS ke Irak. Misinya adalah mengerahkan sekitar 16.000 pasukan untuk menjaga 282 lokasi di Irak, terutama mengamankan pipa minyak, blok migas, dan aset energi lainnya.
Erinys juga terkenal di Afrika. Baru-baru ini mendapatkan dua kontrak dari Republik Kongo untuk mengamankan proyek migas dan pertambangan bijih besi.
4. Asia Security Group
Didirikan oleh Mashmat Karzai, sepupu Presiden Afganistan, Hamid Karzai. Asia Security Group merupakan perusahaan keamanan terbesar di Afganistan dengan 600 tentara.
Berkantor pusat di Kabul, mendapatkan kontrak jutaan dolar dari militer AS untuk melindungi konvoi pasukan koalisi di selatan Afganistan. Selain itu, perusahaan ini berafiliasi dengan perusahaan tentara bayaran lainnya, DynCorp.
5. DynCorp
Berbasis di Virginia, AS, merupakan salah satu dari delapan perusahaan militer swasta yang dipilih oleh Departemen Luar Negeri AS untuk tetap di Irak saat pasukan AS secara resmi keluar dari Irak.
Perusahaan ini berhasil meraup US$3,4 miliar dan aktif di Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin. Memiliki sekitar 10 ribu pasukan. Perusahaan ini memiliki reputasi yang bagus, karena ikut menumpas kelompok pemberontak di Kolombia dan misi anti narkoba di Peru. Selain itu, DynCorp ikut melucuti senjata para pejuang di Somalia, Liberia, dan Sudan Selatan.
6. Triple Canopy
Salah satu kontraktor tentara swasta yang ikut menggantikan pasukan AS di Irak, Triple Canopy, mengerahkan 1.800 tentara di negara tersebut. Triple Canopy meraup kontrak US$1,5 miliar untuk menggantikan tentara AS di Irak.
Berbagai perusahaan Irak pun menggunakan jasa Triple Canopy. Sebuah ulasan dari perusahaan tersebut adalah terlatih, profesional, dan memiliki jam terbang tinggi. Saat ini, mempunyai sekitar 3.000 tentara yang kebanyakan berasal dari Uganda dan Peru.
Triple Canopy juga disewa untuk mengamankan kedutaan besar AS dan Israel di Haiti.
7. Aegis Defense Services
Aegis fokus untuk menyediakan jasa keamanan untuk perusahaan migas, pemerintahan AS, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Memiliki kekuatan sekitar 5.000 tentara di seluruh dunia. Saat ini, Aegis aktif beroperasi di Afganistan dan Bahrain. Banyak perusahaan migas yang menyewa jasa Aegis.