Fakta-dibalik-5-pesulap-indonesia.





Menyajikan hiburan di luar nalar merupakan tugas utama dari seorang pesulap. Menakjubkan dan menegangkan merupakan efek yang harus ditimbulkan oleh pesulap. Karena kepandaian si pesulap dalam memainkan trik-triknya, banyak yang mengira sulap merupakan sihir. Para magician harus tahu bagamana agar triknya tidak terbongkar. Di balik semua itu, banyak fakta-fakta yang mungkin belum pernah Anda bayangkan sebelumnya. Berikut 5 fakta unik mengenai pesulap-pesulap Indonesia:

1. Romy Rafael
Soal hipnotis-menghipnotis sudah menjadi ahlinya, sugesti yang ditanamkan ke dalam pikiran orang yang terhipnotis juga dapat membius pikiran para penonton yang membuat para penonton terlihat antusias saat melihat aksinya. Rommy Raffael tidak pernah membayangkan kalau ia akan menjadi master hipnotis, padahal sejak kecil Rommy ingin menjadi seorang astronot.

2. Deddy Corbuzier
Pesulap ini bisa dikatakan master of master. Di samping keahliannya dalam bidang mentalist, ia juga mampu membengkokkan linggis hanya dengan tatapan matanya. Tapi tahukah Anda kalau master yang satu ini ternyata pernah 2 kali tidak naik kelas semasa SD.
 3. Demian Aditya
Siapa yang tak kenal sang illusionist yang banyak melakukan aksi menakjubkan. Di antara atraksi-atraksinya, yaitu: menghilangkan mobil, dikubur hidup-hidup, menembus meja, dan menembus tembok. Demian juga pernah mengalami kecelakaan saat melakukan aksinya dalam acara Gara-Gara Magic TRANS 7. Sebelum terkenal menjadi illusionist, ternyata Demian pernah memenangkan kontes Abang None Jakarta 2006.
   
4. Pak Tarno
Inilah pesulap yang namanya melejit pada saat sekarang ini. Dengan permainan yang sangat sederhana, pak Tarno mampu menghibur jutaan pasang mata saat pertama tampil. Yang sangat unik dari pak Tarno adalah selalu membacakan mantra-mantra tertentu keika melakukan aksinya. Tahukah Anda, hanya dengan membawa peralatan yang sangat sederhana, pak Tarno memperoleh gelar master of tradisional magic dalam acara The Master RCTI hanya dengan sekali tampil.

5. Limbad
Nama ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Sudah bosan rasanya bila membahas profil 'prince of fakir' ini. Yang perlu Anda ketahui bahwa di balik penampilannya yang sangat misterius, ternyata Limbad takut sama yang namanya ulat bulu.





 

KUMPULAN PHOTO BUGIL AYAM KAMPUS



Foto-foto bugil di bawah ini adalah koleksi foto telanjang ayam kampus yang hanya boleh dinikmati pria dewasa dijamin mampu meningkatkan gairah anda. Beberapa hari lalu, yayang aku nonton acara di TV dikosan yang membahas tentang “ayam kampus”. Dan ternyata sudah beberapa saat nonton masih belum ngerti apa itu “ayam kampus”. Lalu nelp ke aku untuk menanyakan artinya, ya udah aku jelasin aja kalo ayam kampus itu gak ada bedanya sama Jablai, cuma statusnya mahasiswa.
Hari ini lagi asik2 browsing, ternyata ada gambar gambar bugil ayam kampus. Tapi kalo ayam-ayam ini gak tau kuliahnya dimana. Mungkin mereka lagi asik menikmati hasil jerih payahnya sebagai ayam
kampus




foto bugil ayam kampus
Kira2 untuk gambar ini melanggar RUU ITE gak yah? Mudah2an gak masuk dalam salah satu pasal RUU ITE. Tapi masa ada iya pasal yang melarang menyebarkan foto ayam bugil, heheheheh….

Foto-foto bugil di bawah ini hanya boleh di konsumsi pria dan wanita dewasa saja. Kulit dan bentuk tubuhnya hanya bisa dinikmati oleh orang berduit saja.

  ayamkampus seksi
ayam kampus seksi





Paha ayam yang nikmat dan yummi
Paha ayam yang nikmat dan yummi................wkowkowkowkowkowkokwokwow  :P


 

PROFIL GITARIS PRISA WANITA INDONESIA BERBAKAT




Gadis kelahiran Jakarta, 6 Jan 1988 , ayah berasal dari Padang dan ibu dari Lampung/Palembang), mempunyai nama lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi.
Selain memiliki wajah cantik, Prisa juga menguasai permainan gitar di atas rata-rata. Musik bergenre metal yang dihasilkan dari senar gitarnya merupakan hasil inspirasinya dari band-band dunia yang difavoritkan, seperti God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder. Ia bukan hanya jago maen gitar tapi juga menulis beberapa lirik lagu.
Awal tertarik dengan musik  adalah karena adanya piano yang nganggur di rumahnya. Saat  itu Prisa baru kelas 3 SD, namun Prisa berusaha untuk memainkannya walo kakinya belum bisa mencapai pedal piano. Sampe kemudian ada temen kakaknya yang melihat Prisa kecil bermain piano yang kemudian mengajarkan sedikit basic tentang permainan piano, waktu itu yang berusaha diajarkan adalah tentang chord.
Pada usia 8 tahun akhirnya Prisa diberikan les privat piano. Ternyata les privat yang diberikan malah bukan piano, namun “electone” (sejenis piano). Les privat electone tersebut berjalan sampai Prisa berusia 10 tahun. Prisa kemudian mengembangkan permainan electonenya ke piano secara otodidak, Prisa mencoba membawakan lagu “Entertainer” & “Fur Elize” (Beethoven) versi dia sendiri.
Prisa pertama kali belajar gitar karena kebetulan. Sewaktu masih SMP, Prisa tinggal di asrama Pelita Harapan, kemudian iseng maenin gitar punya temannya. Gara-gara dimarahin sama yang punya gitar, akhirnya Prisa bertekad balas dendam dengan ikut ekskul gitar. Akhirnya Prisa dan temannya ikut ekskul barengan sambil balapan siapa yang nantinya lebih jago.
Ketika Prisa beranjak 15 tahun (sekitar tahun 2003), Prisa berusaha membentuk grup bandnya sendiri. Waktu itu Prisa baru kelas 3 SMA dan sempat keluar-masuk di beberapa band.. Akhirnya Prisa berhasil membentuk band pertamanya, sebuah band pop cewek bernama: Daijyobu. Di band ini Prisa berperan sebagai gitaris dan vocalis. Tembang yang dibawakan pada saat itu adalah “No Such Thing”nya John Mayer dan beberapa tembang dari “Incubus”.
Melihat bakat yang terus mengalir begitu saja, Prisa kemudian membuat sebuah band Rock’n'Roll + Punk Rock bernama “Morning Star”. Saat itu band ini khusus membawakan covernya Living End. Ide nama Morning Star itu berasal dari artinya “Lucifer” (di kamus berarti: Bintang Fajar). Band tersebut berpersonil 6 orang, Prisa memainkan gitar akustik dan vokal.
Kesukaan Prisa mendengarkan musik metal, membawanya  membentuk band modern metal bernama Zala pada tahun 2004 yang membawakan tembang-tembang yang hits pada saat itu seperti Killswitch Engage, God Forbid, As I Lay Dying, Avenged Sevenfold, dll. Sejak adanya band inilah Prisa mulai mendapatkan sound distorsi yang diidam-idamkan selama ini, diiringi perkembangan teknik bermain gitar Prisa yang sangat pesat. Bersama band ini juga Prisa sempat menulis beberapa lagu metal karya mereka sendiri.
Zala
Tahun 2005 sampai pertengahan tahun 2006 nama Prisa cukup dikenal di scene underground bersama band metalnya, Zala. Band ini cukup menyita perhatian lantaran isi personelnya cewek semua. Tapi tidak hanya sekedar menjual image saja, skill mereka juga tidak kalah sama band-band cowok.
Tahun 2006 bisa dibilang sebagai tahun emasnya Prisa dimana karirnya baik secara pribadi maupun kelompok makin sukses. Secara pribadi, ia terpilih menjadi model untuk portal gitar pertama di Indonesia, Gitaris.com. Ia juga sering disebut sebagai Miss Gitaris.com karena selalu menjadi wakil Gitaris.com di berbagai event dan media. Bersama bandnya, Zala, ia beberapa kali tampil di event metal underground bahkan sampai Java Jazz 2006.

Tidak lama kemudian Prisa memperoleh gitar metal pertamanya yaitu: Fender Telecaster Flathead Custom Shop (Slipknot Signature).
Bulan Juni 2006, Prisa tergabung dalam band baru bernama Dead Squad. Di band ini ia berpasangan dengan salah satu gitaris dari keluarga Item yang juga merupakan personel Andra & The Backbone Stevie Item,  dengan bassist Bonny (mantan bassist Tengkorak, yang juga mantan bassistnya Vessel) dan drummer Andyan (mantan drummer Siksa Kubur).

Kemudian pada bulan Juli Prisa mendapat kehormatan untuk berkolaborasi dengan salah satu maestro gitar Indonesia, Eet Sjahranie dalam penampilan Edane di PRJ. Bersama Edane, Prisa tampil membawakan lagu Cry Out dan Kau Manis Kau Ibliz. Selain itu ia juga dikontrak selama 2 bulan sebagai additional gitaris dan backing vocal untuk, Sheila On 7, yang baru ditinggal salah satu gitarisnya, Sakti. Bersama SO7 sempat tampil di SCTV dalam acara World Cup 2006 dan ikut dalam tour hingga ke Malaysia.

Pada bulan Juli 2007, Prisa diendorse oleh pihak Jackson Guitars. Ia dikontrak untuk menggunakan gitar Jackson DKMG Arch Top. Sebuah gebrakan yang sangat fenomenal mengingat ia adalah gitaris Indonesia pertama yang diendorse oleh Jackson.

Akhir tahun 2007, Prisa memutuskan keluar dari DeadSquad dan membentuk band metal yang seluruh personelnya wanita. Band itu dinamakan Vendetta. Di band ini Prisa juga sudah mulai memainkan gitar 7-string.

Hingga awal tahun 2008 Prisa lebih sering terlihat di tv sebagai bintang tamu dalam sejumlah penampilan band-band papan atas tanah air seperti J-Rocks, Samsons, dan The Titans.
Tidak lama kemudian album solo pop Prisa dengan album self title “Prisa” juga dirilis Aquarius Records dalam format CD & kaset dengan lagu hitsnya yang berjudul Muka Dua.

- Discography: Prisa – Prisa (2008), Hits: Muka Dua


- Website: www.prisarianzi.com
- Group Band Sekarang: Vendetta
- Group Band Terdahulu: Zala, Dead Squad
- Side Project: Morning Star
- Gear: Jackson DKMG archtop, Martin, PRS, Jackson RR
- Endorsement: Jackson Guitars
- Style: Metal, Shred, Pop, all around

oleh: Joanna Tan
sumber:
- www.gitaris.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Prisa_%28album%29
 

Biografi Michelangelo Batio








Nama Lengkap: Michael Angelo Batio
Website resmi: http://angelo.com
Guitar: Dean Guitars
Pick: Dunlop Jazz 3’s hitam
Chord: Ernie Balls
Pickup: DiMarzio, emg, Seymour Duncan
Efek: Ibanez TS9 Tube sesuatu yg, Boss Digital Delay, Boss OD 2
Ampli: Marshall JCM 800, 900, 2000, JMP 1 amps and pre amps & Mesa Boogie Dual Rectifier heads, 4 × 12 Marshall lemari
Pengalaman Band: Nitro
Gaya permainan: Shredd
Teknik Andalan: over-under technique, sweeping, tangan kiri-kanan
Gitar yang merupakan gitar yang mungkin yang paling up-to surprise orang yang benar-benar mengenali kehebatannya. Michael Angelo merupakan pemain gitar kanan kiri yang paling baik. Ia bahkan mengklaim sebagai gitaris pertama di dunia yang menjadi spesialis pemain 2 gitar sekaligus.
Pada usia 5 tahun ia mulai belajar piano, dan pada usia 10 tahun ia belajar gitar. sejak usia 19 tahun ia sudah bermain sebagai session player untuk berbagai instansi dan produk seperti Burger King, Pizza Hut, Taco Bell, KFC, United Airlines, United Way, McDonalds, dan tim hoki Chicago Wolves. Ia juga bergabung dengan band Nitro yang beraliran heavy metal.
Oleh majalah Guitar ONE, Michael Angelo terpilih sebagai undefinedNo. 1 Shredder of ALL TIME. Ia berhasil menyisihkan shredder juga John Petrucci, Paul Gilbert, Buckethead, Shawn Lane, dan Yngwie Malmsteen.
 
Michael telah merelease beberapa album solo, termasuk: Tidak ada batas-batas (1995), Planet Gemini (1997), dan Hands Without Shadows (2005). Selain itu, video pelajaran yang ia bintangi seperti Speed Kills, Speed Lives, Speed Lives 2, dan pada bulan Februari 2006, merelease Speed Kills 2.
Michael diendorse oleh Dean Guitars. Oleh Dean Guitars ia membuat gitar-gitar signaturenya. Michael bahkan memiliki gitar 4 neck. Andalannya teknik yang sangat populer di-atas adalah teknik yang digeber dengan kecepatan tinggi.


 

PROFIL GUITARIS DUNIA

JOE SATRIANI
“Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi”
Click for larger version Nama Lengkap: Joe Satriani
Website Resmi: Satriani.com
Tempat/Tgl Lahir: 15 Juli 1956 di Westburry, New York, USA
Group Band Saat Ini: Joe Satriani
Group Band Sebelumnya: The Squares
Pengaruh: Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Gitar: Ibanez JS Series
Keahlian: Tapping, Alternate Picking, dll
Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.
Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.
Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.
Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.
Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).
Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990an.
Setelah Engines of Creation album seperti apalagi yang akan dirilis Joe Satriani berikutnya? Kita nantikan saja!!
JIMI HENDRIX
“Sang Dewa Gitar”
Click for larger version Nama Asli: James Marshall Hendrix
Tempat/Tgl Lahir: Seattle, 27 November 1942
Gaya Permainan: Blues & Rock
Group Band: Jimi Hendrix Experience, Band of Gipsy, The Velvetones
Pengaruh musikal: Bob Dylan, B.B. King, Muddy Waters, Howlin’ Wolf, Buddy Holly, dan Robert Johnson
Gitar Yang Digunakan: Fender Stratocaster
Efek : Vox Clyde McCoy wah pedal, Roger Mayer Octavia, Dallas Arbiter Fuzz Face
Terlahir dengan nama Johnny Allen Hendrix yang kemudian diganti menjadi James Marshall Hendrix oleh ayahnya, James “Al” Hendrix. Jimi semasa kecilnya sering berpura-pura menjadi gitaris setelah menyaksikan penampilan B. B. King. Ia menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat ketertarikan Jimi pada gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah gitar second hand seharga 5 dollar pada saat ia berusia 16 tahun. Ia pun bergabung dengan grup band pertamanya, The Velvetones yang hanya bertahan selama 3 bulan. Pada musim panas berikutnya ayahnya membelikan gitar elektrik Supro Ozark 1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band The Rocking Kings.
Tahun 1961 ia meninggalkan Inggris untuk hijrah ke Amerika Serikat. Ia menjadi salah satu prajurit United States Army. Namun sebuah cedera yang ia dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi prajurit. Ia pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James. Disini ia bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang bernama Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain dalam sebuah acara kecil di kawasan Greenwich Village. Dalam sebuah jam session kecil dengan bassis grup Animal, Chas Candler. Chandler sangat terperana melihat permainan Jimi. Hingga setahun kemudian ia mengajak Jimi untuk kembali ke London dan membentuk band mereka dengan memasukkan drummer Mitch Mitchel. Chas Candler sendiri lebih memilih menjadi manager dan posisi bassis diisi oleh Noel Redding. Band tersebut diberi nama Jimi Hendrix Experience dan mulai menjadi pembicaraan di London sepanjang tahun 1966.
Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera merelease album Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan Are You Experienced? di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang masa. Selain itu, album tersebut menjadi sangat fenomenal dan meroketkan nama Jimi Hendrix. Setiap penampilannya selalu ditonton ratusan bahkan ribuan orang.
Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya, Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di kota New York.
Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows yang juga menampilkan Mitch Mitchell, Billy Cox, Juma Sultan, dan Jerry Velez. Namanya semakin berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua penonton yang menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia menampilkan aksi solo gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang liar seperti memetik senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar gitar, memainkan feedback, distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya. Setelah itu ia membentuk grup baru yang bernama Band of Gipsy dan melepas album Hendrix: Live At The Fillmore East in 1999. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul First Rays Of The New Rising Sun. Namun sebuah tragedi menyebabkan ia tak bisa merasakan hasil jerih payahnya dalam album tersebut. 18 September 1970 ia ditemukan tewas. Di sampingnya ditemukan sejumlah pil tidur. Polisi mengatakan ia tewas akibat overdosis. Penampilan terakhirnya sebelum tewas yaitu bersama band asal Amerika yang bernama War di Ronnie Scott’s club, London.
Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master sekalipun. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain gitar elektrik seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh semua gitaris yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Sudah tak terhitung banyaknya gitaris yang menjadikannya sebagai influence musik terbesar mereka. Nama-nama seperti Brian May, Yngwie Malmsteen, Ritchie Blackmore, Steve Lukather, Eric Clapton, Slash, Joe Satriani, Paul Gilbert, dan Steve Vai hanyalah sedikit dari gitaris-gitaris yang terinfluence permainannya. Bukan hanya permainan gitarnya saja yang banyak dicontek, tetapi lagu-lau karyanya seperti Little Wing, Voodo Child, dan Red House menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk penampilan Live maupun rekaman. Dalam setiap voting atau polling di majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The Greatest Guitarist All Time.
YNGWIE MALMSTEEN
“Pahlawan dan pelopor gitaris shredder sedunia dari Swedia”
Click for larger version Nama Lengkap: Lars Johann Yngwie Lannerback
Website Resmi: yngwie.org
Tempat/Tgl Lahir: 30 Juni 1963 di Stockholm, Swedia.
Group Band Saat Ini: Yngwie Malmsteen Band
Group Band Sebelumnya: Steeler, Alcatrazz,
Pengaruh: Niccolo Paganini, Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, J.S.Bach, Antonio Vivaldi, W.A.Mozart,
Gitar: Fender Stratocaster Yngwie Malmsteen Signature Series
Keahlian: Neoclassical, Alternate Picking, Arpeggio, dll.
Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang “Eruption” pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik “two handed tapping”, Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya “Rising Force” yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna “Neo-Classical” yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor - seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya “Malmsteen”, mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: “Steeler” dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu “Hot On Your Heels”. Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya “Rainbow” dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu “Kree Nakoorie”, “Jet to Jet,” dan “Hiroshima Mon Amour”, Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can’t Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).
Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia, penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
STEVE VAI
“Dewa gitar yang flamboyan dan serba bisa”
Click for larger version Nama Lengkap: Steven Siro Vai
Website Resmi: Vai.com
Tempat/Tgl Lahir: 06 Juni 1960 di New York, USA
Group Band Saat Ini: Steve Vai
Group Band Sebelumnya: Hot Chocolate, The Ohio Express, Circus, Rayge, Bold As Love, Axis, Morning Thunder, Frank Zappa, The Out Band, The Classified, 777, Alcatrazz, David Lee Roth, Whitesnake
Pengaruh: Joe Satriani, Frank Zappa
Gitar: Ibanez Universe, Ibanez JEM
Keahlian: semua teknik dalam buku pelajaran gitar bisa dilakukannya dengan sempurna!!!
Siapa yang tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.
Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.
Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare. Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda. Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.
Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya. Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.
Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.
Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita tunggu saja… liberty and justice for all!!!
JOHN PETRUCCI
“Salah satu gitaris progressive yang paling popular”
Click for larger version Nama Lengkap: John Peter Petrucci
Website Resmi: JohnPetrucci.com
Group Band Sebelumnya: Majesty
Gitar: Ernie Ball Musicman, Ibanez
Tempat Lahir: Long Island, New York 12 Juli 1967
Pengaruh: Steve Morse, Allan Holdsworth, Yngwie Malmsteen, Metallica, Eddie Van Halen
Zodiac: Cancer
Tempat Tinggal: New York
Status: Menikah
Keahlian: String Skipping, Chromatic Scales, Arpegio, Matrix Modulation, dan lain-lain.
John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi). Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam yngwie malmsteen, randy rhoads, iron maiden, steve ray Vaughn, dan grup besar Semacam yes, rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.
Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni. Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum.
EDDIE VAN HALEN
“Pelopor teknik two handed tapping”
Click for larger version Nama Asli : Edward Lodewijk Van Halen
Tempat/Tgl Lahir : Amsterdam / 26 Januari 1955
Gaya Permainan : Hard Rock
Group Band : Van Halen
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Jimmy Page
Teknik Andalan : Two Handed Tapping, Whammy Bar
Gitar : Frankenstein, Peavey Wolfgang, Kramers, Ernie Ball/MusicMan, Charvel, Steinbergers, Ibanez Destroyer, Fender Stratocaster, dll.
Efek : Evantide H3000 Intelligent Harmoniser, 2x Roland SDE 3000 Stereo Delays, BOSS SD1 Super Overdrive, MXR Phase 90, Dunlop Cry Baby Wah-Wah, Boss OC2 Octave Divider, Peavey Delta Stomp
Ampli : Marshall 100watt Super Lead, Sylvania EL34, 1989 Soldano SLO-100, Peavey 5150
Sebelum era permainan gitar shredd dipopulerkan oleh Yngwie Malmsteen pada tahun 1984, 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu sukses menggemparkan dunia musik. Teknik two handed tapping atau yang biasa disebut tapping saja telah berhasil secara mutlak meracuni lebih dari separuh gitaris rock yang ada di Amerika. Bukan hanya teknik tapping saja, ia juga mempopulerkan gaya permainan gitar hard rock yang sangat berbeda dari kebanyakan gitaris rock yang cukup kental permainan bluesnya. Solo gitarnya di tembang Eruption yang terdapat dalam album debut grupnya Van Halen secara mengejutkan menjadi perbincangan utama gitaris-gitaris rock dimasa itu.
Eddie Van Halen atau biasa disebut dengan panggilan singkat EVH, merupakan seorang imigran dari Belanda. Ia dan keluarganya pindah ke Amerika sekitar tahun 60an. Awalnya lebih dulu mempelajari piano dan kemudian sedikit konsentrasi di drum. Sedangkan kakaknya, Alex Van Halen malah mempelajari gitar. Diam-diam mereka berdua saling mencuri kesempatan mempelajari instrumen yang bukan miliknya. Alex belajar drum, EVH belajar gitar. Ternyata malah keduanya sepakat bertukar alat musik. Jadilah kemudian EVH menekuni gitar. Pada saat mulai belajar gitar, ia cukup terpengaruh dengan permainan dari Eric Clapton dan Jimmy Page. Kemudian mereka membentuk band bernama Mammoth yang akhirnya berganti menjadi Van Halen dengan masuknya Michael Anthony pada bass, dan David Lee Roth pada vocal. Band ini terbentuk secara resmi tahun 1974.
Album Van Halen yang dirilis tahun 1978 berhasil menembus charts Billboard sampai posisi 15 dan berhasil terjual sebanyak 2 juta keping yang salah satu menjadi penyebabnya adalah solo gitar EVH di lagu instrumental, Eruption. Nama Eddie Van Halen langsung berkibar karena ia berhasil mempopulerkan teknik tapping. Meski kontribusi dari David Lee Roth sebagai vocalis yang atraktif dan fenomenal juga tak bisa dipandang sebelah mata, namun bisa dibilang nama EVH lebih menjual. Namanya menjadi perbincangan dan berkali-kali meraih penghargaan sebagai Guitarist of The Year oleh majalah-majalah.
Selain teknik tapping yang menjadi trademarknya, EVH juga dikenal dengan senyumnya yang selalu ia tampilkan dalam segala kondisi. Tak heran gitaris-gitaris muda di Amerika begitu menghormatinya. EVH kemudian membuat penampilan gitar Fender Stratocasternya menjadi berbeda. Body berwarna merah dengan garis-garis putih menjadi salah satu nilai jualnya.
Album berikutnya dimasa David Lee Roth menjadi vocalis yang dirilis adalah Van Halen II (1979) dan Woman and Children First (1980), Fair Warning (1981), Diver Down (1982), dan sebuah album yang merupakan salah satu album masterpiece dari Van Halen yaitu 1984 yang dirilis tahun 1984. Di album 1984, EVH menampilkan permainan keyboard yang menawan. Malahan masyarakat awam lebih mengenal suara dan permainan keyboardnya di lagu Jump ketimbang teknik-teknik gitarnya. Lagu Jump berhasil menjadi juara 1 di charts Billboard.
Pada tahun 1983, sebelum album 1984 dirilis. EVH sempat bekerjasama dengan King of Pop, Michael Jackson. EVH ikut serta dalam proyek album Thriller yang nantinya terjual lebih dari 20 juta copy. Ia memoles lagu yang berjudul Beat It menjadi sedikit berwarna rock dan dance. Tak lupa juga EVH menampilkan solo gitar dan teknik tappingnya yang merajalela di lagu tersebut. Munculnya EVH di lagu tersebut mendapat respon yang luar biasa dengan perolehan menduduki puncak charts Billboard selama berminggu-minggu.
Tahun 1986 Van Halen mengalami perubahan formasi dengan mundurnya David Lee Roth dan digantikan oleh Sammy Haggar. Meskipun begitu, EVH tetap mampu menampilkan permainan-permainan gitar terbaiknya. Album-album berikutnya seperti 5150 (1986), OU812 (1988), For Unlwaful Carnal Knowledge (1991), dan Balance (1995) masih cukup mampu memperpanjang nafas Van Halen dalam dunia rekaman. Tak lama kemudian kembali Van Halen berganti vocalis dengan masuknya Gary Cherone (ex Extreme). Van Halen semasa Gary Cherone oleh banyak pihak dianggap sebagai era terburuk dengan ditandai kurang suksesnya album Van Halen III (1998). Tahun 2001 EVH terkena kanker mulut, ia terpaksa absen selama sekitar 2 tahun untuk proses penyembuhan.
PAUL GILBERT
“Salah satu dewa gitar dengan permainan paling cepat dan bersih”
Click for larger version Nama Lengkap: Paul Brandon Gilbert
Website Resmi: PaulGilbert.com
Tempat/Tgl Lahir: 6 November 1966 di Carbondale Illinois - USA.
Group Band Saat Ini: Racer X
Group Band Sebelumnya: Racer X, Mr.Big
Pengaruh: Eddie Van Halen
Pendidikan: Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT.
Gitar: Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series
Keahlian: Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll.
Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock.
Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu.
Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine.
Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini.
Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya “Street Lethal “, kemudian “Second Heat” (1987) & “Live! Extreme Volume” (1988).
Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani “Billy Sheehan”, vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey.
Mereka meluncurkan album pertamanya “MR.BIG” dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.
Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: “Live! Raw Like Sushi” (1990), “Mr Big - Lean into it” (1991), “Mr.Big - San Francisco Live” (1992), “Racer X - Live Extreme Volume 2″ (1992), “Mr.Big - Bump Ahead” (1993), “Mr.Big - Live! Raw Like Sushi 2″ (1994), “HEY MAN” & ” The best of MR.BIG” (1996), “Hard Rock Cafe”, ” Live At Budokan ” & solo ” King of Club” (1997)
Lagu “To Be With You” (dari Album “Lean Into It”) menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu.
Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo “Flying Dog”. Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua “Beehive Live” dan album ketiga Racer X “Technical Difficulties”.
Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label Indonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun album berikutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria, melainkan berpindah ke label Variant Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album “Spaceship One” hingga ke Indonesia. Hal ini disambut antusias oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis asal Amerika yang menarik diri karena takut disweeping oleh pihak-pihak tertentu.
SLASH
“Gitaris nyentrik yang merajai panggung rock di era 90an awal.”
Click for larger version Nama Asli: Saul Hudson
Tempat/Tgl Lahir: Hampstead (London), 23 Juli 1965
Gaya Permainan: Blues & Hard Rock
Group Band: Velvet Revolver, Slash’s Snakepit, Gun’s N’ Roses, Hollywood Rose
Pengaruh musikal: Aerosmith, Led Zeppelline, Jimi Hendrix, Jeff Beck, Eric Clapton
Gitar Yang Digunakan: Gibson Les Paul, Gibson Flying-V, B.C. Rich Mockingbird, B.C. Rich Warlock, Fender Stratocaster, Fender Telecaster 1952, dll.
Album Favorit: Aerosmith - Rocks, Cheap Trick : Live at Budokan, dan UFO - Strangers in the Night.
Rocker mana yang tidak kenal Slash? Namanya begitu terkenal diseluruh dunia semenjak mengorbit bersama salah satu band rock terbesar dunia, Gun’s N’ Roses. Sosoknya sangat mudah dikenali, berambut panjang, keriting, memakai topi panjang / topi sulap, dengan menggendong Gibson Les Paul serta tak lupa sebatang rokok Marlboro menempel dibibir adalah style Slash yang sangat familiar.
Slash lahir di Hampstead (London), Inggris pada tanggal 23 Juli 1965. Ayahnya seorang Inggris berkulit putih, dan ibunya warganegara Amerika berkulit hitam. Ibunya merupakan perancang busana panggung David Bowie, dan ayahnya bekerja sebagai desainer cover album rekaman. Di usia 11 tahun Slash pindah ke Los Angeles. Sejak dulu ia punya gaya hidup yang anti-sosialis. Untuk anak sebayanya, tampil dengan menggunakan jaket kulit, jeans kucel, dan rambut panjang sangat dipandang miring oleh masyarakat. Pertengahan tahun 70′an Slash mulai bermain BMX motorcross. Ia bahkan sempat mendapatkan penghargaan dan uang dari olahraga ini.
Di usia 15 tahun, ia memperoleh gitar pertama dari neneknya. Akhirnya ia mulai belajar bermain gitar dengan banyak menyimak lagu-lagu dari Led Zeppelline, Eric Clapton, Rolling Stones, Aerosmith, Jimi Hendrix, Jeff Beck, dan Neil Young. Ia memutuskan berhenti dari olahraga BMX dan menekuni gitar. Setiap harinya ia berlatih selama 12 jam. Dikarenakan sibuk bermain gitar setiap harinya, ia kemudian dikeluarkan dari sekolah saat berada di tingkat 11. Ia pun semakin memperbanyak pergaulan dengan musisi-musisi muda dan melakukan jam session. Inspirasi dari Aerosmith sangat mempengaruhi skill bermusiknya. Tak lama kemudian ia bertemu Steven Adler dan membentuk band Road Crew. Hanya seorang gitaris dan drummer membuat mereka kemudian mencari vocalis. Seorang pemain bass bernama Duff McKagan menjawab iklan yang dipasang Slash di koran. Belakangan mereka sepakat mengganti nama bandnya dengan nama baru Hollywood Roses. Sambil terus bermain dari pub ke pub dan sempat merekam album demo, secara kebetulan Slash dkk bertemu dengan 2 personel band L.A. Guns, Izzy Stradlin dan Axl Rose. Setelah melakukan jam session, mereka masing-masing saling mengagumi kemampuan bermusik satu sama lain. Akhirnya bergabunglah kedua band tersebut dan memakai nama Gun’s N’ Roses.
Mulanya mereka merelease album mini Live : Like a Suicide. Slash dkk merasa cukup puas dengan album yang bersifat pancingan ini, pasalnya mereka kemudian mendapatkan kontrak rekaman dengan label Geffen Records. Tahun 1987 Debut album perdana dilepas dengan judul album Appetite For Destruction. Diluar dugaan, hits single perdana Sweet Child O’Mine berhasil menjadi jawara ditangga lagu Billboard dan radio-radio. Intro lagu yang menunjukkan kemampuan Slash memainkan gitar langsung menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh dunia. Diikuti kemudian oleh single Welcome To The Jungle yang juga dijadikan soundtrack film Dead Pool. Album ini melambungkan nama Slash sebagai gitaris pendatang baru terbaik. Dalam kurun waktu satu tahun, album ini telah berhasil menjual 20 juta keping album diseluruh dunia.
Tahun 1989, G N’ R merilis album kedua, Lies. Namun penjualan albumnya tak sesukses album pertama. 2 tahun kemudian album Use Your Illusion I dan II dilepas ke pasaran. Album ini kembali membesarkan nama Slash sebagai gitaris terbaik. Di album ini ia mampu menampilkan permainan melodi yang harmonis dan menyentuh. Siapapun tak akan menyangkal bagaimana indahnya permainan solo Slash dalam lagu November Rain dan Don’t Cry. Serta permainan yang juga tak kalah apiknya dalam nomor-nomor Estranged, Live and Let Die dan lagu You Could Be Mine yang menjadi soundtrack film box office, Terminator 2. Pada masa-masa ini Slash bersama bandnya mencapai puncak kejayaan dimana mereka turut menggelar tur dunianya. Terakhir, G N R memperoleh predikat sebagai The Dangerous Band In The World. Bahkan dinilai popularitasnyabisa melebihi The Beatles apabila terus menghasilkan album seperti ini.
Album Spaghetti Incident yang direlease tahun 1993 menjadi album terakhirnya bersama G N R, pasalnya terjadi konflik internal didalam tubuh band itu sendiri. Slash tidak setuju terhadap visi Axl yang mulai ingin merubah warna musik GNR ke arah techno. Slash cabut dan mendirikan Slash’s Snakepit. Bersama band barunya ini ia sempat merelease 2 buah album yaitu IT’S FIVE O’CLOCK SOMEWHERE tahun 1995 dan Ain’t Life Grand tahun 2000. Sayangnya album-album tersebut tidak sesukses semasa masih bersama GNR. Setelah 2 tahun kemudian ia memutuskan berhenti dari proyek Slash’ Snakepit dan membentuk band baru yang beranggotakan hampir semuanya mantan-mantan personel GNR. Duff pada bass , Matt Sorum pada drum, seorang gitaris baru Dave Kushner dan vocalis Scott Weiland (mantan vocalis Stone Temple Pillots). Debut album Contraband direlease tahun 2004. Album ini langsung bertengger di posisi puncak Billboard Charts. Hal ini dikarenakan kerinduan fans- fans GNR pada GNR sendiri yang menurut rumor akan merelease album baru namun tak kunjung tiba. Akhirnya kerinduan tersebut ditumpahkan kepada Velvet Revolver yang sebagian besar personelnya adalah pilar-pilar utama GNR dimasa lalu. Single perdana Slither berhasil menjadi debutan yang menjanjikan.
Selain sibuk dengan bandnya sendiri, Slash juga ternyata pernah menjadi gitaris bagi musisi-musisi dunia lain seperti Michael Jackson. Bahkan pada tahun 2001, saat Michael Jackson merayakan 30 tahun karir musiknya, Slash menjadi bintang tamu dengan mengisi part gitar dan berduet di panggung pada lagu Black Or White dan Beat It. Slash juga berkali-kali terpilih menjadi Best Guitarist Of The Year dari majalah-majalah musik. Hal ini juga yang menyebabkan Gibson mengontraknya sebagai endorser dan artis Gibson. Kini koleksi gitarnya bahkan sudah melebihi angka 100 dan ada kemungkinan bakal terus bertambah.
JASON BECKER
“Dewa gitar paling berbakat yang ditimpa musibah”
Click for larger version Nama Lengkap: Jason Becker
Website Resmi: JasonBecker.com
Group Band Sebelumnya: David Lee Roth & Cacophony
Gitar: Hurricane & Carvin.
Tempat/Tgl Lahir: 22 July
Pengaruh: W.A. Mozart, Marty Friedman, Eddie Van Halen, Bob Dylan, Andreas Segovia dan Niccolo Paganini.
Keahlian: Classical, Sweep Arpeggio, Japanese Scale, Blues, Whammy Bar, dll.
Jason Becker adalah seorang anak ajaib yang mampu menguasai permainan gitar dengan sangat baik dalam waktu yang pendek (4 tahun) dan pada umur yang muda sekali: 16 tahun (1987). Jika Anda mendengar hasil karya besar Jason, Anda akan merasakan seolah-olah Mozart dan Bach hidup kembali dengan usia muda tersebut. Jason dapat dengan mudah menciptakan komposisi klasik yang sangat rumit (lebih rumit daripada karya Yngwie atau gitaris lainnya) dan memainkannya dengan sangat cepat dan bersih baik di electric guitar maupun gitar klasik (gitar bolong). Dari sekian banyak gitaris shredder, Jason Becker-lah yang terbaik dalam komposisi klasiknya.
Sayang sekali Tuhan tidak mengizinkan Jason bermain gitar lebih lama lagi, Jason harus kehilangan seluruh kemampuannya pada usia 19 tahun (1990) berhubung terjangkit penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis atau Lou Gehrig) yang menyebabkan Jason lumpuh total. Organ tubuh Jason mati tahun demi tahun, sampai kini Jason hanya sanggup menggerakkan matanya. Padahal beberapa tahun sebelumnya Jason masih mampu mengerakkan jari kirinya dan menulis lagu melalui komputer dan menghasilkan album “Perspective”.
Rencananya Jason akan menulis lagu lagi dengan menggunakan teknologi komputer Macintosh, di mana Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan gerakan matanya. Mungkin inilah sejarahnya di mana seorang gitaris dapat menulis lagu dengan gerakan matanya. Dapat Anda bayangkan betapa berbakatnya Jason dan betapa tingginya semangat Jason dalam menulis karya musiknya!
Dari awal karirnya sampai saat ini keluarga Jason bukanlah dari keluarga yang mampu, sehingga sang ayah harus melukis dan menjual karya lukisannya untuk menanggung biaya perawatan Jason. Bagi Anda yang gemar akan permainan Jason, dapat menyumbangkan dana di JasonBecker.com.
Sejak Jason kecil, ayahnya adalah seorang penggemar Bob Dylan yang sangat mempengaruhi musik Jason. Ayah Jason dan paman Jason juga seorang pemain gitar klasik yang baik, sehingga Jason menguasai permainan klasik Segovia. Jason selalu bermain musik klasik, Jason memiliki buku 24 Caprice Niccolo Paganini dan selalu menggunakannya sebagai latihan.
Jason menerima acoustic/electric guitar Takamine pertama dari ayahnya pada usia 12 tahun, tampil untuk sekolah dia dan sekolah lainnya. Pada usia 13 tahun, guru sekolah Jason sangat kagum dengan permainan dan bakat Jason, kemudian memintanya untuk mempimpin sebuah Jazz Ensemble.
Tepat pada usia 14 tahun Jason menghabis semua waktunya untuk berlatih dan meramu komposisi musik dia sendiri. Waktu itu Jason juga sempat belajar teknik arpeggio yang dalam dengan Dave Creamer.
Pada usia 16 tahun, permainan dan teknik Jason telah mencapai tingkat yang sangat tinggi. Akhirnya Jason mencoba mengirim demo rekaman 45 menitnya ke produser Mike Varney (bos Shrapnel Records. Jason memainkan 2 karya Niccolo Paganini (klasik) dan 2 lagu blues. Sebagian besar dari rekaman tersebut hanyalah improvisasi di chord yang sederhana, tetapi Jason memainkan teknik counterpoint dengan menggunakan volume gitarnya. Menurut Jason teknik ini adalah ide yang konyol, tetapi justru Mike Varney menganggap itu adalah ide yang cemerlang.
Tidak lama setelah Mike Varney menemukan Marty Friedman di bar, Jason disuruh menghubungi Marty. Akhirnya Jason datang ke rumah Marty di San Fransisco dan bermain (nge-jam) setiap harinya. Mereka sangat banyak memainkan blues dan selalu memainkan harmoni yang manyatukan musik mereka berdua. Marty & Jason saling belajar satu sama lainnya.
Pada tahun itu juga Marty Friedman dan Jason Becker membentuk group band pertama mereka: “Cacophony” yang mengegerkan dunia gitaris shredder. Album pertama mereka adalah “Speed Metal Symphony” dan album keduanya adalah “Go Off!”. Anda dapat melihat betapa hebat kemampuan mereka memadukan kedua warna musik yang mereka miliki, Marty & Jason masih dapat saling mengiringi dan menjaga harmoni permainannya dalam kecepatan yang tinggi. Cacophony sendiri banyak membuat konser terutama di negara Jepang, Jason bahkan sempat mendemonstrasikan permainan dalam lagu “Eruption” (Van Halen) yang cukup sulit dengan menggunakan 1 tangan kiri dan tangan lainnya sambil memainkan yoyo!
Marty & Jason memang kompak, sebelum album “Go Off!” diluncurkan, mereka juga merelease sepasang album solo: Jason Becker dengan solo album “Perpetual Burn” dan Marty dengan solo album “Dragon’s Kiss”. Setelah menyelesaikan tour “Go Off!”, Marty & Jason memutuskan untuk solo karir dan mencari band yang mangangkat nama mereka. Ketika “David Lee Roth” (ex-Van Halen) memilih gitaris barunya, Jason memainkan sekian banyak lagu Van Halen dengan gaya dia sendiri seperti Hot For Teacher, Yankee Rose dan Skycraper (rekaman dapat didenger di website resmi JasonBacker.com).
Akhirnya Marty berhasil terpilih sebagai gitaris group band thrash yang bergengsi: “Megadeth” dan Jason sendiri berhasil terpilih sebagai gitaris “David Lee Roth” (ex-Van Halen) menggantikan posisi gitaris besar: Steve Vai dan Eddie Van Halen. Mulai sejak itu nama Marty & Jason menjadi besar, berbagai majalah gitar terkemuka di USA seperti Guitar World, Guitar Practising Musician, Guitar Player dan lainnya memuji kemampuan bermain mereka.
Bersama David Lee Roth, Jason mengisi seluruh gitar utama di album “A Little Ain’t Enough”. Jason semakin menjadi sorotan di dunia gitar dan mulai tour bersama group bandnya David Lee Roth. Pada saat berusia 19 tahun, Jason merekam lagu blues Bob Dylan “Meet Me In The Morning”, tiba-tiba Jason merasakan tangan kanannya semakin melemah dan nyaris tidak dapat digerakkan. Akhirnya lagu blues ini dimainkan dengan whammy barnya tanpa menggunakan vibrato bending sama sekali.
Lemahnya tangan kanan Jason bahkan menyebabkan dia tidak dapat meneruskan tour bersama group bandnya David Lee Roth. Tidak disangkanya setelah dicheck, Jason terkena penyakit lumpuh ALS yang menyebabkan semua urat syaraf Jason berhenti berfungsi. Selama 6 tahun lebih Jason lumpuh sehingga tidak dapat memainkan gitarnya lagi, hanya jari kirinya yang dapat digerakkan. Jason tidak dapat berjalan, makan maupun berbicara.
Ternyata keajaiban Tuhan hadir, Jason yang sudah hampir lumpuh total tersebut berhasil menulis lagu berkat tangan kirinya yang masih dapat menggerakkan mouse komputer. Itu berarti Jason menulis lagu dengan pikirannya tanpa menyentuh gitar kesayangannya! Tak lama kemudian Jason mengeluarkan album solonya yang kedua berjudul “Perspective”. Berhubung Jason sendiri tidak dapat memainkan gitarnya di album “Perspective” ini, maka permainan gitar Jason diganti oleh gitaris country rock yang cukup terkenal bernama “Michael Lee Firkins” dibantu oleh teman-teman lainnya.
Walaupun pada album ini Jason hanya menulis dengan pikirannya bukan berarti hasil karyanya tidak berkualitas lagi. Anda bisa simak sendiri karya Jason yang sangat rumit di album ini dengan judul “Seranna” dan “End Of The Beginning”. Setiap lagunya mencerminkan semangat (innerfire) Jason Becker untuk hidup/sembuh kembali. Dengan tegasnya Jason menuliskan di cover album keduanya “Perspective”, bahwa penyakit ALS hanya dapat melumpuhkan organ tubuh dan suaranya tetapi tidak dapat melumpuhkan pikiran dan musiknya.
Tahun demi tahun telah berlalu, penyakit Jason semakin parah dan kini Jason hanya dapat menggerakkan bola matanya. Jason masih belum putus asa, ayah Jason memutuskan untuk menggunakan teknologi komputer Macintosh yang didesign khusus untuk orang cacat. Dengan menggunakan perangkat Macintosh ini, Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan gerakan matanya! Direncanakan album ketiganya akan ditulis dengan gerakan mata Jason.
Dapat Anda bayangkan betapa tingginya semangat Jason memperjuangkan musiknya. Banyak sekali gitaris terkenal seperti Eddie Van Halen, Marty Friedman, Paul Gilbert, Vinnie Moore, dll yang salut terhadap perjuangan Jason dan mengunjungi rumahnya. Akhirnya salah fans Jason mengajukan ide kepada Amy Becker (kakak ipar Jason) untuk membuat sebuah album tribute untuk Jason Becker. Ide ini ternyata berjalan dengan baik, keluarga Jason menghubungi perusahaan-perusahaan rekaman yang bersedia men-sponsorin rekaman ini dan gitaris-gitaris yang bersedia membantu project album tribute ini.
Dalam waktu 3 bulan, perusahaan rekaman ““Lion Music” menyetujuinya. Marty Friedman sebagai sahabat dan pasangan Jason dalam group band Cacophony menjadi gitaris pertama yang menyetujui ide album tribute ini.
Ternyata hasilnya di luar dugaan, artis-artis terkenal berikut ini bersedia membantu rekaman tribute ini secara sukarela: Eddie Van Halen, Marty Friedman, Paul Gilbert (ex-Mr.Big), Vinnie Moore, Kee Marcello (ex-Europe), Joe Lynn Turner (ex-Deep Purple), Neil Zaza, Anders Johansson (ex-Yngwie Malmsteen), Chris Poland (ex-Megadeth), Jeff Watson (ex-Night Ranger), Stephen Ross, James Byrd, Matt Bissonette, Mark Boals, Ron Thal, Joy Basu, Alex Masi, Lars Eric Mattsson, James Kottak, Ron Keel, Ted Poley, Stevie Salas, Jeff Pilson, ,Phantom Blue, dll.
Album tribute ini telah selesai dan akan diluncurkan pada hari ulang tahun Jason tgl 22 July 2001 ini. Album ini dapat diorder di website: ““Lion Music” dan video pembuatan album ini dapat ditonton di http://www.angelfire.com/hi4/overandover/Jason.html
Semua keuntungan yang diperoleh dari album tribute ini akan disumbangkan kepada keluarga Jason untuk biaya pengobatannya. Jason Becker memang sebuah legenda gitaris dan inspirasi murni untuk semua gitaris!
MICHAEL ANGELO
“Gitaris ultra shredd……..”
Click for larger version Nama Lengkap: Michael Angelo Batio
Website Resmi : http://angelo.com
Gitar : Dean Guitars
Pick : Dunlop Jazz 3’s in black
Senar : Ernie Balls
PickUp : DiMarzio, EMG, Seymour Duncan
Efek : Ibanez TS9 Tube Screamer, Boss Digital Delay, Boss OD 2
Ampli : Marshall JCM 800, 900, 2000, JMP 1 amps and pre amps & Mesa Boogie Dual Rectifier heads, 4×12 Marshall cabinets
Pengalaman Band : Nitro
Style Permainan : Shredd
Teknik Andalan : over-under technique, sweeping, left-right handed
Gitaris yang satu ini mungkin merupakan gitaris yang paling mencengangkan sampai-sampai orang awam pun pasti mengakui kehebatannya. Michael Angelo merupakan gitaris pemain tangan kanan-kiri yang paling baik. Ia bahkan mengklaim sebagai gitaris pertama di dunia yang menjadi spesialis pemain 2 gitar sekaligus.
Pada umur 5 tahun ia mulai belajar piano, kemudian pada usia 10 tahun ia belajar gitar. sejak usia 19 tahun ia sudah bermain sebagai session player untuk berbagai instansi dan produk seperti Burger King, Pizza Hut, Taco Bell, KFC, United Airlines, United Way, McDonalds, dan tim hoki Chicago Wolves. Ia juga pernah bergabung dengan band Nitro yang beraliran heavy metal.
Oleh majalah Guitar ONE, Michael Angelo terpilih sebagai No. 1 Shredder of ALL TIME. Ia berhasil menyisihkan shredder ternama lainnya seperti John Petrucci, Paul Gilbert, Buckethead, Shawn Lane, dan Yngwie Malmsteen.
Michael telah merelease beberapa album solo, diantaranya : No Boundaries (1995), Planet Gemini (1997), dan Hands Without Shadows (2005). Selain itu video pelajaran yang ia bintangi seperti Speed Kills, Speed Lives, Speed Lives 2, dan pada Februari 2006 ini merelease Speed Kills 2.
Michael diendorse oleh Dean Guitars. Oleh Dean Guitars ia dibuatkan gitar-gitar signaturenya. Michael bahkan memiliki gitar 4 neck. Teknik andalannya yang sangat terkenal adalah over-under technique yang digeber dengan kecepatan tinggi.
RITCHIE BLACKMORE
“Salah satu gitaris yang menjadi cikal bakal shredder”
Click for larger version Nama Lengkap: Richard Hugh Blackmore
Tempat/Tgl Lahir : London / 14 April 1945
Website Resmi : www.blackmoresnight.com
Gitar : Fender Stratocater (1972 , 1974, Ritchie Blackmore Custom Shop Signature Series, dan banyak stratocaster lainnya) , Gibson ES 335, dll
Ampli : ENGL amp Ritchie Blackmore Signature, Marshall Major 200Watt
Pengalaman Band : Rainbow, Deep Purple, Blackmore’s Night
Pengaruh Musikal: J.S Bach , Beethoven , Hank Marvin (the Shadow) , Jimi Hendrix , Pete Townsend (The Who)
Gaya Permainan : celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, gothic rock, heavy metal, hard rock, guitar virtuoso
Ritchie Blackmore adalah salah satu gitaris yang cukup disegani di era 70an. Dimana teknik permainan arpeggionya di gitar elektrik dengan menggunakan overdrive/distorsi banyak dijadikan panutan bagi para shredder di jaman era heavy metal 80an. Di masa berjayanya di era 70an, gitaris elektrik pada saat itu masih menggunakan teknik blues seperti bending, vibrato dan traditional picking saja. Namun Ritchie memberikan sentuhan yang lain pada gitar elektrik, yaitu bermain dengan economical picking, arpeggio, tremolo picking, bahkan teknik whammy bar di tremolo standar gitar Fender Stratocaster dia sudah terapkan di era tahun 70an saat itu. Sebutlah nama Yngwie Malmsteen , Joe Stump, atau Chris Impellitteri sebagai salah satu shredder yang cukup banyak mengadopsi teknik permainan dari Ritchie. Bisa dikatakan: Richie Blackmore sebagai biang awal dari gitaris shredder.
Di tahun 1967 , Ritchie yang pada awalnya telah bermain dengan sejumlah band seperti the Outlaws, Screaming Lord Sutch, dan Neil Christian & The Crusaders diajak bergabung oleh Jon Lord, mantan kibordis Artwoods/The Flowerpot Men , dimana ini adalah awal mulanya terbentuk band raksasa yang menjadi legenda hidup hingga kini : DEEP PURPLE. Di masa-masa ini Deep Purple sendiri telah bergonta ganti personel sampai 4 kali dan juga setelahnya juga masih gonta ganti hingga kini. Di tahun 1969 Deep Purple telah membuat suatu konsep konser gabungan mereka dengan iringan musik orkestra klasik, dimana hal ini banyak ditiru oleh band-band penerus seperti Metallica, Scorpion, dan Yngwie Malmsteen yang juga menggunakan konsep serupa di salah satu konser mereka.
Era masa kejayaan Deep Purple adalah ketika mereka merilis album “IN ROCK” (1970), dimana permainan gitar Ritchie yang sesungguhnya mulai keluar disini. Setelahnya muncul juga album “FIREBALL” (1971) dan di tahun 1972 Deep Purple merilis album “MACHINE HEAD” yang dianggap para kritikus musik sebagai album rock terbaik di masa itu, dengan tembang hitsnya adalah Smoke On The Water dan Highway Star.
Setelah masa-masa itu Deep Purple mulai mengalami banyak goncangan internal, terutama masalah pribadi antara Ritchie dengan vokalis Ian Gillan pada saat itu. Di tahun 1975 Ritchie resmi mengundurkan diri dari Deep Purple karena alas an ketidak cocokan warna musik purple pada sast itu yang sudah mulai ke arah Funk-Blues . Ritchie akhirnya mendirikan band solo proyeknya dia yg bernama RAINBOW dan disini sebenarnya banyak kritikus yang menilai bahwa band ini mewakili permainan dan jiwa musik Ritchie yang sesungguhnya. Dan di lagu-lagu Rainbow, Ritchie sudah banyak mengeluarkan skill gitar dia seperti memainkan arpeggio yang cepat, whammy bar, tremolo picking serta economical picking.
Di tahun 1984 hingga tahun 1993 Deep Purple membuat formasi terbaik mereka utnuk reuni kembali, dan salah satu hits lagu yg tercipta selama era itu adalah “Perfect Stranger” yang dijadikan lagu medley oleh Dream Theater. Namun selama masa itupun ternyata Rainbow sudah tidak terlalu produktif lagi, walau masih mengeluarkan beberapa album.
Di tahun 1993 ketika Deep Purple mengadakan tour dunia, Ritchie resmi mengundurkan diri lagi di tengah-tengah rangakaian konser yang berlangsung di Eropa. Alhasil, posisi Ritchie yang meninggalkan sebagian tour yang belum diselesaikan akhirnya diisi oleh Joe Satriani.
Di tahun 1996 Ritchie masih merilis album terakhir Rainbow , dan 3 tahun kemudian Ritchie malah membuat band bersama istrinya , Candice Night sebagai vokalis untuk membuat Band baru bernama Blackmore’s Night dgn aliran celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, irish . Sungguh suatu band dgn aliran musik yang sangat berbeda jauh dengan permainan gitar Ritchie yang begitu garang di era berjayanya Deep Purple dan Rainbow.
CARLOS SANTANA
“Gitaris Latin Rock Paling Ngetop”
Click for larger version Nama Asli : Devadip Carlos Santana
Tempat/Tgl Lahir : Mexico / 20 Juli 1947
Gaya Permainan : Latin Rock
Group Band : Santana
Pengaruh musikal : Musik Latin, Blues, Jimi Hendrix, Jazz, Bob Dylan
Gitaris Favorit : Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan
Gitar Yang Digunakan : Paul Reed Smith Santana signature, Alvarez-Yairi CY127CE nylon-string acoustic,
Efek : Ibanez Tube Screamer, Mu-Tron Wah Pedal
Ampli : Mesa/Boogie Mark I amp head, Fender Cyber Twin amp, Motion Sound AR-112 rotary guitar amps (2), Mesa/Boogie 1×12 cabinet, Marshall 4×12 speaker cabinets with Celestion G12M Greenback speakers
Carlos tumbuh di Mexico. Memang berasal dari keluarga musisi. Ayahnya seorang pemain violin. Tentu saja ia juga pernah belajar bermain violin, tepatnya pada usia 5 tahun. Namun pada usia 8 tahun ia berpindah ke gitar. Memang di negara latin seperti Mexico, gitar termasuk alat musik yang paling banyak dikuasai. Ketika keluarganya pindah ke Tijuana, Carlosa mulai bermain di beberapa klub dan bar.
Setelah keluarganya pindah ke San Francisco, pada tahun 1966 ia membentuk band bernama Santana Blues Band. Namun karena nama grup tersebut dirasakan kurang cocok dengan kebutuhan label rekaman dan karena peran Santana sangat mendominasi didalam grup tersebut, maka nama embel-embel Blues Band dihilangkan dan akhirnya memakai nama Santana saja sampai saat ini. Di bandnya ini Carlos memainkan musik berirama latin dengan beranggotakan pemain-pemain instrumen piano, bass, tamborin, perkusi, terompet, dan sebagainya. Meski mengusung musik latin, namun Santana juga memadukan unsur musik-musik jazz, blues, dan rock kedalam komposisi musiknya. Satu hal lagi, sound gitar Carlos sangat unik dan berkarakter.
Debut penampilan Carlos dengan grupnya diajang musik yang ternama dimulai tahun 1968. Setelah itu nama Santana mulai menjadi salah satu yang dicari di San Francisco. Debut rekamannya adalah dalam sebuah album kompilasi LIVE bersama Al Kooper. Setelah itu Santana mendapatkan kontrak dengan label Columbia. Tahun 1969, Santana tampil dalam salah satu pagelaran musik terbesar, Woodstock. Penampilan tersebut direkam dalam sebuah album dan video. Secara mengejutkan rekaman tersebut sukses besar.
Akhirnya album-album Abraxas (1970), Santana III (1971) menyusul kesuksesan album sebelumnya. Nama depan Devadip sebenarnya bukan nama lahir dari Carlos. Nama itu diberikan oleh guru spiritual Carlos, yaitu guru Sri Chinmoy. Rupanya efek belajar spiritual sangat berpengaruh terhadap skill bermusik Carlos. Ia sering kali mengambil tema dan lirik yang agak menyentuh dunia gaib. Setaun kemudian Carlos mencoba menjadi artis solo dan rekaman tanpa anggota grup Santana. Ia pernah rekaman dengan Buddy Miles juga dengan John McLaughlin yang akhirnya menelurkan album ‘Love Devotion Surrender’. Album itu dirilis tahun 1973, sementara setahun sebelumnya album Carlos bersama Santana yang berjudul ‘Caravanserai’ dirilis ke pasaran.
Mulai tahun 1974 dan seterusnya Santana meraih beberapa emas untuk penjualan album-albumnya yang sukses. Borboletta (1974), Amigos (1975), Festival (1976), Moonflower (1977), and Inner Secrets (1978) merupakan album-album yang mengibarkan nama Santana kemudian tak hanya di benua Amerika saja namun sudah mulai merambah ke beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Spanyol.
Carlos juga pernah merilis album tribute untuk musisi-musisi favoritnya seperti Stevie Ray Vaughan, Jimi Hendrix, Marvin Gaye, dsb. Sempat juga ia merilis album kolaborasi dengan 2 saudaranya. Mereka menamai diri Santana Brothers. Album kolaborasi tersebut sempat dinominasikan oleh penghargaan Grammy Awards untuk kategori ‘Best Rock Instrumental Performance’ tahun 1994.
Selama 5 tahun ke depan Santana seperti menghilang dari dunia rekaman. Namun ternyata ia sedang berkonsentrasi untuk menyiapkan sebuah album yang spektakuler. Tahun 1999 Santana merilis sebuah album yang merupakan proyek campuran dengan menampilkan karya-karya artis lain dan juga banyak menampilkan artis-artis lain seperti Eric Clapton, Rob Thomas, dll. Album yang diberi judul ‘Supernatural’ ini sukses besar. Bahkan bisa dibilang merupakan album tersukses sepanjang karir Carlos dan Santana band. Dengan mengandalkan hits ‘Smooth’ dan ‘Maria Maria’ album tersebut berhasil mendapat 8 penghargaan Grammy Awards. Secara finansial, album tersebut berhasil terjual lebih dari 10 juta keping.
Melihat pasar yang bagus dari proyek kolaborasi semacam ini, kemudian pada tahun 2002 Santana kembali berkolaborasi dalam sebuah album berjudul ‘Shaman’. Album ini menjagokan lagu kolaborasi dengan penyanyi yang sedang naik daun saat itu, Michelle Branch.
NUNO BETTENCOURT
“Dewa gitar yang mempelopori warna Funky Metal”
Click for larger version Nama Lengkap: Nuno Duarte Gil Mendes Bettencourt
Website: NunoCentral.co.uk
Group Band Sebelumnya: Extreme, Overseas, Myth, Viking, Ruin & Sinful
Group Band Saat Ini: Mourning Widows
Gitar: Washburn Nuno Bettencourt Signature Series (N2, N4 & N8)
Tempat/Tgl Lahir: 20 September 1966 di Praia da Vitoria, Terceira, Azores, Portugal.
Pengaruh: Queen/Brian May, Prince, Jimmy Page, Eddie Van Halen, Al Dimeola & Rimski Korsakov
Keahlian: Funky Metal, dll.
Nuno Bettencourt merupakan gitaris rock yang terbaik dalam permainan ritemnya. Beberapa gitaris lain yang dapat menandingi permainan ritemnya dapat terhitung misalnya: John Petrucci, Darren Housholder dan beberapa pemain funk metal lainnya.
Kekreatifan Nuno dalam menciptakan teknik permainan baru telah dikenal sejak album pertama dan kedua group bandnya Extreme yaitu: “Extreme” dan “Pornograffitti”. Tidak heran Nuno dinobatkan menjadi “Best New Talent” (pendatang baru terbaik) begitu Extreme meluncurkan album keduanya “Pornograffitti”.
Sesuai dengan perkataan Nuno sendiri di interview-interviewnya bahwa cita-cita Nuno adalah menulis album berwarna funk seperti Pearl Jam, Nirvana dan sejenisnya. Oleh karena itu jika Anda ingin mendengarkan kepiawaian Nuno sebagai shredder, maka kami rekomendasikan Anda mendengarkan album Extreme: “Pornograffitti”. Album pertama “Extreme” dan album ketiga “Three Side Story” juga tidak kalah bagusnya. Justru album solo Nuno sendiri dan band barunya Mourning Widows, tidak menampilkan skill dari permainan Nuno sendiri. Bubarnya Extreme cukup mengecewakan penggemar Nuno.
Pada tahun 1982 Nuno pertama kalinya bertemu dengan vokalis Extreme: Gary Cherone. Ini merupakan awal dari band Extreme tsb. 2 tahun kemudian (1984) Nuno meninggalkan sekolahnya dan konsentrasi dalam melatih permainan gitarnya. Nuno melihat drummer Extreme: Mike Mangini di sebuah club di dalam band tribute Van Halen, ketika band-band lain sedang istirahat, Mike memainkan solo drum yang luar biasa.
1985 Nuno bertemu dengan bassist Extreme: Pat Badger yang bekerja di toko gitar Jim Mouradian di Winchester di mana Nuno selalu memodifikasi gitarnya di sana. Nama band mereka pertama kali dinamakan “The Dream” sebelum menggunakan nama “Extreme” dan menghasilkan lagu “Mutha” yang berhasil menerobos jajaran lagu di MTV. Tak lama kemudian nama band mereka diganti menjadi “Extreme” dan tampil di Festival Mare de Agosto (Santa Maria) pada tahun 1986.
Pada tahun 1987 Extreme memenangkan “Outstanding Hard Rock Act” pada tahun pertama Boston Music Awards. Mereka juga memenangkan kontes MTV video, yang ditonton juga oleh perusahaan rekaman A&M A&R scout. Pada bulan Septembernya mereka mendapat kabar baik dari A&M record untuk mulai rekaman.
Pada tahun 1989 mereka kembali disebut sebagai “Rising Star” di Boston Music Awards. Tak lama kemudian album debut mereka direlease, tetapi tidak banyak mendapat perhatian selain menjadi album terlaris minggu pertama di Boston, mencapai urutan ke 80 di US chart dan terjual 300.000 copy. “Kid Ego” menjadi single pertama mereka dan kemudian “Little Girls” dan Mutha (Don’t Wanna Go To School Today).
Guitar magazines menobatkan Nuno sebagai “the next Eddie Van Halen”! Extreme tour ke Amerika Utara dan Jepang. Lagu “Play With Me” menjadi soundtrack film “Bill and Ted’s Excellent Adventure”. Kemudian Nuno mengisi ritem gitar di lagu Janet Jackson “Black Cat”.
Pada tahun 1990 Extreme merekam album keduanya “Pornograffitti” di Scream Studio (LA). Guitar magazine memberikan 6 halaman khusus untuk Nuno. Lagu Decadence Dance, Get The Funk Out direlease, tetapi tidak banyak yang terjadi.
Pada bulan December perusahaan gitar Washburn membuatkan gitar N4 Nuno Bettencourt Signature Series, sampai saat ini N4 membuktikan kerberhasilan penjualan gitar Nuno.
Awal kesuksesan Nuno terjadi pada bulan June 1991 ketika lagu “More Than Word” menjadi hit nomor 1 di USA dan luar negeri termasuk Israel, Belanda, dll. Nuno juga mengisi dan menjadi cover untuk video Hot Guitarist Video Magazine Premiere Volume (December ‘92).
Pada bulan October Nuno terpilih sebagai Rocker Terseksi di majalah Playgirl dan juga memenangkan “Top of the Rock”, “Songwriter of the Year”, “Solo of the Year” (Flight of the Wounded Bumblebee), dan “Guitar LP of the Year” di majalah gitar “Guitar For The Practicing Musician”
Selanjutnya Extreme merelease album-album berikutnya: “III Sides”, “Waiting For The Punchline” dan kemudian meninggalkan Extreme, merelease album solonya dan membentuk band barunya “Mourning Widows”. Penggemar shredder boleh kecewa dengan keluarnya Nuno dari Extreme karena album-album berikutnya Nuno semuanya berwarna funk murni, tidak terdengar lagi permainan gitar yang menampilkan skill dari Nuno.
MARTY FRIEDMAN
“Dewa gitar dengan permainannya yang sangat melodius, note selection yang sempurna”
Click for larger version Nama Lengkap: Marty Friedman
Website Resmi: MartyFriedman.com
Group Band Sebelumnya: Megadeth, Cacophony, Deuce, Vixen & Hawaii
Gitar: Ibanez SZ model, Jackson Kelly Marty Friedman Signature Series, Ibanez & Fernandes
Tempat Lahir: Washington, D.C - USA
Pengaruh: Musik Jepang, Frank Marrino, Uli Jon Roth, Neil Geraldo, Brian Setzer & Brain May
Zodiac: Sagittarius
Tempat Tinggal: Jepang
Saudara: 1 adik perempuan bernama Jill
Tinggi: 5’7 feet
Berat: 125 lbs
Mata: Coklat
Rambut: Coklat Tua
Status: Waiting for Febby Lawrence :p
Keahlian: Note Selection, Japanese/Exotic Scale, Blues, dll.
Hampir semua gitaris menilai bahwa permainan gitar yang baik adalah yang memberikan rasa/feel yang baik, speed/kecepatan bukanlah segala. Marty Friedman merupakan dewa gitar yang paling melodius dan paling berhati-hati dalam pemilihan nada (Note Selection). Seperti yang diutarakan gitaris Jason Becker bahwa setiap detik, setiap nada yang dimainkan Marty mencerminkan penjiwaan yang sangat mendalam. Semua ini dapat Anda rasakan sendiri ketika Anda memainkan salah satu dari lagu Marty.
Marty diakui dunia dengan solonya yang tematik. Album solonya “Scenes” menjadi Album Instrumental Terbaik ke-2 tahun 1993, sekaligus menjadi Gitaris Terbaik nomor 2 tahun 1993 atas solonya pada lagu “Symphony Of Destruction” (Megadeth). Sebelumnya Marty juga banyak menerima penghargaan award dari International Reader’s Polls yang mensejajarkan dirinya dengan gitaris kelas dunia lainnya.
Marty Friedman sudah rekaman sejak 1980 bersama group band pertamanya Deuce, namun baru terkenal di dunia musik ketika ia bergabung dengan salah satu group band terbesar: “Megadeth” pada tahun 1990. Sungguh sebuah perjuangan yang berat bagi Marty untuk bergabung dengan Megadeth. Konon ketika Megadeth memilih calon gitaris barunya, Marty membawa perlengkapan gitarnya satu mobil truk untuk meyakinkan bahwa dia serius. Namun di luar dugaan Megadeth justru Megadeth bertambah besar berkat masuknya warna musik yang diusung oleh Marty.
Menonjolnya pengaruh Marty Friedman dapat dirasakan pada album “Rust In Peace” (Megadeth). Tahun lalu Marty memutuskan untuk meninggalkan group band Megadeth yang telah didukung lebih dari 1 dekade (10 tahun), yang kemudian diganti posisinya oleh gitaris Al Pitrelli. Kini Marty baru saja menyelesaikan album solo terbarunya dengan judul “Music For Speeding”, yang kini telah beredar di Jepang dengan 2 bonus tracks. Album baru ini baru akan beredar di seluruh dunia bulan Februari atau Maret 2003. Warna musik Marty di album baru ini sudah jauh lebih modern dibandingkan album sebelumnya, di mana mixing yang dilakukan di album ini sudah sangat bagus sekali. Sejak tahun 2003 ini Marty telah pindah ke Jepang dan mencoba menjadi warga Jepang selama 1 tahun ini.
Marty sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 1987 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika dia bergabung dengan Jason Becker dalam group band Cacophony. Marty & Jason Becker dipertemukan oleh produser Mike Varney. Mike Varney menemukan Marty di bar & Jason Becker melalui rekaman demonya, akhirnya Mike Varney mencoba untuk menyatukan musik Marty yang berbau Jepang dan Jason Becker dengan pengaruh musik klasiknya yang kental. Kemudian terbentuklah group band Cacophony dengan 2 album yang menderu-deru yang sangat disegani oleh para shredder dunia yaitu “Speed Metal Symphony” (1997) dan Go Off! (1998).
Tidak dapat dipungkiri betapa besarnya pengaruh musik Jepang terhadap permainan Marty, akhirnya Marty berhasil menggaet artis New Age yang sangat terkenal yaitu Kitaro untuk menjadi produser di album new age pertamanya Marty: Scenes. Semua proses rekaman Marty di beberapa album solonya direkam di studio rekamannya Kitaro. Album tersebut diwarnai dengan orkestra ditambah dengan instrumen lain seperti biola, piccolo, cello, koto, shakuhachi, dan piano.
Apabila Anda belum mengenal Marty, Anda pantas mencoba mendengarkan musiknya yang sangat melodius, harmonis, damai, cantik dan indah. Jika di musik jazz/sax Anda menyukai Kenny G, maka di musik rock/gitar Anda akan menyukai Marty Friedman!
Sebagai informasi bahwa website resmi Marty Friedman juga dibuat dan dikelola oleh Mayzan (pemilik Gitaris.com). Apabila Anda juga merupakan penggemar Marty, maka Anda telah berada di website yang tepat!
ERIC CLAPTON
“Salah satu pengembang musik blues dunia”
Click for larger version Nama Asli : Eric Patrick Clapton
Tempat/Tgl Lahir : The Green Ripley, Inggris, 30 Maret 1945
Website :  http://www.ericclapton.com
Gaya Permainan : Blues
Group Band terdahulu : Yardbirds, John Mayall’s Bluesbreakers, Cream, Blind Faith
Pengaruh musikal : Albert King, B. B. King, Muddy Waters
Gitar : Fender Stratocaster Eric Clapton Signature, Martin 000-28EC Eric Clapton Signature Acoustic Guitar
Efek : DigiTech Eric Clapton Crossroads Pedal
Ampli : Soldano SLO100 Super Lead Overdrive Head, Marshall 1962 Bluesbreaker Combo, Fender Twin Amp 100 Watt All-Tube Amp
Eric Clapton adalah salah satu gitaris yang paling berpengaruh bagi perkembangan dunia gitar rock di dunia selain Jimi Hendrix. Permainannya banyak menjadi referensi gitaris-gitaris penerusnya seperti Richie Sambora, Eric Johnson, Slash, dan masih banyak lagi.
Masa kecil Clapton banyak dihabiskan bersama kakek dan neneknya. Ibunya, Patricia menitipkan Clapton pada kedua orangtuanya karena suaminya, Edward Fryer meninggal. Eric kecil mulai tertarik bermain gitar setelah menonton Jerry Lee Lewis di televisi saat berusia 13 tahun. Semenjak saat itu ia terus giat berlatih gitar. Sekolah desain yang ditekuninya, akhirnya terbengklai karena waktunya lebih banyak dihabiskan untuk bermain gitar.
Kemudian ia tergabung dalam band pertamanya, Roosters. Lalu ia tergabung dengan grup Yardbirds dimana terdapat pula gitaris-gitaris handal yaitu Jimmy Page dan Jeff Beck. Bergabungnya Clapton semakin menambah warna bagi grup tersebut. Trio gitaris ini langsung menjadi pembicaraan orang-orang. Namun pada tahun 1965, Clapton memutuskan keluar dari Yardbirds karena perbedaan visi. Ia pun selanjurnya tergabung dalam band John Mayyal’s Bluesbreaker. Kali ini ia bergabung dengan Peter Green, dan Mick Taylor.
Selanjutnya ia membentuk Blind Faith di tahun 1969. Di band ini Eric meraih popularitas yang cukup besar pada eranya. Setahun kemudian ia tergabung dalam Delaney and Bonnie & Friends. Di grup ini Eric mulai mengasah skill vocalnya. Pada 1971 Eric tidak lagi melanjutkan karir musiknya dengan Delaney and Bonnie & Friends.
Akhirnya Eric mulai bersolo karir. Album-album yang dilempar ke pasaran selama karirnya antara lain : Rainbow Concert (1973), 461 Ocean Boulevard (1974), No Reason To Cry (1976), Slowhand (1977), Crossroad (1988), MTV Unplugged, dan masih banyak lagi album solo lainnya. Bersama master blues B. B. King juga ia pernah mengeluarkan album kolaborasi Riding With The King (2001).
Dari awal karir, ia menggunakan gitar Fender Stratocaster sebagai senjata utamanya. Ia juga sempat berpindah ke Gibson namun hanya sementara dan ia kembali ke Stratocaster. Bahkan dalam sebuah lelang, Fender Stratocaster miliknya terjual seharga US$ 415.000,-. Sebuah harga yang sangat fantastis, namun cukup layak untuk seorang Eric Clapton. Kini bahkan ia dikontrak oleh Fender sebagai salah satu artis penggunanya dan juga dibuatkan Stratocaster signaturenya.
Meski pada masa-masa pertama ia terkenal sebagai seorang blueser, namun pada era tahun 90an tampaknya ia mulai banyak mengadaptasi musik pop ke dalam karya-karyanya. Namun nuansa blues tetap bisa kita dapatkan. Lagu-lagu hits darinya antara lain Layla, Running On Faith, My Father Eyes, Bad Love, Tears In Heaven, Wonderful Tonight, Change The World, Motherless Child, dll.
Sepanjang karirnya, Eric telah banyak menghasilkan lagu-lagu yang terkenal, namun dari sekian banyak lagu Eric Clapton, yang paling sering terdengar di radio-radio Indonesia mungkin lagu Tears In Heaven. Lagu itu dibuat untuk mengenang anaknya yang bernama Conor yang jatuh dari lantai 49 apartemennya. Hebatnya lagi, ternyata lagu itu mendapat penghargaan Grammy Awards untuk kategori Best Male Pop Vocal Performance di tahun 1992. Saat itu ia juga menyabet 4 penghargaan lainnya. Secara keseluruhan, Eric telah 17 kali meraih penghargaan Grammy. Sangat jarang gitaris yang berhasil meraih prestasi seperti Eric Clapton.
GARY MOORE
“Gitaris Hard Rock yang doyan nge-Blues”
Click for larger version Nama Lengkap :   Gary Moore
Tempat & Tgl Lahir :   Belfast (Irlandia Utara), 4 April 1952
Gitar Yang Digunakan : Hamer, Gibson Les Paul, Fender Stratocaster
Gaya Permainan : Hard Rock dan Blues Rock
Grup Band Sebelumnya : Skid Row
Gary Moore adalah salah satu gitaris hard rock yang berpindah haluan ke blues. Bila dibandingkan dengan kebanyakan gitaris blues rock yang lain, Gary bisa dibilang adalah salah satu yang terbaik dalam pemilihan nada. Nada-nada yang dihasilkan sangat penuh dengan emosi, dengan dipadukan sedikit teknik gitar virtuoso. Relatif tak dikenal di Amerika, namun permainannya sungguh luar biasa, permainannya juga banyak mengilhami gitaris-gitaris yang lebih muda seperti Paul Gilbert (Racer-X), Jake E. Lee, Vivian Campbell (Def Leppard), Richie Kotzen, Pay, dll.
Dia pertama kali tertarik dengan musik rock n’ roll setelah menyaksikan penampilan Elvis Presley dan The Beatles. Kemudian dia mempelajari permainan dari dua master gitar rock & blues, Jimi Hendrix dan John Mayall. Giat bermain gitar dan tampil di beberapa tempat tanpa sengaja bakat bermain gitarnya terlihat oleh Peter Green yang akhirnya menjadi pembimbing musik Gary. Peter Green inilah yang kemudian menjadi pembimbing musik Gary. Green kemudian memperkenalkan Gary pada dunia bisnis musik dan juga pada musisi-musisi yang lebih senior di Irlandia.
Kemudian Gary membentuk band pertamanya, Skid Row dan pindah ke Dublin. Pada tahun 1970 dia dan bandnya dikontrak oleh CBS sampai mengeluarkan 3 album. Debut mereka tersebut justru tidak dimulai di kota itu melainkan di London, Inggris. Ternyata album ini cukup diminati di Inggris dan hal tersebut membuat mereka keliling tur beberapa negara Eropa dan Amerika. Meskipun masih menjadi personel Skid Row, Gary juga turut berpartisipasi dalam pembuatan album Heavy Petting milik grup Irlandia, Dr. Stangley. Album kedua Skid Row, 34 Hour menempatkan Skid Row menjadi pemuncak tangga lagu versi majalah Irlandia, New Spotlight. Sayangnya, saat band ini mulai merekam album ketiganya dan merencanakan tur untuk yang ketiga kalinya di Amerika, Gary memutuskan untuk keluar dari grupnya dan bersolo karir pada tahun 1972.
Tahun 1973 merupakan masa yang bersejarah dalam karir Gary. Pasalnya, di tahun inilah ia bersama grupnya, Gary Moore Band (yang beranggotakan Pearse Kelly pada drum dan John Curtis pada bass) merelease album perdananya, Grinding Stone. Di grup ini Gary bertindak sebgai vocalis dan gitaris. Tak hanya itu, ia juga mulai berkolaborasi dengan musisi lain seperti Thin Lizzy sampai Phil Lynnott’s. Gary juga berpartisipasi dalam pembuatan album milik Eddie Howells yang bertitle Gramophone Record (1973). Ia juga kemudian bergabung dalam grup Colosseum II yang beranggotakan Don Airey (keyboard/Deep Purple), Jon Hiseman (drum), dan John Mole (bass). Namun lagi-lagi Gary hanya tampil dalam 3 album yaitu Strange New Flash, Electric Savage, dan Dance War. Dia kemudian memilih bergabung dengan Thin Lizzy yang sedang tur di Amerika juga sebgai band pembuka konser grup rock legendaris, Queen.
Pada periode tahun 1978, Gary tampil dalam 3 karya artis rekaman yang berbeda, Variations milik Andrew Lloyd Webber, Moving Home milik Rod Argents, dan Electric Glide milik Gary Boyle.
Di tahun yang sama pula Gary Moore merelease album keduanya (setelah 5 tahun bersolo karir) Back On The Streets yang secara mengejutkan berhasil memasuki Top Ten U.K in May 1979 yang mengandalkan tembang andalan Parisienne Walkways. Kemudian Gary kembali bergabung dengan Thin Lizzy untuk yang terakhir kalinya dan mengeluarkan album, Black Rose. Setelah itu ia kemudian benar-benar bersolo karir.  Dia kemudian merelease beberpa album yang cukup sukses : Corridors of Power (1982), Victims of the Future (1983),  We Want Moore! (1984), Run for Cover (1985), Wild Frontier (1987), dan  After the War (1989). Pada tahun 1983 Gary juga ikut ambil bagian pada album solo Cozy Powell, Octopuss. Album-album solo Gary secara umum berhasil sukses di pasaran. Album Wild Frontier memperoleh penjualan yang bagus dan mendapat pujian dari para kritikus musik dengan melempar 2 hits single Friday on My Mind dan satu lagu instrumentalis The Loner yang mellow namun penuh dengan penjiwaan.
Gary juga sempat menghadiri ajang musik rock bertaraf dunia, Monster of Rock! bersama grup-grup cadas macam AC/DC, Van Halen, dan Ozzy Osbourne pada tahun 1984.
Tahun 1990 adalah tahun yang merupakan tonggak bersejarah karena pada tahun inilah nama Gary Moore mulai dikenal lebih luas saat ia mengeluarkan album “Still Got The Blues” yang bernuansa blues rock harmonis. Album tersebut menjagokan hits dengan judul yang sama. Berbeda dengan album-album solo sebelumnya yang bernuansa hard rock, pada album ini Gary lebih menampilkan nuansa blues. Namun permainan bluesnya benar-benar menggetarkan dan mendapat perhatian banyak kalangan. Album ini tercatat juga sebagai album tersukses Gary secra komersil. Dalam album ini juga Gary menampilkan guest star Albert Collins, Albert King, dan George Harison. Setelah itu namanya semakin berkibar diseluruh dunia dengan permainan blues rock yang bernada harmonis.
Album-album berikutnya adalah After Hours (1992), Blues Alive (1982) dan album penghormatan untuk Peter Greeny yang merupakan orang terpenting dalam karir musiknya, Blues For Greeny (1995), Dark Days In Paradise (1997), dan masih banyak lagi album Live dan The Best Hitsnya.
Nama Gary Moore memang masih kalah tenar bila dibandingkan dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Clapton, B.B. King, Jimmy Page atau Jimi Hendrix. Namun banyak pihak yang mengatakan bahwa Gary adalah salah satu gitaris blues rock yang terbaik dalam pemilihan nada-nada dan penggunakan teknik gitar virtuosonya.
CHRIS IMPELLITTERI
“Dewa gitar yang sangat mahir memainkan alternate picking & Neoclassic chicken picking”
Nama Lengkap: Chris Impellitteri
Website Resmi: http://www.rapture.net/impellitteri
Group Band Sebelumnya: Alcatrazz
Gitar: Fender 1970 Stratocaster
Pengaruh: Paul Gilbert, Yngwie Malmsteen & Rainbow
Keahlian: Alternate Picking, Neoclassic Chicken Picking, dll.
Chris Impellitteri adalah gitaris shredder yang sangat tangguh dan sering dibandingkan dengan permainan Yngwie Malmsteen. Dari segi warna musik yang dibawakan Chris memang mirip dengan Yngwie & Rainbow, tetapi dari teknik permainan Chris justru lebih mirip dengan Paul Gilbert. Chris merupakan satu-satunya gitaris yang dapat memainkan alternate picking sekuat, setegas, seakurat dan secepat Paul Gilbert!
Dulu Chris merupakan 3 gitaris yang terpilih sebagai gitaris Alcatrazz, yakni Steve Vai, Yngwie Malmsteen dan Chris sendiri. Jadi Chris memang satu generasi dengan Vai dan Yngwie! Chris membiayai sendiri album instrumental pertamanya pada tahun 1986 dan membentuk group band pertama bersama vocalist Graham Bonnet (Rainbow/MSG), keyboardist Phil Wolfe, bassist Chuck Wright (ex-Quiet Riot), dan drummer Pat Torpey (Mr.Big) pada tahun 1987.
Permainan Chris mencapai puncaknya pada tahun 1992 ketika ia meluncurkan album “Grin and Bear It”, beberapa rekaman Chris sebelum album ini di antaranya: “Impellitteri” (debut - 1987) dan “Stand In Line” (1998) dan video lesson “Speed Soloing” (1989) masih kedengaran kotor sekali alternate pickingnya. Pesatnya kemajuan Chris sangat menakjubkan mulai tahun 1992 tsb, bahkan tahun 2000 ini Chris diwawancara oleh majalah “Young Guitar” untuk interview “Paul Gilbert vs Chris Impellitteri”.
Permainan Chris yang semakin dashyat tersebut dapat Anda dengarkan di album-album berikutnya yaitu: “Victim Of The System” (1993), “Answer To The Master” (1994), “Screaming Symphony” (1996), “Fuel For The Fire” (1997), “Eye Of The Hurricane” (1998), “Crunch” (2000) dan album terbaru yang akan direlease “Seek and Destroy” (2002).
 
 
Support : Creating Website | Pondok Reot Template | Pondok REot Template
Copyright © 2011. pondok reot - Hak cipta dilindungi undang-undang
Template Created by Creating Website Published by Pondok Reot Template
Proudly powered by Blogger