Buah delima
telah beribu tahun digunakan sebagai makanan. Biji delima pernah
ditemukan pada situs arkeologi Zaman Perunggu Tengah (5000 tahun yang
lalu) di Yerikho dan Nimrud di Israel. Bangsa Sumeria telah menanam
pohon delima di bawah pohon kurma pada sekitar 3000 SM. Delima sangat
sering disebut dalam Perjanjian Lama. Di dalam al Quran surat Al Rahman
ayat 68, buah delima (rumman) disebut sebanyak 3 kali sebagai buah lain
selain kurma yang tumbuh di surga. Setelah mempelajari berbagai sumber
teks kuno, para ahli berteori bahwa buah delima mungkin adalah “apel”
yang tumbuh di Taman Eden. Nama latin delima, Punica granatum, berarti buah apel yang banyak bijinya.
Sebagai Obat Tradisional
-
Selain sebagai makanan, manfaat kesehatan delima telah dikenal dan
digunakan luas di banyak budaya. Penggunaan yang paling terkenal di
seluruh dunia adalah sebagai obat cacing usus (sari akarnya). Dalam
Papyrus Ebers tertanggal 1530 SM, ramuan akar delima tercatat sebagai
obat parasit usus, penggunaan yang terus berlanjut sampai sekarang.
- Dalam Ayurveda (pengobatan tradisional India), delima disebut sebagai zat yang berefek mendinginkan, terutama pada sumsum, darah dan saraf.
- Seorang dokter Yunani abad ke-2 bernama Soranus, penulis awal ginekologi dalam sejarah kuno, menyebutkan biji delima sebagai kontrasepsi oral dan supositoria vagina, dalam karyanya mengenai lima resep pemanfaatan buah delima. Penulis lain seperti Hippocrates, Dioscorides, dan Ibnu Sina telah menjelaskan penggunaan biji delima untuk mencegah konsepsi. Hari ini, biji delima masih digunakan sebagai kontrasepsi rakyat di beberapa wilayah Afrika.
- Dalam Ayurveda (pengobatan tradisional India), delima disebut sebagai zat yang berefek mendinginkan, terutama pada sumsum, darah dan saraf.
- Seorang dokter Yunani abad ke-2 bernama Soranus, penulis awal ginekologi dalam sejarah kuno, menyebutkan biji delima sebagai kontrasepsi oral dan supositoria vagina, dalam karyanya mengenai lima resep pemanfaatan buah delima. Penulis lain seperti Hippocrates, Dioscorides, dan Ibnu Sina telah menjelaskan penggunaan biji delima untuk mencegah konsepsi. Hari ini, biji delima masih digunakan sebagai kontrasepsi rakyat di beberapa wilayah Afrika.
Manfaat Hasil Dari Penelitian Modern
Dalam
dekade terakhir, ratusan karya ilmiah telah diterbitkan mengenai
delima. Banyak efek ajaib delima telah terbukti dalam studi percobaan
klinis dan manusia. Jika Anda belum memakan atau meminum jus buah delima
secara teratur, berikut adalah sembilan alasan mengapa Anda perlu
melakukannya:
1. Antioksidan
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa buah delima kaya akan antosianidin
yang berkhasiat antioksidan dan anti-inflamasi. Jus buah delima
disebut-sebut memiliki antioksidan lebih besar daripada “makanan super”
lain seperti anggur merah, teh hijau,dan blueberry. Antioksidan melawan
radikal bebas yang dapat merusak sel-sel. Kerusakan sel ini berkaitan
dengan segala macam penyakit termasuk kanker, penyakit jantung dan
alzheimer.
2. Melindungi jantung
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy
of Sciences menemukan bahwa jus delima memerangi pengerasan arteri dan
penyakit terkait seperti serangan jantung dan stroke. Buah delima
mencegah penumpukan plak di arteri dan dapat meluruhkan penumpukan plak
sebelumnya.
Studi lain pada Journal of Cardiology menemukan bahwa pasien penyakit jantung koroner (PJK) yang meminum sari buah delima setiap hari selama tiga bulan menunjukkan peningkatan aliran darah ke jantung sekitar 17 persen. Aliran darah justru menurun sebesar 18 persen pada kelompok plasebo.
Studi lain pada Journal of Cardiology menemukan bahwa pasien penyakit jantung koroner (PJK) yang meminum sari buah delima setiap hari selama tiga bulan menunjukkan peningkatan aliran darah ke jantung sekitar 17 persen. Aliran darah justru menurun sebesar 18 persen pada kelompok plasebo.
3. Menurunkan kolesterol buruk
Menurut penelitian di American Journal of Clinical Nutrition,
antioksidan dalam buah delima dapat mengurangi oksidasi LDL (kolesterol
jahat) pada tikus. Hal ini menurunkan kadar LDL dan meningkatkan HDL
(kolesterol baik).
4. Menurunkan tekanan darah
Satu studi menunjukkan bahwa minum 1,7 ons jus delima per hari menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 5 persen.
5. Mencegah dan mengobati kanker
Buah delima memiliki khasiat mencegah dan mengobati berbagai jenis kanker:
- Studi di Israel menunjukkan bahwa sari buah delima menghancurkan sel-sel kanker payudara sementara membiarkan sel-sel sehat. Buah delima juga dapat mencegah pembentukan sel kanker payudara.
- Ekstrak biji delima terfermentasi yang kaya polifenol mempromosikan pemulihan sel-sel leukemia kembali menjadi normal.
- Studi pada tikus menunjukkan bahwa sari buah delima dapat menghambat perkembangan kanker paru-paru dan kanker prostat. Dalam sebuah penelitian terhadap 50 laki-laki yang telah menjalani pengobatan kanker prostat, konsumsi 205 gram jus delima setiap hari memperlambat penggandaan PSA (ukuran perkembangan kanker prostat) dan mengurangi kebutuhan perawatan lebih lanjut seperti kemoterapi atau terapi hormon. Tak satu pun dari pasien yang mengembangkan kanker sampai menyebar di luar prostat selama studi.
- Studi di Israel menunjukkan bahwa sari buah delima menghancurkan sel-sel kanker payudara sementara membiarkan sel-sel sehat. Buah delima juga dapat mencegah pembentukan sel kanker payudara.
- Ekstrak biji delima terfermentasi yang kaya polifenol mempromosikan pemulihan sel-sel leukemia kembali menjadi normal.
- Studi pada tikus menunjukkan bahwa sari buah delima dapat menghambat perkembangan kanker paru-paru dan kanker prostat. Dalam sebuah penelitian terhadap 50 laki-laki yang telah menjalani pengobatan kanker prostat, konsumsi 205 gram jus delima setiap hari memperlambat penggandaan PSA (ukuran perkembangan kanker prostat) dan mengurangi kebutuhan perawatan lebih lanjut seperti kemoterapi atau terapi hormon. Tak satu pun dari pasien yang mengembangkan kanker sampai menyebar di luar prostat selama studi.
6. Melindungi otak bayi
Sebuah
studi yang dipublikasikan dalam Pediatric Research menemukan bahwa
meminum jus buah delima selama kehamilan membantu melindungi otak bayi
yang baru lahir setelah kelahiran traumatik.
7. Mencegah osteoartritis
Beberapa studi menunjukkan bahwa sari buah delima dapat mencegah
kerusakan tulang rawan. Menurut penelitian di Case Western Reserve
University yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition, ekstrak
delima menurunkan tingkat bahan kimia yang disebut interleukin-1b
(IL-1b) dan enzim yang mengikis tulang rawan dan membuat inflamasi. Para
peneliti mengatakan ekstrak buah delima mungkin dapat menghambat
degradasi kartilago pada osteoartritis.
8. Mencegah penyakit Alzheimer
Buah
delima mungkin mencegah dan memperlambat penyakit Alzheimer. Dalam
sebuah studi, tikus yang dibiakkan untuk mengembangkan penyakit
Alzheimer diberi jus delima. Mereka mengakumulasi plak amiloid yang
lebih sedikit dan melakukan tugas-tugas mental yang lebih baik.
9. Sumber nutrisi
Satu buah delima memiliki sekitar 40 persen kebutuhan vitamin C harian
yang direkomendasikan untuk orang dewasa, bersama dengan asam folat,
serat, kalium, niasin dan vitamin A dan E.
Tips mengonsumsi buah delima
- Untuk membuka delima, pertama Anda harus memotong mahkotanya, lalu iris kulitnya dari atas ke bawah pada tiga atau empat bagian. Buka kulit delima dengan jari-jari Anda dan ambil isi buahnya ke dalam dalam mangkuk.
- Baik daging maupun biji delima bisa dimakan. Biji delima adalah sumber serat dan nutrisi yang baik, jika Anda merasa nyaman memakannya. Banyak khasiat buah delima terdapat pada bijinya.
sumber : http://marindajaya.blogspot.com/2011/01/buah-ajaib-dari-surga-fakta-dan-manfaat.html