Kejadian
tersebut bermula saat pasangan bernama Qiao Hou dan Lili Tang yang
berasal dari Changsha, provinsi Hunan, China selatan mencari tempat
untuk bermesraan. Akhirnya, mobil mereka arahkan ke sebuah parkiran di
atap sebuah gedung yang sepi.
Di parkiran tersebut, mereka pun bermesraan. Mesin mobil sengaja mereka hidupkan terus agar udara dikabin tetap sejuk berkat AC yang terus berfungsi.
Tapi ketika sedang asyik bermesraan, entah karena tersenggol, persneling sudah berpindah ke gigi mundur. Dan sialnya lagi, ketika suasana romantis tersebut pedal gas tertekan sehingga mobil berjalan mundur dengan cepat dan menghantam pembatas.
Di parkiran tersebut, mereka pun bermesraan. Mesin mobil sengaja mereka hidupkan terus agar udara dikabin tetap sejuk berkat AC yang terus berfungsi.
Tapi ketika sedang asyik bermesraan, entah karena tersenggol, persneling sudah berpindah ke gigi mundur. Dan sialnya lagi, ketika suasana romantis tersebut pedal gas tertekan sehingga mobil berjalan mundur dengan cepat dan menghantam pembatas.
Untungnya,
pasangan yang berada di belakang kemudi dengan sigap menginjak rem,
sebelum mobil tersebut jatuh dari atap bangunan setinggi 18 meter
tersebut.
Beruntung, mobil belum jatuh. Padahal kalau melihat kondisinya, situasi itu sangat mengerikan. Sebab setengah tubuh mobil sudah menggelantung. Sadar akan hal tersebut, Lili Tang pun langsung histeris ketakutan dan berteriak dari dalam mobil.
Dan untungnya lagi, teriakan itu didengar oleh orang lain. Beberapa orang pun membantu pasangan ini keluar dari mobil. "Mereka sangat malu tapi bersyukur masih bisa hidup," ungkap seorang saksi bernama Hui Ying Wu.
Beruntung, mobil belum jatuh. Padahal kalau melihat kondisinya, situasi itu sangat mengerikan. Sebab setengah tubuh mobil sudah menggelantung. Sadar akan hal tersebut, Lili Tang pun langsung histeris ketakutan dan berteriak dari dalam mobil.
Dan untungnya lagi, teriakan itu didengar oleh orang lain. Beberapa orang pun membantu pasangan ini keluar dari mobil. "Mereka sangat malu tapi bersyukur masih bisa hidup," ungkap seorang saksi bernama Hui Ying Wu.
sumber