Ilmuwan
memang terkenal karena penemuan mereka yang banyak digunakan manusia,
dan berjasa bagi perubahan mendasar dalam sejarah umat manusia di dunia.
Ilmuwan dianggap sebagai orang yang cukup berpengaruh.
Namun ilmuwan juga terkenal karena kontroversinya dengan teori yang mereka yakini. Kegilaan mereka akan praktek-praktek tak lazim, sampai-sampai menggunakan manusia sebagai kelinci percobaan.
Namun ilmuwan juga terkenal karena kontroversinya dengan teori yang mereka yakini. Kegilaan mereka akan praktek-praktek tak lazim, sampai-sampai menggunakan manusia sebagai kelinci percobaan.
Selain
Charles Darwin yang terkenal karena kontroversi teori Darwin yang
banyak ditentang, ilmuwan-ilmuwan berikut termasuk ilmuwan 'gila' yang
memakai segala cara untuk membuktikan kebenaran teorinya berikut 5
Ilmuwan Gila Memakai Segala Cara untuk Buktikan Temuan seperti dirangkum
dari berbagai sumber
1. Vladimir Demikhov
Ilmuwan
yang satu ini terkenal dengan teorinya, pencangkokan anjing berkepala
dua. Pada 1954, ahli bedah Soviet ini mengungkapkan karya terbesarnya
itu kepada dunia.
Kepala anak anjing dicangkokkan pada leher anjing gembala dewasa dari Jerman. Kepala kedua tidak perlu makanan, karena susu mengalir menuruni leher dari sambungan esofagus.
Kepala anak anjing dicangkokkan pada leher anjing gembala dewasa dari Jerman. Kepala kedua tidak perlu makanan, karena susu mengalir menuruni leher dari sambungan esofagus.
Kedua
binatang itu akhirnya mati dengan cepat karena penolakan jaringan.
Namun hal tersebut tak menghentikannya untuk menciptakan hampir 20
anjing berkepala dua, 15 tahun setelahnya.
2. Stubbins Ffirth
Sebagai
seorang dokter pelatihan di Philadelphia, Stubbins Ffirth, membuat
hipotesis tentang demam penyakit kuning. Ia mengungkapkan bahwa penyakit
tersebut bukan penyakit menular.
Sekitar tahun 1800-an, ia masih melanjutkan hipotesisnya dengan melakukan percobaan pada dirinya sendiri. Dia menuangkan darah terinfeksi ke lukanya yang terbuka. Ia juga mencobanya dengan meminum darah tersebut.
Sekitar tahun 1800-an, ia masih melanjutkan hipotesisnya dengan melakukan percobaan pada dirinya sendiri. Dia menuangkan darah terinfeksi ke lukanya yang terbuka. Ia juga mencobanya dengan meminum darah tersebut.
Ffith
tidak jatuh sakit, namun hal tersebut bukan membuktikan bahwa demam
kuning tidak menular. Karena kemudian diketahui bahwa penularannya
terjadi melalui suntikan ke aliran darah, atau melalui gigitan nyamuk.
3. Josef Mengele
Nama
Joseph Mengele naik daun karena jadi salah satu dokter yang mengawasi
pemilihan tahanan yang datang, menentukan siapa yang harus dibunuh dan
siapa yang menjadi buruh paksa.
Ia juga melakukan eksperimen manusia di kamp tahanan itu. Orang-orang yang mengenal Mengele, menyebutnya sebagai 'Malaikat Maut' karena nyawa beberapa manusia ada di tangannya.
Di Auschwitz, Mengele melakukan penelitian pada anak kembar. Setelah percobaan selesai, anak kembar tersebut biasanya dibunuh dan tubuhnya dibedah.
Ia mengawasi operasi dua anak Gipsi dijahit menjadi satu untuk menciptakan kembar siam. Tangan anak-anak itu terinfeksi, dan urat-urat mereka rusak. Mengele terkenal sangat fanatik dengan darah anak kembar, terutama yang kembar identik. Menurut kabar yang beredar, ia mengambil darah mereka sampai mati.
Ia juga melakukan eksperimen manusia di kamp tahanan itu. Orang-orang yang mengenal Mengele, menyebutnya sebagai 'Malaikat Maut' karena nyawa beberapa manusia ada di tangannya.
Di Auschwitz, Mengele melakukan penelitian pada anak kembar. Setelah percobaan selesai, anak kembar tersebut biasanya dibunuh dan tubuhnya dibedah.
Ia mengawasi operasi dua anak Gipsi dijahit menjadi satu untuk menciptakan kembar siam. Tangan anak-anak itu terinfeksi, dan urat-urat mereka rusak. Mengele terkenal sangat fanatik dengan darah anak kembar, terutama yang kembar identik. Menurut kabar yang beredar, ia mengambil darah mereka sampai mati.
4. Johann Conrad Dippel
Johann
Conrad Dippel memang lahir dan besar di kastil Frankenstein, di dekat
Darmstadt, Jerman, pada 1673. Dia disebut sebagai wujud asli dari novel
Mary Shelley’s 'Frankenstein'.
Dippel mempelajari teologi, filsafat, dan alkimia. Ia kemudian menciptakan minyak binatang yang terbuat dari tulang, darah dan berbagai produk-produk hewani lainnya.
Produk tersebut akhirnya dikenal sebagai Minyak Dippel, yang diharapkan menjadi setara dengan mimpi para alkemis tentang 'obat mujarab kehidupan'.
Ia mendidihkan beragam bagian tubuh dalam tong-tong besar untuk membuat ramuan. Dippel juga dikenal sebagai penemu bahan kimia sintetis bernama Prussian Blue. Tak hanya itu, Dippel juga mengklaim pernah menciptakan cairan hidup abadi. Percobaannya tersebut dikabarkan terinspirasi dari karakter Franskenstein.
Dippel mempelajari teologi, filsafat, dan alkimia. Ia kemudian menciptakan minyak binatang yang terbuat dari tulang, darah dan berbagai produk-produk hewani lainnya.
Produk tersebut akhirnya dikenal sebagai Minyak Dippel, yang diharapkan menjadi setara dengan mimpi para alkemis tentang 'obat mujarab kehidupan'.
Ia mendidihkan beragam bagian tubuh dalam tong-tong besar untuk membuat ramuan. Dippel juga dikenal sebagai penemu bahan kimia sintetis bernama Prussian Blue. Tak hanya itu, Dippel juga mengklaim pernah menciptakan cairan hidup abadi. Percobaannya tersebut dikabarkan terinspirasi dari karakter Franskenstein.
5. Giovanni Aldini
Aldini
dikenal sebagai keponakan dari Luigi Galvani, seorang ilmuwan yang
menemukan konsep Galvanisme, saat melakukan percobaan dengan arus
listrik pada kaki katak.
Aldini berusaha melanjutkan percobaan tersebut lebih lanjut. Ia melakukan percobaan pada mayat di depan banyak orang. Aldini melakukannya pada tahanan hukum gantung, George Forster.
Saat ia melakukan percobaan arus listrik tersebut, tahanan yang sudah mati digantung itu tiba-tiba meninju udara, kakinya menendang dan tersentak. Batang listrik yang diletakkan pada wajah, membuat mayat itu mengepal, gemetar, dan mata kirinya terbuka. Beberapa orang yang hadir takut mayat itu hidup kembali.
Aldini berusaha melanjutkan percobaan tersebut lebih lanjut. Ia melakukan percobaan pada mayat di depan banyak orang. Aldini melakukannya pada tahanan hukum gantung, George Forster.
Saat ia melakukan percobaan arus listrik tersebut, tahanan yang sudah mati digantung itu tiba-tiba meninju udara, kakinya menendang dan tersentak. Batang listrik yang diletakkan pada wajah, membuat mayat itu mengepal, gemetar, dan mata kirinya terbuka. Beberapa orang yang hadir takut mayat itu hidup kembali.