Menurut Billington, perang itu akan terjadi
jika Korea Utara memprovokasi seperti yang terjadi di masa lalu dengan
menembaki sebuah pulau sementara Korea Selatan benar-benar mampu dan
siap merespon secara militer dengan sengit.
Seorang ahli Amerika mengingatkan perang termonuklir global berbahaya bisa terjadi antara kedua Korea, lapor Press TV.
Mike Billington mengatakan, retorika ekstrim Korea Utara dan Korea Selatan akan memicu perang termonuklir global yang harus dilihat dalam konteks runtuhnya ekonomi global yang sekarang sedang menyebar di seluruh Eropa dan Amerika.
Menurut Billington, perang itu akan terjadi jika Korea Utara memprovokasi seperti yang terjadi di masa lalu dengan menembaki sebuah pulau sementara Korea Selatan benar-benar mampu dan siap merespon secara militer dengan sengit.
Pada hari Rabu (3/4/13), Korea Selatan mengatakan sudah merancang kontingensi militer jika Korea Utara sampai mengancam keselamatan warga Korea Selatan yang bekerja di zona industri bersama.
"Kami telah menyiapkan rencana darurat, termasuk kemungkinan aksi militer, jika muncul situasi yang serius," kata Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Kwan-jin.
Tanggal 1 April lalu, Presiden Korea Selatan, Park Guen-hye mengingatkan Korea Utara bahwa provokasi apapun dari Korea Utara akan direspon dengan kuat.
"Kami berada dalam situasi global yang sangat sangat dekat dengan perang," kata Billington.
Seoul dan Washington melaksanakan latihan militer tahunan gabungan selama seminggu dekat Semenanjung Korea meski Pyongyang meminta pembatalan latihan itu pada tanggal 11 Maret lalu.
Lalu tanggal 26 Maret, Korea Utara mengatakan bahwa pihak militernya harus siap menyerang semua pangkalan militer AS di kawasan Asia-Pasifik, termasuk daratan Amerika, Hawaii, Guam dan Korea Selatan.
Empat hari kemudian, Pyongyang mengumumkan bahwa negaranya berada dalam kondisi perang dengan Korea Selatan dan mengingatkan bahwa setiap provokasi Seoul dan Washington akan memicu perang nuklir habis-habisan.
sumber