Ada cerita menarik dibalik diangkatnya Bashaer menjadi walikota, Ceritanya bermula pada saat ia mengikuti salahsatu Organisasi Pemuda di kota Allar, setelah 2 Tahun memimpin organisasi yang bernama “Youth Conflict of Ellar” itu, Bashaer merasa ingin mengaplikasikan ilmu kepemimpinan yang ia miliki.
Akhirnya pada suatu hari dia pergi ke kantor walikota kota Allar yang sebenarnya yaitu Sufian Shadid, dia menantang Sufian untuk memberikan ia kesempatan memimpin kota Allar selama seminggu, karena sang walikota mengetahui kemampuan dan bakat Bashaer sebagai pemimpin, maka dia menyetujui tantangan tersebut dengan alasan pemberdayaan kaum muda.
Bashaer kemudian melakukan tugasnya sebagai wali kota dengan bantuan Sufian selama satu minggu. Tapi, Bashaer ingin tambahan waktu, karena ia merasa waktu satu minggu sangatlah kurang untuk membuktikannya keberhasilan kepemimpinannya. Ia lalu meminta tambahan waktu, selama 2 bulan. Sufian menyetujuinya dan menyebut program ini sebagai “pilot project” pemberdayaan pemuda Palestina.
Tak hanya mengganti walikota. Perempuan muda ini juga mengganti 10 Dewan Kota Allar dan menggantinya dengan 10 pemuda seusianya. Yaitu 5 laki-laki dan 5 perempuan. Pemuda-pemuda ini bukan dipilih sembarangan, tetapi melalui pemilihan masyarakat. Awalnya, dari 1.000 pemuda Kota Allar, dipilih 40 besar. Kemudian mengerucut menjadi 10 besar.