Perang di masa depan bakal makin
menantang. Tak hanya senjata yang makin mematikan, perkembangan
teknologi militer membuat apa yang dulu dianggap tak mungkin, jadi
nyata.
Tank lapis baja dan pesawat tembus pandang, bahkan mungkin tentara tak kasat mata, segera dikirim ke medan perang.
Perusahaan senjata Inggris, BAE System
saat ini sedang mengembangkan kendaraan perang dengan menggunakan
teknologi khusus yang disebut "e-camouflage" yang akan menyebarkan
semacam 'tinta elektronik' untuk membuatnya tak terlihat.
Bagaimana cara
kerjanya? Seperti dimuat situs Telegraph, Rabu 19 Januari 2011, sensor
elektronik canggih yang dilekatkan pada lambung tank akan
memproyeksikan gambar dari lingkungan sekitar di bagian luar kendaraan.
Kamuflase elektronik
ini memungkinkan kendaraan perang menyatu dengan lingkungan sekitar,
seperti cumi-cumi yang menggunakan tintanya sebagai kedok.
Tak seperti kamuflase
konvensional, gambar pada lambung akan menyesuaikan dengan lingkungan
yang berubah, menjamin bahwa kendaraan selalu dalam kondisi menyamar.
BAE System bekerja
sama dengan perusahaan Swedia yang tidak disebutkan namanya yang
menciptakan teknologi serupa ke layar e-ink di pembaca buku digital
seperti Amazon Kindle dan Sony Reader.
BAE mengharapkan teknologi baru ini akan bisa digunakan di medan perang di selatan Afghanistan dan lokasi konflik di masa depan, setidaknya lima tahun mendatang.
Prototipe kendaraan ini akan dibuat dalam waktu empat tahun dan akan menjalani eksperimen operasional pada 2013.
Tank tembus pandang
ini relatif ringan yakin memiliki berat 30 ton, berbahan bakar
listrik. Meski demikian ia tak tak kalah tangguh dari tank lain yang
saat ini berada di garis depan pertempuran.
Bentuknya yang lebih
kecil juga untuk penghematan bahan bakar. Bandingkan dengan tank yang
digunakan Inggris saat ini, Challenger 2, beratnya 62,5 ton, dan
dijalankan dengan mesin diesel 1.200 hp V12.
Menciptakan kendaraan
yang tak tergantung bahan bakar punya arti penting. Selain mahal, saat
ini, bahan bakar yang digunakan oleh pasukan NATO dibawa ke medan
perang dengan cara konvoi melalui jalanan yang sering jadi sasaran
militan.
Konsep kendaraan tembus
pandang dikembangkan sebagai bagian dari program Future Protected
Vehicle, yang diyakini akan mengubah cara berperang di masa depan.
Program ini terdiri
dari tujuh kendaraan militer berbeda, berawak atau tanpa awak, yang
dilengkapi senjata, baik mematikan maupun tak mematikan.
Kendaraan tak berawak atau robot
medan perang ditujukan untuk melakukan misi berbahaya di daerah
musuh, membersihkan ladang ranjau, menyelamatkan tentara yang terluka
di tengah peperangan.
Para
ilmuwan juga sedang mengembangkan integrasi biometrik dengan
algoritma canggih yang berguna mendeteksi potensi ancaman dari pembom
bunuh diri dengan menganalisa perilaku yang mencurigakan dalam
kelompok atau perorangan.
Pemindai
elektronik akan mencari perilaku yang mencurigakan, pakaian yang
tidak pantas, atau individu pada daftar. Caranya, melalui identifikasi
wajah atau iris mata.