Masing-masing
negara di dunia ini mempunyai anggaran subsidi yang berbeda-beda, ada
yang anggaran subsidinya kecil dan ada ada yang sangat besar. Dan
berikut ini 11 Negara Dengan Anggaran Subsidi Terbesar Didunia.
1. Iran
Iran menempati
urutan teratas sebagai negara dengan dukungan subsidi terbesar dari
pemerintah untuk konsumsi minyak dalam negeri. Pada tahun 2010, Iran
menghabiskan US$80 miliar untuk subsidi agar rakyat mereka dapat
menikmati bensin dengan harga murah.
Agar tidak terlalu membebani keuangan negara, Iran telah menempuh
beberapa cara untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak. Legislatif
menyetujui langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM dengan
kompensasi melalui pembayaran tunai kepada rakyat. Namun, sebagian orang
mengkampanyekan bahwa program ini sia-sia dan mencerminkan
ketidakadilan sosial.
(Diriyah, kota tua dekat Riyadh, Arab Saudi) |
2. Arab Saudi
Di Arab harga satu galon bensin lebih murah dibandingkan dengan
sebotol air karena mendapatkan subsidi yang besar dari pemerintah.
Harga minyak yang sangat murah memicu konsumsi dari masyarakat secara
besar-besaran. Konsumsi dengan volume besar digunakan untuk listrik,
di mana hal ini sudah mulai ditinggalkan oleh negara lain. Arab Saudi
menjual listrik kurang dari sepertiga harga internasional. Konsumsi
listrik meningkat drastis saat bulan-bulan musim panas dimana suhu
dapat mencapai 49 derajat Celcius.
3. Rusia
Badan Energi International atau (IEA) mencatat bahwa biaya subsidi
Rusia pada tahun 2010 sebesar US$39,3 miliar. Sekitar 60 persen gas
alam yang dihasilkan, dijual dengan harga murah karena disubsidi
pemerintah. Konsumen utamanya para pebisnis Rusia, swasta, dan sistem
pemanas yang tidak efisien.
Pemerintah Rusia tahun 2006 berencana untuk mereformasi sistem subsidi
dan mencapai paritas antara harga gas alam untuk dijual di dalam
negeri dan bahan bakar untuk diekspor ke Eropa. Akibatnya, harga BBM
meningkat, namun masih jauh dari kesetaraan.
"nationalgeographic.co.id"
"Indonesia masuk di peringkat sembilan dan mencatatkan diri sebagai negara dengan harga bensin termurah di Asia"
4. India
Biasanya
subsidi besar terhadap bahan bakar minyak terjadi di negara
pengekspor minyak. Namun, tidak demikaian halnya dengan India sebagai
negara importir minyak. India memiliki subsidi tertinggi di antara
negara importir minyak lainnya yakni mencapai US$22 miliar pada tahun
2010.
Seperempat
dari 1,2 miliar penduduk India hidup di bawah garis kemiskinan.
Namun, ironisnya subsidi bahan bakar minyak yang tinggi ini tidak
dinikmati warga miskin malah cenderung dinikmati orang kaya.
5. China
Meskipun
China dengan cepat mengembangkan energi terbarukan, namun belum mampu
mengimbangi konsumsi energi batu bara yang memenuhi 80 persen dari
energi nasional. China adalah salah satu dari sedikit negara yang
mensubsidi batu bara hitam. Di mana konsumsi negara tersebut sama
dengan konsumsi Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang jika
digabungkan.
Di kota dan desa berpopulasi padat, sulit untuk
membedakanbangunan yang roboh dan
sedang didirikan. Timbunan besar batu
ini terdapat di pinggir jalan di bagian
barat daya Kairo, Mesir. (Alex Majoli)
|
6. Mesir
Jumlah
subsidi di Mesir US$20,3 miliar pada tahun 2010. Menempatkan harga
bensin di Mesir termasuk terendah di dunia. Meski pun Mesir merupakan
negara penghasil minyak dalam jumlah besar, negara ini mengonsumsi 90
persen bahan bakar untuk kebutuhan dalam negeri.
7. Venezuela
Menurut
data yang dikumpulkan oleh The German Society for International
Cooperation (GIZ) harga bensin di Venezuela hanya 2 sen per liter.
Harga ini jauh lebih murah dibandingkan negara-negara lain di dunia.
Biaya subsidi yang dikeluarkan Venezuela sebesar US$20 miliar pada
tahun 2010 dan dianggap sebagai sebagai salah satu faktor yang
menghambat pertumbuhan ekonomi.
8. Uni Emirat Arab
Berdasarkan
catatan Badan Energi Internasional, biaya subsidi di Uni Emirat Arab
(UEA) sebesar US$2.500 per orang pada tahun 2010. UEA merupakan negara
kedua penghasil minyak dan gas alam di dunia. Namun, permintaan
domestik mengharuskan negara mengimpor gas alam untuk kebutuhan dalam
negeri dan mengurangi volume bahan bakar cair yang tersedia untuk
ekspor.
Akhid Roviyanto/Fotokita.net |
9. Indonesia
Harga bensin di Indonesia merupakan harga bensin termurah di Asia.
Namun, biaya yang harus dibayar untuk menggantinya sebesar US$16
miliar pada tahun 2010 yang menyebabkan anggaran negara membengkak.
Seperti
halnya Mesir, Indonesia mendorong konsumen beralih ke gas alam cair
yang lebih murah. Langkah signifikan untuk mengurangi subsidi terhadap
bahan bakar minyak pun telah dilakukan dengan program konversi minyak
tanah ke LPG sebagai bahan bakar untuk memasak.
Pada
1 April 2012, Pemerintah Indonesia berencana menaikkan harga BBM
sebesar 33 persen. Namun, hal tersebut urung dilakukan karena lebih
dari protes warga yang berujung pada kericuhan di depan Gedung MPR/DPR,
Jakarta.
10. Uzbekistan
Uzbekistan
menghabiskan US$12 miliar pada tahun 2010 atau setara dengan hampir
sepertiga produk domestik bruto negara tersebut. Uang dihabiskan untuk
subsidi. Bukan untuk pembangunan infrastruktur yang justru dibutuhkan
dalam rangka pengembangan ekonomi.
Kota New York, Amerika Serika |
11. Amerika Serikat
Meskipun
negara maju tidak memilki subsidi secara langsung kepada
masyarakatnya, keringanan pajak mengurangi biaya produksi dan
meningkatkan konsumsi di negara ini. Keringanan pajak AS, seperti
membebankan biaya eksplorasi dan pengembangan sehingga membuat subsidi
bahan bakar minyak meningkat menjadi US$5 miliar.
sumber
sumber