Entah ke mana ayahnya, yang juga musisi tenar, Ahmad Dhani, saat itu. Sehingga tak sempat mengawasi kegiatan si anak yang belum cukup umur untuk melenggang di jalanan dengan mobil milik sang ayah.
Benar saja, kelalaian Dhani pada anaknya yang akrab disapa Dul, berujung maut. Putra bungsunya dari pernikahan dengan artis Maia Estianty itu terlibat kecelakaan maut di KM 8+200, Tol Jagorawi.
Mobil yang dikemudikan bersama rekannya, hilang kendali dan menabrak pembatas jalan. Tak sampai di situ, mobil itu menyeberang ke jalur sebelah yang berlawanan arah hingga menyeruduk dua kendaraan lain.
Sebanyak enam orang tewas dan sembilan lainnya mengalami luka dan masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.
Insiden ini membuat sebagian orang menyalahkan Dhani karena dianggap terlalu memberi kebebasan pada si anak yang baru saja gede. Dhani menjadi singel parent dianggap tak bisa mengurus anak-anaknya.
Berikut mereka yang mencibir Dhani tak becus menjadi orang tua:
1. Komisioner KPAI
Kadiv Pengawasan dan Monev Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M
Ikhsan, menegaskan kasus kecelakaan yang melibatkan Abdul Qodir Jaelani
(13), jelas karena kesalahan Ahmad Dhani, sebagai ayah. Menurutnya,
Dhani harus bertanggung jawab karena lalai tidak menjalankan
kewajibannya sebagai orangtua.
Lalai karena memberi izin anak mengemudi sendiri dan tengah malam juga, ujar Ikhsan.
Untuk itu, lanjut Ikhsan, polisi harus meminta keterangan dan memeriksa Ahmad Dhani. Menurutnya, Dhani bersalah dan bisa dikenakan Pasal 13, Undang-Undang no 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak.
Untuk ancaman pidananya Pasal 77. Dengan ancaman penjara lima tahun, katanya.
Lalai karena memberi izin anak mengemudi sendiri dan tengah malam juga, ujar Ikhsan.
Untuk itu, lanjut Ikhsan, polisi harus meminta keterangan dan memeriksa Ahmad Dhani. Menurutnya, Dhani bersalah dan bisa dikenakan Pasal 13, Undang-Undang no 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak.
Untuk ancaman pidananya Pasal 77. Dengan ancaman penjara lima tahun, katanya.
2. Pegiat otomotif, Alex Asmasoebrata
Pegiat otomotif Alex Asmasoebrata menyatakan, musikus Ahmad Dhani
harus bertanggung jawab akibat kecelakaan maut yang melibatkan anaknya,
Abdul Qadir Jaelani. Menurutnya, Dhani lalai membiarkan anaknya yang
masih di bawah umur menyetir kendaraan, ditambah tidak memiliki Surat
Izin Mengemudi.
Jelas itu bapaknya lalai. Anak umur 13 tahun kok boleh membawa mobil. Bapaknya kan yang memberikan fasilitas mobil untuk anaknya. Bapaknya harus bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga, kata Alex saat dihubungi merdeka.com.
Alex mengatakan, mestinya Dhani bisa mengukur kemampuan anaknya dalam mengendarai kendaraan.
Dia harus tahu kan anaknya belum cukup umur. Semua orang bisa pegang setir. Harusnya ada pembelajaran bagaimana etika di jalanan dan bahayanya, ujar mantan pebalap itu.
Alex mengimbau supaya Ahmad Dhani menjadikan musibah itu sebagai pelajaran. Kelalaian ada di pihak orangtua. Karena jangan merasa punya banyak duit, lalu anak-anaknya dibebaskan begitu saja, lanjut Alex.
Jelas itu bapaknya lalai. Anak umur 13 tahun kok boleh membawa mobil. Bapaknya kan yang memberikan fasilitas mobil untuk anaknya. Bapaknya harus bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga, kata Alex saat dihubungi merdeka.com.
Alex mengatakan, mestinya Dhani bisa mengukur kemampuan anaknya dalam mengendarai kendaraan.
Dia harus tahu kan anaknya belum cukup umur. Semua orang bisa pegang setir. Harusnya ada pembelajaran bagaimana etika di jalanan dan bahayanya, ujar mantan pebalap itu.
Alex mengimbau supaya Ahmad Dhani menjadikan musibah itu sebagai pelajaran. Kelalaian ada di pihak orangtua. Karena jangan merasa punya banyak duit, lalu anak-anaknya dibebaskan begitu saja, lanjut Alex.
3. Anggota Komisi III DPR
Kritik pada Dhani juga datang dari anggota Komisi III DPR Eva Kusuma
Sundari. Menurut politikus PDIP ini, dalam UU Sistem Peradilan Anak,
usia 18 tahun ke bawah tidak bisa dimintai pertanggungan jawaban secara
hukum.
Dia yakin peristiwa nahas itu terjadi karena kelalaian orangtua dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya. Karena orangtuanya menyebabkan si anak kacau termasuk anak jadi frustasi. Karena tidak mendapat hak-hak mereka, perlindungan, kasih sayang ibu misalnya, jelas Eva.
Jadi dalam kasus di atas yang harus dihukum adalah orangtuanya sesuai UU Perlindungan Anak, ujar Eva saat dihubungi, Jakarta, Senin (9/9).
Untuk itu, lanjut Eva, melihat kasus di atas, orangtua menjadi salah satu faktor utama penyebabnya. Jadi saya melihat si Dul korban juga dari orangtua yang mendidik salah, serta lingkungan yang tidak normal. Sehingga mengganggu pertumbuhan dirinya, terangnya.
Dia yakin peristiwa nahas itu terjadi karena kelalaian orangtua dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya. Karena orangtuanya menyebabkan si anak kacau termasuk anak jadi frustasi. Karena tidak mendapat hak-hak mereka, perlindungan, kasih sayang ibu misalnya, jelas Eva.
Jadi dalam kasus di atas yang harus dihukum adalah orangtuanya sesuai UU Perlindungan Anak, ujar Eva saat dihubungi, Jakarta, Senin (9/9).
Untuk itu, lanjut Eva, melihat kasus di atas, orangtua menjadi salah satu faktor utama penyebabnya. Jadi saya melihat si Dul korban juga dari orangtua yang mendidik salah, serta lingkungan yang tidak normal. Sehingga mengganggu pertumbuhan dirinya, terangnya.
4. Pemerhati anak, Kak Seto
Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menilai peristiwa kecelakaan
yang melibatkan Dul (13), jelas kesalahan Ahmad Dhani. Secara tak
langsung, lanjut Kak Seto, musisi berjenggot itu memberikan 'jalan
pintas' pada anaknya menuju kecelakaan.
Bagaimana tidak, Dhani membiarkan Dul yang masih di bawah umur untuk mengendarai mobil.
Saya melihat ini seperti jalan pintas menuju terjadinya sebuah kecelakaan. Karena di usia seperti itu, psikologis mereka masih labil. Emosinya masih sulit dikendalikan, ujar Kak Seto.
Kak Seto menuturkan, Dul dan orangtuanya meski bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Namun, Kak Seto berharap Dul dibiarkan untuk menjalani penyembuhan terlebih dahulu akibat kecelakaan di Tol Jagorawi itu.
Biarkan Dul menjalani penyembuhan psikisnya dulu, setelah itu baru penyembuhan fisik. Karena di kecelakaan ini kan memakan korban, jelas Kak Seto.
Dia (Dhani) jangan sibuk karier dan kerjanya dong, idealnya bagi orangtua yang pisah karena cerai, hingga menjadi single parent ya jangan sibuk dengan rutinitas, jangan mementingkan karier. Itu berbahaya sekali, jelas Hasrul.
Dia menilai selama ini Dhani mendidik anaknya dengan cara tak benar. Padahal usianya masih belum dewasa.
Tidak etis anak usia 13 tahun pacaran, kebut-kebutan dini hari. Orang tua harus disiplin, jangan lalai dan luput mengawasi, terangnya.
sumberBagaimana tidak, Dhani membiarkan Dul yang masih di bawah umur untuk mengendarai mobil.
Saya melihat ini seperti jalan pintas menuju terjadinya sebuah kecelakaan. Karena di usia seperti itu, psikologis mereka masih labil. Emosinya masih sulit dikendalikan, ujar Kak Seto.
Kak Seto menuturkan, Dul dan orangtuanya meski bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Namun, Kak Seto berharap Dul dibiarkan untuk menjalani penyembuhan terlebih dahulu akibat kecelakaan di Tol Jagorawi itu.
Biarkan Dul menjalani penyembuhan psikisnya dulu, setelah itu baru penyembuhan fisik. Karena di kecelakaan ini kan memakan korban, jelas Kak Seto.
5. Anggota Komisi VIII DPR
Anggota Komisi VIII DPR, Hasrul Azwar, menegaskan Ahmad Dhani yang selama ini ngotot mengasuh anak berkewajiban melakukan pengawasan anak selama 24 jam penuh.Dia (Dhani) jangan sibuk karier dan kerjanya dong, idealnya bagi orangtua yang pisah karena cerai, hingga menjadi single parent ya jangan sibuk dengan rutinitas, jangan mementingkan karier. Itu berbahaya sekali, jelas Hasrul.
Dia menilai selama ini Dhani mendidik anaknya dengan cara tak benar. Padahal usianya masih belum dewasa.
Tidak etis anak usia 13 tahun pacaran, kebut-kebutan dini hari. Orang tua harus disiplin, jangan lalai dan luput mengawasi, terangnya.