Ketika masih anak, hewan merupakan teman
yang baik, secara imaji maupun nyata. Pada kenyataannya anak-anak
selalu tertarik dengan hewan apapun, mereka tidak peduli buas ataupun
jinak. Namun demikian banyak dari kalangan dewasa yang sudah akrab
dengan hewan dari kecilnya, meski ada pula kedekatan mereka dimulai dari
sisi keilmuan. Berikut kami merangkum 5 manusia yang hidup
bersama hewan:
Waktu berlalu tak terasa ia telah 40 tahun berada di kawasan Taman Nasional Tanjung Putting, dan memiliki hubungan emosional terhadap orang utan. Dan penelitianya tentang orang utan adalah yang terhebat sepanjang masa komprehensif dan detail.
Meski demikian Timothy mengakui bahwa dengan berada di Katmai, mengakui hubungannya dengan alam liar dan beruang grizzly telah menyembuhkan ketergantungnya terhadap alkohol. Kedekatannya dengan beruang grizzly membuatnya dijuluki ‘Grizzly Man’.
1. Jane Goodall
Nama Jane Goodall pun dijadikan sebuah
institusi yang bergerak di bidang kehidupan dan satwa liar. Jane Goodall
Institutes melakukan berbagai upaya penyelamatan simpase yang terancam
punah, seperti yang dilakukan di Gombe National Park, Tanzania.
2. Dian Fossey
Dian Fossey mungkin bukan spesialis
pertama yang menganalisis tentang gorila pegunungan di Afrika. Pada
1950’an Fossey mengikuti penelitian ahli etnologi George Schaller di
Gunung Mikeno, Kongo. Penelitian itulah yang mendekatkan Fossey dengan
obyek fotografinya gorila dan beberapa hewan lainnya. Foto
– foto tersebut membuat S.B Leakey untuk membawa Fossey melakukan
ekspedisi pada 1966. Perjalanan-perjalanan bersama para ilmuwan itulah
yang menjadikannya pakar gorila terkenal di dunia. sayangnya Fossey
terbunuh di Rwanda, di tempatnya melakukan penelitian.
3. John Ssabunnya
Kisah
John Ssabunnya (14) diangkat oleh
BBC pada 1999 lalu. Semenjak berusia dua tahun Ssbannya hidup
sebatangkara di Uganda. Berdasarkan laporan, Ssabunnya ditemukan dan
dirawat oleh sekelompok kera hijau Afrika. Karena itulah Ssabunnya
sangat cekatan dalam memanjat dan memetik bua-buahan. Ketika berusia
enam tahun, Ssabunnya berhasil diselamatkan oleh seseorang, dan
diserahkan ke panti asuhan. Selama BBC menerbitkan artikelnya, Ssabunnya
telah bergabung dengan paduan suara anak-anak Pearl of Africa. Melalui
musik terbukti bahwa Ssabunnya lebih mampu bernyanyi daripada berbicara.
4. Birutė Galdikas
Arkeolog S.B Leakey merupakan orang yang
menginspirasi Dr. Birutė Galdikas untuk melakukan ekspedisi dan
meneliti tentang kehidupan primata. Pada 1971 Dr. Birutė Galdikas tiba
di Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, Indonesia, untuk meneliti tentang
keberadaan orang utan. Alasan Birutė Galdikas melakukan ekspedisi
tersebut karena ia mendengar kabar bahwa mempelajari orang utan lebih
sulit daripada simpanse ataupun gorila gunung.
Waktu berlalu tak terasa ia telah 40 tahun berada di kawasan Taman Nasional Tanjung Putting, dan memiliki hubungan emosional terhadap orang utan. Dan penelitianya tentang orang utan adalah yang terhebat sepanjang masa komprehensif dan detail.
5. Timothy Treadwell
Selama bertahun-tahun Timothy Treadwell telah hidup di alam
liar Alaska berdampingan dengan beruang grizzly yang popular. Selama
itu pula ia menjalin persahabatan dan penelitian. Taman Nasional Katmai,
adalah tempatnya melakukan penelitian. Uniknya, Timothy memiliki cara
yang kontroversial (berlawanan dengan aturan) dalam melakukan
penelitiannya. Beberapa kali ia menerobos masuk taman nasional dan
mendekati hewan berkulit tebal yang berbahaya itu. Padahal beberapa kali
petugas taman nasional melarang Timothy untuk mendekati beruang
grizzly, namun itu dilanggarnya.Meski demikian Timothy mengakui bahwa dengan berada di Katmai, mengakui hubungannya dengan alam liar dan beruang grizzly telah menyembuhkan ketergantungnya terhadap alkohol. Kedekatannya dengan beruang grizzly membuatnya dijuluki ‘Grizzly Man’.