Secara tradisional, Rebung bambu kuning biasa digunakan sebagai
obat penyakit kuning (Hepatitis A). Penggunaannya secara
tradisional ini diwariskan secara turun temurun. Seperti diketahui penyakit kuning
berhubungan dengan ketidakberesan fungsi hati, sehingga sering disebut
sebagai “penyakit lever” atau “penyakit liver”.
Rebung bambu kuning mengandung para hidroksi bemsaldehid, yaitu suatu fenol yang mirip dengan sebagian gugusan silimarin dan kurkumin. Kedua gugusan ini berkhasiat sebagai anti racun hati. Senyawa silimarin telah
lama dipasarkan sebagai obat liver atau obat lever atau sakit hati
dengan merek dagang Legalon. Dari penelitian di Jerman, sari rebung
bambu bisa
memperbaiki kerusakan sel hati binatang percobaan, yang sebelumnya
sengaja dirusak dengan racun hati.
Rebung
adalah tunas bambu yang baru berumur beberapa hari saja.Tanaman bambu
sendiri cukup unik, dimana pertumbuhannya sel-selnya pada saat muda
sangat cepat. Untuk mencapai tinggi sama dengan bambu yang sudah tua,
bambu hanya memerlukan waktu 40 hari saja. Keunikan bambu bambu ini
hanya terjadi pada saat muda saja dari mulai rebung ini. Rebung bambu
biasa dimanfaatkan untuk bahan sayuran oleh ibu-ibu. Manfaat obat
rebung bambu belum banyak diteliti, namun sudah ada catatan penggunaan
rebung bambu untuk pengobatan herbal, terutama rebung bambu kuning.
Rebung banyak mengandung protein yang berfungsi untuk menjaga kesehatan
sel-sel di dalam tubuh agar bisa berfungsi dengan baik. Disamping itu
kandungan antioksidan dalam rebung bisa menangkal senyawa bebas yang
berbahaya bagi
manusia. Jenis antioksidan yang terdapat dalam rebung namanya
adalah Fitosterol. kandungan ini untuk menurunkan kadar kolesterol jahat
dalam darah.
Cara Membuat Jamu Rebung Bambu Kuning Untuk Sakit Liver.
Pemakaian rebung secara tradisional,
dilakukan seperti membuat jamu godog.
- satu bagian (bisa satu gelas) irisan rebung bambu kuning yang
sudah dikeringkan dicampur dengan 10 bagian air.
- Campuran direbus
sampai mendidih. Seperempat jam setelah mendidih, pemanas dimatikan.
- Dalam keadaan masih panas, rebusan disaring dan didinginkan.
- Setelah
dingin bisa lagsung diminum.
catatan:
Setiap minum, takarannya adalah sepertiga
gelas; bisa diminum hingga tiga kali sehari. Karena rasanya agak asam,
bisa ditambahkan gula. Kalau air rebusan sudah habis, ampas rebung bisa
digunakan lagi (direbus lagi) sampai tiga kali.
sumber