Subjunctive
adalah bentuk kalimat pengandaian. Namun topik Subjunctive ini berbeda
dengan Conditional. Conditional adalah kalimat pengandaian juga namun
perbedaannya adalah Conditional dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu
untuk mengandai-andai. Misalnya “Aku akan mengundanya jika aku jadi
kamu.”.Subjunctives adalah sebuah harapan di masa yang akan datang atau
bentuk penyesalan dari harapan yang tak terwujud.
Pembagian Subjunctives:
- Present Subjunctives
- Past Subjunctives
- Past Perfect Subjunctives
Struktur Subjunctive
be (present)
Dalam kalimat Non-Verbal, semua Subject dalam Present Subjunctive menggunakan “be”, tidak ada “is’am’are”.
- I be
- you be
- he, she, it be
- we be
- you be
- they be
be (past)
Dalam kalimat Non-Verbal, Semua subject dalam Past Subjunctives memakai “were”.
- I were
- you were
- he, she, it were
- we were
- you were
- they were
Kata kerja lain (past & present)
Semua kata kerja harus dalam bentuk “Bare Infinitive” yaitu tidak mendapat imbuhan apapun seperti “s”, “es”, “ing”, atau “-ed”.
- I work
- you work
- he, she, it work
- we work
- you work
- they work
Penggunaan Subjunctive
Kita
menggunakan subjunctives ketika kita berbicara tentang suatu kegiatan
yang sebenarnya tidak akan terjadi. Kita menggunakan subjunctive ketika
berbicara tentang kegiatan yang seseorang:
- Inginkan agar terjadi
- Harapkan akan terjadi
- Membayangkan akan terjadi
Contoh:
- The President requests that you be present at the meeting.
- It is vital that you be present at the meeting.
- If you were at the meeting, the President would be happy.
Subjunctive biasanya menggunakan kedua struktur berikut:
- Kata Kerja: ask, command, demand, insist, propose, recommend, request, suggest + that
- Ekspresi: it is desirable, essential, important, necessary, vital + that
Contoh:
- The manager insists that the car park be locked at night. (Bukan: The…car park is locked)
(Manager itu berharap agar semua area parkir dikunci pada malam hari) - The board of directors recommended that he join the company. (BUKAN: The….that he could join)
(Dewan DIreksi merekomendasikan agar dia dapat bergabung dengan Perusahaan)
1. PRESENT SUBJUNCTIVES
Present
Subjunctives adalah harapan di masa sekarang maupun di masa yang akan
datang. Ciri-ciri dari Present Subjunctives adalah Kata Kerjanya dalam
bentuk “Bare Infinitive”.
Contoh:
- May God bless you!
(Semoga Tuhan memberkatimu) - Have a good time!
(Selamat bersenang-senang) - Long live the President!
(Semoga Presiden panjang umur!)
2. PAST SUBJUNCTIVES
Past
Subjunctives adalah harapan yang tidak terwujud di masa sekarang.
Ciri-ciri dari Past Subjunctives adalah Tenses yang digunakan dalam
bentuk “Past”.
Kata/Frase yang sering digunakan dalam Past Subjunctives adalah:
- Wish
- If Only
- As if
- As though
- Would rather
- It’s time
Wish
Kata wish berfungsi untuk:
a. Menunjukkan Future Time
Rumus: S + wish + would/could + Verb
Contoh:
- It’s raining. She wishes it would stop.
(Hari sedang hujan. Dia berharap hujan akan berhenti)
Faktanya: Sekarang masih hujan dan belum berhenti - I wish Fatimah could come.
(Saya harap Fatimah bisa datang)
Faktanya: Fatimah tidak bisa datang
b. Menunjukkan Present Time
Rumus: S + wish … + S + Past Verb
Contoh:
- They wish I were there.
(Mereka berharap saya ada di sana)
Faktanya: Saya tidak ada di sana - She wishes I would not come.
(Dia berharap saya tidak akan datang)
Faktanya: Saya akan datang
If Only
If Only yang kita gunakan disini artinya adalah “Seandainya”.
Contoh:
- If only she were not here.
(Seandainya dia tidak ada disini) - If only they could speak English.
(Seandainya mereka bisa berbicara bahasa Inggris)
Would Rather
Selain
dapat digunakan untuk menjelaskan “lebih suka”, would rather dapat juga
digunakan pada Subjunctives, yang artinya sama, “lebih suka”.
Contoh:
- I would rather you went now.
(Saya lebih suka kamu pergi sekarang) - They would rather I not call them.
(Mereka lebih suka kalau saya tidak menelpon mereka)
As if / As though
As if dan As though mempunyai fungsi dan arti yang sama, yaitu “seolah-olah“.
Contoh:
- Edi talks as if he knew everything.
(Edi berbicara seolah-olah dia tahu segalanya) - They act as though they were the real actors.
(Mereka berakting seolah-olah merekalah aktor yang sebenarnya)
It’s Time
It’s time disini diartikan dengan “Kini saatnya”. Ada 2 pola dari It’s Time, yaitu:
- It’s time + to infinitives
- It’s time + Subjek + Past Form
Contoh:
- It’s time to get up.
(Waktunya bangun) - It’s time to go to the movie.
(Saatnya pergi ke bioskop) - It’s time you sent the letter.
(Waktunya kamu kirimkan surat itu) - It’s time I went to school.
(Waktunya saya pergi ke sekolah)
3. PAST PERFECT SUBJUNCTIVES
Past
Perfect Subjunctives adalah sebuah ungkapan harapan yang tidak terwujud
di masa lampau. Ciri-ciri dari Past Perfect Subjunctives adalah kata
kerjanya dalam bentuk Past Perfect.
Contoh:
- I wished they had invited me.
(Saya harap mereka telah mengundang saya)
Faktanya: They didn’t invite me. - You talked as if you had been there.
(Kamu berbicara seolah-olah kamu ada di sana)
Faktanya: You were not there. - They would rather I had called them.
(Mereka lebih suka kalau saya sudah menghubungi mereka)
Faktanya: I didn’t call them. - If only I had rejected him.
(Seandainya saya sudah menolaknya)
Faktanya: I didn’t reject him.
Situasi Tidak Formal
Pada situasi tidak formal, tidak ada aturan main seperti penjelasan di atas.
Contoh:
- She talked as if she was there.
- I wish she is here.
Pokoknya mau formal atau informal, jika kita menggunakan kata-kata seperti wish, as if, as though, would rather, it’s time dan if only, maka sebenarnya kita sudah menggunakan bentuk Subjunctives.