Sebutan/gelar habib di kalangan Arab-Indonesia dinisbatkan secara khusus terhadap keturunan Nabi Muhammad melalui Fatimah az-Zahradan Ali bin Abi Thalib.
Habib yang datang ke Indonesia mayoritas adalah keturunan Husain bin
Fatimah binti Muhammad. Diperkirakan di Indonesia terdapat sebanyak 1,2
juta orang yang masih hidup yang berhak menyandang sebutan ini.[rujukan?] Di Indonesia, habib semuanya memiliki moyang yang berasal dari Yaman, khususnya Hadramaut. Berdasarkan catatan organisasi yang melakukan pencatatan silsilah para habib ini, Ar-Rabithah, ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang dapat menyandang gelar ini (disebut muhibbin) dari 114 marga. Hanya keturunan laki-laki saja yang berhak menyandang gelar habib.
Dalam perkembangannya, khususnya di kalangan masyarakat muslimIndonesia, gelar ini tidak hanya disandang oleh para da’i dari
Yaman saja, karena warga telah memuliakan mereka sebagai pemimpin
mereka tanpa melihat asal-usul keturunan dengan alasan seorang menjadi
alim tidak diakibatkan oleh asal keturunannya. Selain itu terjadi pula
pelanggaran terhadap aturan, dengan menarik garis keturunan secaramatrilineal (keturunan
dari perempuan juga diberi hak menyandang “habib”) walaupun akhirnya
pernyataan ini hanyalah sebuah fitnah dari kaum orientalis untuk
menghilangkan rasa hormat masyarakat ndonesia terhadap kaum kerabat Nabi
Muhammad.
Para habib sangat dihormati pada masyarakat muslim Indonesia karena
dianggap sebagai tali pengetahuan yang murni, karena garis keturunannya
yang langsung dari Nabi Muhammad.
Penghormatan ini sangat membuat gusar para kelompok anti-sunnah yang
mengkait-kaitkan hal ini dengan bid’ah. Para Habaib (jamak dari Habib)
di Indonesia sangatlah banyak memberikan pencerahan dan pengetahuan akan
agama islam. Sudah tak terhitung jumlah orang yang akhirnya memeluk
agama islam ditangan para Habaib. Gelar lain untuk habib adalahSayyid, Syed, Sidi (Sayyidi), Wan (Ahlul Bait) dan bagi golongan ningrat (kerajaan) disebut Syarif/Syarifah. Para habib terdapat pada golongan (firqoh) Sunni maupun Syiah seperti AyatullahRuhollah Khomeini. Kelak di akhir zaman, Imam Mahdi akan muncul dari keturunan Nabi Muhammad sendiri (habib).