Setelah hujan reda, kita lebih mudah melihat cacing tanah keluar dari
lubangnya. Mitosnya sih jika tetap bersembunyi di lubang mereka akan
tenggelam. Tentu saja hal ini tidak benar. Cacing bernapas melalui
pertukaran gas yang terjadi di kulit.
Selama air memiliki oksigen terlarut yang cukup, cacing bisa hidup selama beberapa hari di dalam air. Cara bernapas cacing ini pula yang menjelaskan mengapa mereka keluar lubang setelah hujan.
Selama air memiliki oksigen terlarut yang cukup, cacing bisa hidup selama beberapa hari di dalam air. Cara bernapas cacing ini pula yang menjelaskan mengapa mereka keluar lubang setelah hujan.
Kulit cacing dilapisi lendir untuk memfasilitasi pertukaran gas. Konsekuensinya, kulit cacing harus selalu lembab.
Kondisi di atas tanah umumnya panas dan kering yang akan membuat kulit cacing kehilangan kelembaban dan membuatnya tidak bisa bernapas.
Setelah hujan, permukaan tanah menjadi lembab. Hal ini menguntungkan cacing sehingga mereka tertarik untuk muncul ke permukaan. Saat berada di atas tanah cacing juga sering ditemukan dalam kelompok kecil.
Kondisi di atas tanah umumnya panas dan kering yang akan membuat kulit cacing kehilangan kelembaban dan membuatnya tidak bisa bernapas.
Setelah hujan, permukaan tanah menjadi lembab. Hal ini menguntungkan cacing sehingga mereka tertarik untuk muncul ke permukaan. Saat berada di atas tanah cacing juga sering ditemukan dalam kelompok kecil.
Cacing tanah juga lebih memilih untuk kawin di atas tanah. Cacing keluar
setelah hujan dalam harapan menemukan pasangan. Cacing termasuk
hermafrodit, namun tetap memerlukan cacing lain agar terjadi pertukaran
sperma yang digunakan untuk membuahi telur.
Selain setelah hujan, cacing tanah juga keluar pada malam hari. Pada malam hari, udara jauh lebih dingin, dan lingkungan sering lembab, sehingga ramah terhadap cacing tanah.
Selain setelah hujan, cacing tanah juga keluar pada malam hari. Pada malam hari, udara jauh lebih dingin, dan lingkungan sering lembab, sehingga ramah terhadap cacing tanah.
Sumber:
amazine