Riwayat sepatu sebagai pelindung kaki mengalami perjalanan sejarah yang
panjang. Berbagai bentuk telah diciptakan, bahkan menjadi ciri khas
wilayah tertentu. Ada yang bertahan, ada yang berakhir di musium.
Berikut ini beberapa model sepatu teraneh yang pernah ada.
1. Kabkabs, Lebanon
Berikut ini beberapa model sepatu teraneh yang pernah ada.
1. Kabkabs, Lebanon
Nama kabkabs didapat karena suara yang dihasilkan saat berjalan di
lantai marmer. Sepatu ini digunakan oleh wanita di Timur Tengah untuk
melindungi diri dari kotoran dan ketidaknyamanan saat berjalan di tempat
basah. Dari golongan kaya biasa menghiasi sepatunya dengan mutiara,
sulaman, dan tali beludru. Tak jarang di bagian atasnya juga dibuat
dengan kawat perak, emas atau timah. Jika digunakan saat acara
pernikahan, kabkabs dibuat setinggi dua meter.
2. Heels untuk pria, Eropa
2. Heels untuk pria, Eropa
Sepatu dan kaus kaki adalah dua hal penting bagi pria Eropa di tahun
1700. Untuk bangsawan, sepatu itu dibuat mewah dengan hak yang tinggi,
berenda, atau dihiasi bunga mawar. Contohnya, Raja Louis XIV juga
memiliki sepatu hak tinggi berwarna merah.
3. Wooden bridal shoes, Perancis
Sepatu pengantin kayu dengan ujung menyerupai tanduk ini dibuat di
Bethmale Valley. Bagian selatan kota Saint Girons di distrik Ariege.
Sepatu ini bahkan sudah ada sejak abad ke-9.
Saat itu, penduduk setempat menaklukan sekumpulan penjahat yang menculik banyak wanita desa. Mereka mengalahkan penjahat itu dengan tusukan sepatu di bagian hati. tanduknya memang tajam, karena sepatu-sepatu ini dibuat dari cabang-cabang pohon.
Para pria juga menggunakan sepatu ini untuk diberikan kepada pasangan mereka. Dikatakan bahwa semakin tinggi tanduk sepatu, maka semakin tinggi cinta yang dimiliki.
4. Plaited birch bark, Finlandia
Saat itu, penduduk setempat menaklukan sekumpulan penjahat yang menculik banyak wanita desa. Mereka mengalahkan penjahat itu dengan tusukan sepatu di bagian hati. tanduknya memang tajam, karena sepatu-sepatu ini dibuat dari cabang-cabang pohon.
Para pria juga menggunakan sepatu ini untuk diberikan kepada pasangan mereka. Dikatakan bahwa semakin tinggi tanduk sepatu, maka semakin tinggi cinta yang dimiliki.
4. Plaited birch bark, Finlandia
Pada awal abad ke-20, wanita Finlandia menggunakan sepatu kulit dari
kayu Birch untuk sehari-hari. Bahan lainnya adalah kulit pohon limau
atau jeruk. Supaya awet, sepatu kulit itu dilapisi dengan anyaman. Meski
demikian, umur sepatu ini sangat terbatas. Hanya seminggu.
5. Padukas, India
5. Padukas, India
Alas kaki asal India ini memiliki bentuk seperti bakiak. Untuk
menggunakannya diberikan knob yang terletak di antara jempol kaki dan
telunjuk. Knob ini umumnya terbuat dari perak, kayu, besi atau gading.
Sandal yang dinamakan padukas ini ada yang dibuat untuk masokisme. Yaitu proses mendapatkan kepuasan seksual yang memberikan rasa sakit. Beberapa masokis, menggunakan bentuk aichmophilia atau knop dengan jarum dan paku.
Setelah rasa sakit berlangsung selama 20-40 menit, tubuh akan mulai memproduksi opiat. Yaitu bahan kimia tubuh yang mengurangi sensasi rasa sakit dan menyebabkan anestesi atau rasa gembira yang dapat meningkatkan sensitivitas.
6. Okobo, Jepang
Sandal yang dinamakan padukas ini ada yang dibuat untuk masokisme. Yaitu proses mendapatkan kepuasan seksual yang memberikan rasa sakit. Beberapa masokis, menggunakan bentuk aichmophilia atau knop dengan jarum dan paku.
Setelah rasa sakit berlangsung selama 20-40 menit, tubuh akan mulai memproduksi opiat. Yaitu bahan kimia tubuh yang mengurangi sensasi rasa sakit dan menyebabkan anestesi atau rasa gembira yang dapat meningkatkan sensitivitas.
6. Okobo, Jepang
Jauh sebelum tahun 1970, Geisha magang - disebut maiko - telah
menggunakan sandal atau bakiak okobo. Alasannya karena sepatu ini sangat
praktis untuk membuat mereka terlihat lebih tinggi.
Okobo terbuat dari satu potong kayu yang tidak berhias sama sekali. Hak sepatu okobo umumnya mencapai hingga 5 1/2 inci atau 14 cm. Warna kain yang digunakan pada okobo disesuaikan dengan status maiko. Misalnya maiko baru akan menggunakan warna merah, sementara yang hampir selesai dari proses magang akan menggunakan warna kuning.
7. Chopines, Italia
Okobo terbuat dari satu potong kayu yang tidak berhias sama sekali. Hak sepatu okobo umumnya mencapai hingga 5 1/2 inci atau 14 cm. Warna kain yang digunakan pada okobo disesuaikan dengan status maiko. Misalnya maiko baru akan menggunakan warna merah, sementara yang hampir selesai dari proses magang akan menggunakan warna kuning.
7. Chopines, Italia
Sepatu unik ini banyak digunakan wanita Italia pada awal abad ke-17.
Seperti Okobo di Jepang, sepatu ini sangat tidak praktis. Karena tujuan
utamanya adalah untuk membuat pemakainya terlihat lebih tinggi. Dengan
menggunakan sepatu ini, pemakainya bisa tampak tinggi hingga 18 cm atau 5
inci.
Biasanya chopines terbuat dari kayu, dilapisi sutra halus atau beludru. Chopines jarang terlihat pada lukisan-lukisan abad pertengahan karena biasanya wanita yang berpose selalu mengenakan gaun panjang yang menutupi alas kaki mereka.
Biasanya chopines terbuat dari kayu, dilapisi sutra halus atau beludru. Chopines jarang terlihat pada lukisan-lukisan abad pertengahan karena biasanya wanita yang berpose selalu mengenakan gaun panjang yang menutupi alas kaki mereka.