Pria asal Jepang, Shintaro Hayashi
merupakan seorang prosthesis atau pembuat alat ganti bagian tubuh. Jika
kebanyakan prosthesis membantu membuatkan alat bantu bagian tubuh bagi
orang awam, namun beda halnya dengan Hayashi. Ia justru membuatkan para
mantan Yakuza jari tangan palsu yang pernah hilang saat mereka masih
menjadi mafia.
Kehidupan Yakuza memang terkenal kejam.
Mereka dikenal memiliki kode etik yang keras dan keterikatan organisasi
yang kuat. Ketika salah satu anggota melakukan pelanggaran, mereka harus
menjalani ritual yubitsume atau memotong jari sendiri sebagai bentuk
penebusan.
Biasanya, jari kelingking kiri adalah
yang pertama kalinya dipotong. Namun jika anggota Yakuza cukup ceroboh,
mereka bisa kehilangan semua jarinya.
Beberapa mantan anggota Yakuza yang
telah kehilangan jari memang biasanya menyembunyikan keadaan mereka
dengan cara mengepalkan tangan. Namun, mereka kerap kesulitan melakukan
pekerjaan sebagai warga sipil.
Di sinilah peran Hayashi, ia muncul
sebagai penolong. Selama 10 tahun terakhir, pria tersebut sudah
menciptakan banyak jari palsu untuk menutupi jari para mantan Yakuza
yang telah diamputasi.
Hayashi benar-benar lihai dan
berhati-hati dalam menciptakan jari tangan palsu. Bahan yang digunakan
adalah replika silikon yang setiap tahunnya perlu diganti.
Hayashi membanderol jasanya mulai dari
USD 3.000 atau sekitar Rp 30 juta. Memang mahal, tetapi para mantan
Yakuza sangat terbantu dengan jasa Hayashi.
Menurut laporan resmi, jumlah anggota
mafia Yakuza mulai menurun. Beberapa bosa Yakuza bahkan sudah
meninggalkan ritual yubitsume karena khawatir aksi tersebut telah
menarik perhatian orang yang bisa membahayakan operasi terselubung yang
mereka jalankan.