Makin lama menikah, ternyata membuat wanita makin malas berhubungan seks. Peneliti asal Jerman membuktikan, menurunnya gairah wanita dipicu karena hubungan yang semakin nyaman dan mapan.
Frekuensi hubungan seks yang semakin menurun kerap menjadi keluhan pasangan yang sudah menikah selama beberapa tahun. Keluhan ini kadang bisa berbuntut serius hingga perceraian.
Umumnya, pihak yang wanita yang lebih sering mengeluh kehilangan gairah seks setelah beberapa tahun masa pernikahan. Sedangkan pria, seperti telah diberitakan sebelumnya, juga bisa mengalami gangguan gairah jika tertekan karena stress pekerjaan dan masalah lainnya.
Kesimpulan beberapa peneliti Jerman mungkin bisa membantu menguak penyebab masalah ini. Menurut peneliti dari Universitas Hamburg-Eppendorf, gairah seksual wanita mulai menyusut ketika ia merasa semakin nyaman dalam pernikahannya. Demikian indiatimes, Rabu (23/8/2006)
Usut punya usut, hal ini bisa saja ada hubungannya dengan naluri masing-masing jenis kelamin dalam mempertahankan hubungannya. Pria lebih terdorong untuk menjaga gairah seksualnya untuk 'mengamankan' pasangannya dari 'serangan' pria lain. Sedangkan wanita lebih mengutamakan membina hubungan yang kuat dan kedekatan yang intens dengan pasangan untuk masa depan yang aman bagi dirinya dan anak-anaknya.
Setelah empat tahun pernikahan, hanya separuh wanita dalam penelitian ini yang mengaku ingin tetap bercinta secara teratur. Sebaliknya, gairah seksual para pria tetap tinggi tak peduli seberapa lama usia pernikahannya.
Penelitian yang melibatkan 500 orang usia 30-45 tahun itu juga membuktikan keinginan wanita untuk dibelai dan diperlakukan dengan lembut tak berubah seiring dengan usia pernikahan. Sedangkan, hanya seperempat pria di atas usia 30 tahun dan sudah menikah selama 10 tahun yang merasa masih membutuhkan hal tersebut.
Dua pertiga wanita usia 30 tahun masih memiliki gairah yang tinggi untuk bercinta, namun setelah empat tahun pernikahan jumlah tersebut menurun hingga separuhnya. Dalam penelitian ini, tak ditemukan adanya penurunan yang signifikan dalam gairah seksual pria.
Setelah beberapa tahun menikah dan semakin percaya pada pasangannya, wanita lebih senang bergandengan tangan atau berpelukan yang nyaman, ketimbang bercinta penuh gairah. Wanita lebih mementingkan kenyamanan emosional dan stabilitas hubungan ketimbang seks dan keintiman fisik semata.
Nah, hal ini lah yang kerap menjadi masalah bagi banyak pasangan. Jika tidak diatasi dengan komunikasi yang baik, masalah ini bisa berujung pada perpisahan, bahkan perceraian.
Jika enggan menempuh konseling pernikahan, pasangan bisa mengatasi masalah ini lewat berbagai cara. Diantaranya dengan mencoba lebih terbuka ketika berkomunikasi, lebih banyak menghabiskan waktu berdua,berlibur berdua, dan berusaha bercinta secara teratur.
Untuk Anda, pasangan yang tidak melakukan aktivitas seks selama beberapa bulan, sebaiknya mulailah berubah. Pasangan yang stop bercinta bisa mengalami hypochondria atau timbulnya penyakit-penyakit fisik. Hypochondria tersebut muncul karena sebab-sebab psikologis atau stress.