Tradisi Takbiran Keliling di Indonesia

Lebaran merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, hari yang penuh suka cita, di mana kaum muslimin merayakan hari raya Idul Fitri, setelah berpuasa satu bulan penuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan kata ‘Lebaran’ sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Banyak tradisi yang kita jumpai pada masyarakat kita, untuk menyambut Lebaran atau perayaan hari raya Idul Fitri ini, baik sebelum Idul Fitri atau sesudahnya.
Kegiatan rutin saat lebaran adalah takbiran. Takbiran dikumandangkan pada malam hari untuk menyambut datangnya Idul Fitri dan Idul Adha. Takbiran biasa dilakukan dengan pawai di jalan, kadang-kadang membawa obor dan bedug sambil mengumandangkan kalimat takbir. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak turut antusias takbiran keliling kampung. Tak jarang, malam takbiran juga dihiasi dengan petasan-petasan dan kembang api  yang menyemarakkan malam. Suasana malam takbiran pun makin meriah dan menyenangkan. Keesokan pagi, saat Idul Fitri, umat muslim dianjurkan untuk tidak meninggalkan sholat Idul Fitri.

Takbiran keliling kampung biasanya dilakukan setelah selesai shalat Magrib atau tepat saat malam 1 Syawal, dimana sejak sore Hari Umat islam berkumpul di Masjid melakukan takbiran dan sebagian lain lagi membawa gendang untuk ditabuh mengiringi Takbir yang dikumandangkan, sungguh sangat menyenangkan jelang lebaran.
Setelah waktunya tiba para peserta Takbiran berjalan beriringan membentuk barisan yang panjangnya bisa mencapai 0,5 Km berkeliling Kampung berjalan kaki, obor dinyalakan, gendangpun ditabuh suara Takbir membahana sepanjang jalan ” ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, LA ILAHA ILALLAHU ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM “, berulang-ulang terus menerus hingga akhirnya setelah selesai mengintari pelosok hingga ke Ujung Kampung pesertapun kembali ke Mesjid dimana Takbiran mulai bergerak, berawal dari Mesjid dan Finish di Mesjid yang sama.

Biasanya bedug yang digunakan buat takbiran diletakkan di atas panggung dihias macam-macam dan unik. Tradisi di malam takbiran ini harus terus dipertahankan. Tentu saja selain sebagai bentuk suka cita atas kemenangan umat muslim paska Ramadhan, juga sebagai ajang mempererat toleransi antarwarga setempat.

Sumber Foto : log.viva.co.id , sosbud.kompasiana.com
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Pondok Reot Template | Pondok REot Template
Copyright © 2011. pondok reot - Hak cipta dilindungi undang-undang
Template Created by Creating Website Published by Pondok Reot Template
Proudly powered by Blogger