7 Penyakit yang Ternyata Punya Manfaat

Kebanyakan orang yang menderita penyakit, apalagi yang tidak dapat disembuhkan, cenderung merasa kehilangan optimisme dan menjadi depresi yang akhirnya dapat memperburuk kondisinya. Tapi semua hal pasti ada hikmahnya, termasuk dari penyakit itu sendiri.

Sebagai buktinya, 7 penyakit berikut memiliki manfaat tak terduga bagi tubuh penderita, seperti dilansir Toptenz, Selasa (4/6/2013):


1. Hyperthymesia
http://images.detik.com/content/2013/06/04/763/143543_otakts.jpgHyperthymesia adalah gangguan neuropsikologi yang sangat jarang yang 'menganugerahkan' penderitanya kapasitas memori yang luar biasa. Kondisi tersebut mempengaruhi dua area otak yang mengendalikan kapasitas memori dan pembentukan yaitu Caudate Nucleus dan Lobus Temporal.

Caudate Nucleus berperan menyimpan memori yang tidak dipikirkan, sedangkan Lobus Temporal bertanggung jawab menyimpan tanggal, fakta atau kejadian yang memang dipilih untuk diingat. Kondisi ini bisa menjadi beban karena penderitanya tidak memiliki pilihan apa yang perlu dan tidak perlu diingat.

Tapi manfaatnya, penyakit ini dapat membuat Anda ingat semua hal.


2. Savant Syndrome atau Sindrom Savant
http://images.detik.com/content/2013/06/04/763/143614_anakjeniusts.jpgIni adalah kondisi langka yang mempengaruhi orang yang sudah menderita gangguan mental parah. Savant Syndrome pada dasarnya mengembangkan kapasitas mental penderitanya pada tingkat yang mengagumkan, tetapi dalam cara yang tidak konvensional.

Penjelasan bagaimana terjadinya Sindrom Savant belum ditemukan oleh para ilmuwan, namun diyakini bahwa salah satu sisi otak hancur oleh kondisi tertentu, sementara sisi lain overdevelop (berkembang berlebihan) untuk mengkompensasi kerugian tersebut.

Manfaat mengejutkannya, Savant Syndrome bisa membuat otak penderitanya menjadi sangat jenius.


3. Penyakit Urbach-Wiethe
http://images.detik.com/content/2013/06/04/763/143637_taktakutts.jpgPenyakit bawaan ini sangat jarang dan tidak dapat disembuhkan, yang menyebabkan penebalan pada kulit dan jaringan otak. Penderitanya mengalami reaksi seperti kulit keriput dan kering, serta kerusakan otak terutama pada daerah amigdala.

Penelitian yang dilakukan penderita Urbach-Wiethe mengungkapkan bahwa pasien penyakit ini benar-benar tidak memiliki rasa takut. Ini juga  menjadi manfaat yang tak terduga dari penyakit Urbach-Wiethe.




4. Sickle Cell Disease atau Anemia Sel Sabit
http://images.detik.com/content/2013/06/04/763/143704_darahts.jpgSickle cell disease merupakan penyakit genetik yang mempengaruhi hemoglobin dengan mengurangi jumlah sel darah merah dalam tubuh. Kondisi ini membuat bentuk sel darah merah tidak normal, berbentuk seperti sabit, lengket, kaku dan mudah hancur, yang membuatnya rentan terhadap berbagai penyakit serius.

Tapi baru-baru ini sebuah studi menemukan bahwa molekul hemoglobin bermutasi yang dipengaruhi oleh sel sabit dapat mempertahankan penderita dari parasit malaria, yang bertanggung jawab untuk 1 sampai 2 juta kematian setiap tahun.

Maka manfaat tak terduganya, penderita anemia sel sabit akan terlindungi dari ancaman malaria.

5. Penyakit Huntington
http://images.detik.com/content/2013/06/04/763/143730_otaksarafts.jpgPenyakit Huntington adalah kondisi genetik yang tidak dapat disembuhkan, yang menyebabkan degenerasi sel-sel saraf di bagian tertentu otak. Hal ini menyebabkan komplikasi parah, seperti penurunan yang signifikan dalam fungsi kognitif dan kelainan kejiwaan.

Namun, baru-baru ini studi medis di Swedia yang dijalankan pada 1.510 pasien dalam jangka waktu lebih dari 39 tahun, ilmuwan menyimpulkan bahwa pasien yang menderita penyakit Huntington bisa lebih menjauh dari risiko kanker dibanding orang sehat.


6. Polycythemia Vera
http://images.detik.com/content/2013/06/04/763/143757_staminats.jpgPolycythemia vera adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh penderitanya memproduksi lebih banyak sel darah merah dari biasanya, karena mutasi dalam sel sumsum tulang. Hal ini menyebabkan darah menjadi lebih tebal, dan sebagai akibatnya, penderita menjadi rentan terhadap sejumlah besar komplikasi medis, seperti serangan jantung dan stroke.

Namun, mengingat fakta bahwa sel-sel darah merah memainkan peran dalam meningkatkan stamina, dengan bertanggung jawab mengangkut oksigen ke otot, jelas bahwa memiliki banyak sel darah merah bagi penderita Polycythemia vera akan menjadi aset besar untuk meningkatkan stamina.

7. Myostatin
http://images.detik.com/content/2013/06/04/763/143825_ototbesarts.jpgIni adalah kondisi yang sangat langka, yang dikenal dapat meningkatkan ukuran otot rangka pada manusia dan hewan sekaligus mengurangi lemak tubuh, tanpa adanya komplikasi medis.

Orang dengan kondisi ini kekurangan hormon Myostatin, yakni regulator negatif pertumbuhan otot pada orang normal. Oleh karena itu, perkembangan otot akan dimulai saat masih di dalam rahim, berlanjut sampai setelah lahir, dan mencapai tingkat yang menakjubkan pada usia yang sangat dini.

Belum ada obat untuk kondisi ini, ilmuwan juga tidak tertarik menemukannya karena tidak ada yang pernah mengeluhkannya, terutama karena manfaat pembesaran otot yang diperoleh.




sumber
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Pondok Reot Template | Pondok REot Template
Copyright © 2011. pondok reot - Hak cipta dilindungi undang-undang
Template Created by Creating Website Published by Pondok Reot Template
Proudly powered by Blogger