Dahulu pada tahun 50-an ada film fiksi ilmiah yang menjadikan jamur lendir sebagai karakter tanaman yang bisa berpikir dan menganalisa masalah dengan cepat.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lendir jamur adalah organisme bersel tunggal yang bodoh, namun memiliki bagian memori seperti hal otak manusia.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lendir jamur adalah organisme bersel tunggal yang bodoh, namun memiliki bagian memori seperti hal otak manusia.
Para ilmuwan di University of Sydney mengungkap bahwa jamur lendir yang bernama biologi Physarum polycephalum dapat mengingat wilayah yang telah mereka lalui.
Para ilmuan mulai memprediksi bahwa jamur lendir itu menggunakan “memori spasial externalized” untuk menavigasi arah gerakkannya. “Jamur lendir meninggalkan jejak lendir kemana pun ia pergi, dengan itu kemudian ia dapat mendeteksi dan mengenali daerah itu sudah dilaluinya,” kata ahli biologi Chris Reid.
Untuk menguji teori ini, peneliti menempatkan Physarum dalam perangkap berbentuk-U. Pada permukaan dipasangi perangkap, hasilnya 96 persen dari spesimen mampu melalui perangkap untuk menemukan solusi gula (goal) sebelum batas waktu 120 jam.
Akan tetapi ketika jebakan sudah dilapisi dengan lendir, maka spesimen bingung tidak bisa membedakan jejak mereka sendiri, hanya sepertiga dari organisme mencapai tujuan sebelum batas waktu dan itu pun menghabiskan waktu sepuluh kali lebih lama.
Tim penelitian ini juga menemukan bahwa Physarum dapat mengenali dan bereaksi terhadap jalan yang ditinggalkan oleh spesies lain dari jamur lendir.
Reid mengatakan memori spasial externalized bisa digunakan oleh organisme primitif untuk memecahkan jenis masalah yang sama dengan otak manusia.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa jamur lendir juga dapat memecahkan labirin dan mengantisipasi peristiwa periodik.