Kebanyakan
orang membuang bagian ujung mentimun yang terasa pahit saat dimakan.
Padahal bagian ujung tersebut mengandung senyawa fitokimia bernama saponin yang terdapat dalam lendir mentimun.
Senyawa ini ternyata berkhasiat sebagai antikanker, mampu menurunkan kolesterol dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain
mengandung senyawa tersebut, mentimun juga mengandung banyak gizi
lainnya. Kandungan zat gizi per 100 gram berat mentimun terdiri dari :
energi 12 kalori, protein 0.7gr, lemak 0.1gr, karbohidrat 2.7gr, kalsium
10mg, fospor 21mg, besi 0.3mg, vitamin A 0 RE, vitamin C 8.0mg dan
vitamin B 0.3mg.
Sementara,
kandungan mineral yang terdapat dalam mentimun meliputi potassium,
magnesium, kalium, zat besi dan fosfor. Beberapa mineral tersebut
berkhasiat untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi).
Selain itu, buah berwarna hijau ini mampu pula mengeluarkan racun-racun dalam tubuh (detoksifikasi).
Kandungan
air mentimun yang sangat tinggi (hingga 90 persen), membuat buah ini
memiliki efek memperlancar buang air kecil, mengatasi sembelit, membantu
menurunkan berat badan, menghilangkan dan menetralkan toksin (racun),
membantu mengeluarkan bakteri-bakteri di sepanjang usus dan dinding
kandungan kemih. Tak heran bila mentimun sangat bagus untuk mencegah
kanker, terutama kanker usus besar.
Kandungan
air dan mineral kalium dalam mentimun juga mampu mengatasi dehidrasi,
mengeluarkan kelebihan asam urat dan sisa metabolisme melalui ginjal.
Perlu diketahui, asam urat berlebihan di dalam darah akan membentuk
kristal yang menumpuk di persendian sehingga menyebabkan sakit radang
sendi.
Sedangkan
sisa metabolisme berupa garam mineral yang menumpuk di saluran kemih
akan membentuk batu ginjal. Nah, dengan mengonsumsi mentimun akan
membantu meluruhkan kristal atau batu ginjal sekaligus mencegah
penumpukan racun dalam tubuh.
Sumber : beritasatu