Sebuah studi yang diterbitkan The New England Journal of Medicine
menemukan bahwa kualitas makanan yang Anda makan berkaitan dengan berat
ketimbang kuantitas makanannya. Berikut ini daftar jenis makanan yang
membuat orang gemuk tetap gemuk yang dikumpulkan berbagai studi serta artikel terbaru.
1. Keripik Kentang
Studi New England Journal of Medicine menyatakan bahwa makanan yang
paling terkait dengan penambahan berat badan adalah keripik kentang.
Kentang secara umum menyebabkan kenaikan berat badan paling besar
disusul kentang goreng (seperti pada makanan siap saji Amrik).
Solusinya, jika Anda ingin makan keripik kentang atau kentang goreng,
masaklah sendiri. Sebab, jika membuat sendiri, Anda dapat mengontrol
bahan-bahan bumbu serta ukuran porsinya juga.
2. Diet Soda
Lho kok bisa? Kan diet soda mestinya bebas kalori, ya kan? Nanti dulu. Ternyata di negara yang penduduknya banyak terkena obesitas, tingkat konsumsi diet soda juga tinggi.
Peneliti dari University of Texas Health Science Center baru-baru ini
memresentasikan data yang membuktikan bahwa diet soda membuat kita
gemuk. Mereka menemukan bahwa makin banyak seseorang minum diet soda,
makin gendutlah dia. Tidak percaya? Silakan coba dan risikonya tanggung
sendiri.
3. Fructosa Tinggi (Sirup Jagung)
Apaan tuh? Sirup jagung
adalah bahan yang umum dipakai dalam industri-industri pangan di
Inggris, Kanada, dll sebagai pengganti gula tebu. Menurut klaim iklan
sih penggunaan fruktosa sirup jagung adalah baik selama tidak
berlebihan. Masalahnya, kadar kecukupan sirup jagung itu tampaknya
mustahil untuk ditakar. Sirup ini katanya bisa mengganggu metabolisme
tubuh hingga menyebabkan seseorang tidak bisa berhenti makan. Orang akan
sulit untuk mengontrol nafsu makannya (nyandu) karena sirup
jagung memperlambat sekresi leptin dalam tubuh. Leptin adalah hormon
penting yang memberitahu tubuh bahwa Anda kenyang dan berhenti makan.
Jadi seperti obat adiktif yang tanpa disadari membuat orang kecanduan.
4. Daging Merah dan Olahan
Studi tentang kualitas makanan dari The New England Journal of Medicine
menemukan bahwa daging merah serta olahan menyebabkan kenaikan berat
badan secara menyeluruh (gendut di semua bagian).
5. Junk Food Rendah Lemak
Junk food
atau makanan cepat saji sendiri adalah masalah, tapi ketika diklaim
telah diproses menjadi rendah lemak tetap saja buruk. Itu adalah trik
dagang saja. Aslinya sudah nirnutrisi, lalu diproses menjadi nirlemak.
Sisanya apa dong? Selain itu, ketika makanan tersebut direndahkan kadar
lemaknya, produsen harus mengisi rasa yang hilang dengan menambahkan
banyak MSG atau gula, mungkin. Sudah tidak ada gizinya bikin kecanduan
pula.
6. Makanan Instan
Kalau Anda ingin yakin bahwa makanan yang akan dimakan sehat, masaklah
sendiri dengan bahan-bahan yang segar, makan makanan rumahan (kecuali
kepepet?). Pastikan juga bumbu-bumbu yang dipakai bukan bumbu instan.
Memang lebih melelahkan, tapi mungkin memang itulah harga yang harus
dibayar demi kesehatan. Kita bisa bersyukur bahwa makanan sehat
(sayur-mayur) di Indonesia relatif murah. Makanan siap saji justru
biasanya lebih mahal, bukan?
7. Alkohol
Alkohol murni mengandung sekitar 7 kalori per gram, yang membuatnya
memiliki hampir dua kali kemampuan menggemukkan ketimbang karbohidrat
atau protein (keduanya mengandung sekitar 4 kalori per gram). Ini
berarti jika Anda ingin menurunkan berat badan dan mengurangi lemak
tubuh yang berlebih, alkohol bukanlah pilihan yang baik.
Sumber: Care2