Jika
di Indonesia, orang berlomba-lomba ingin menjadi pemimpin karena
tertarik dengan fasilitas yang ditawarkan, maka kita sepatutnya malu
dengan pemimpin dari negara yang satu ini. Jose Mujica, dia adalah
seorang presiden Uruguay dan satu-satunya harta yang ia miliki hanyalah
mobil jenis VW Beetle keluaran tahun 1987.
Jose
Mujica menjabat sebagai presiden sejak tahun 2010, sebelumnya ia adalah
seorang Menteri Pertanian di Uruguay. Sebagai presiden, Jose Mujica
diberikan gaji sebesar $11.000 ( setara dengan 110 juta rupiah) setiap
bulannya. Angka tersebut tergolong kecil jika dibandingkan gaji dari
presiden Obama yang digaji sebesar 33 ribu dollar per bulan (setara
dengan 330 juta rupiah).
Lantas
apa yang membuat Jose Mujica menjadi presiden termiskin di dunia? Hal
itu karena presiden ini memiliki hati yang mulia. Jose Mujica adalah
seorang penganut atheis dan tidak mempercayai eksistensi Tuhan. Meskipun
begitu, kepercayaannya tidak menghentikannya untuk berbuat baik, ia
mendonasikan 90% gajinya untuk beramal. Ia juga tidak memiliki rekening
bank sehingga istrinyalah yang memegang sisa gajinya.
Sebenarnya,
Jose Mujica memiliki taman bunga namun ia memberikan aset tersebut
menjadi atas nama istrinya sehingga praktis, satu-satunya harta yang ia
miliki hanya mobil VW Beetle 1987 nya. Gaya hidupnya yang sederhana
jauh berbeda dengan Danilo Astori yang menjadi wakil presiden. Dani
memiliki kekayaan sejumlah $250.000 yang mana 10 kali lipat lebih banyak
dibandingkan harta Jose Mujica.
Jose
Mujica adalah presiden yang patut diacungi jempol. Selama masa
pemerintahannya, ia berhasil menurunkan angka korupsi Uruguay. Ia juga
menempatkan Uruguay pada peringkat 2 negara Amerika Latin yang paling
bersih dari korupsi. Dibawah kepemimpinannya juga, Tim Nasional Uruguay
berhasil masuk menjadi semifinalis Piala Dunia 2010. Jose Mujica
mengatakan ia bahagia dengan kepemimpinannya dan bahagia dengan
kondisinya yang miskin. Ia mengatakan dengan tidak terlalu banyak harta
dan hutang, ia bisa tidur dengan nyenyak di malam hari.
Mujica,
77 tahun, adalah seorang pemimpin gerilya pada periode 1970-an. Kala
itu ia masuk-keluar hutan, bertarung melawan rezim militer Uruguay.
Kariernya
di pemerintahan cukup cemerlang, pada 2005 hingga 2008 ia menjabat
sebagai Menteri Pangan, Pertanian, dan Perikanan. Setelah itu, ia sempat
menjabat sebagai senator. Ia mulai menjabat Presiden Uruguay pada 1
Maret 2010 setelah dicalonkan koalisi sayap kiri.
Uruguay
sendiri merupakan negeri kedua terkecil wilayahnya di Amerika Latin.
Namun negeri ini dinilai berkembang dan kini menjadi salah satu negara
dengan pendapatan per kapita terbesar di wilayahnya.