Binatang unik ditemukan di Sungai Madeira, Rondonia, Brazil.
Hewan ini memiliki tubuh panjang seperti ular dan berbentuk seperti alat
kelamin pria. Atretochoana eiselti, demikian nama hewan ini.
Binatang tersebut ditemukan secara tak sengaja, yaitu setelah sejumlah teknisi mengeringkan sungai untuk membuat dam baru di Sungai Madeira pada November 2011 lalu. Kala itu 6 ekor hewan serupa ular dengan panjang badan sekitar satu meter ini ditemukan. Demikian dilansir Dailymail, 1 Agustus 2012 lalu.
Sejumlah kalangan menyebut hewan ini sebagai 'ular buta'. Para ilmuwan meyakini binatang ini memiliki hubungan dekat dengan salamander dan katak. Hingga kini genus atau marga dari hewan ini masih diklasifikasikan.
Ditengarai hewan ini merupakan hewan langka yang hanya terlihat secara sporadis sejak ditemukan pertama kali pada 1968. Hewan ini diketahui namanya berdasar dua spesimen yang diawetkan Naturhistorisches Museum, Wina, Austria.
Saat ditemukan, para ahli memasukkan hewan ini ke marga Typhlonectes. Spesies ini tidak memiliki kaki, paru-paru, hidup di air serta bernapas melalui kulit. Ilmuwan mengkategorikan hewan ini sebagai Sesilia yang termasuk dalam ordo amfibia yang bertubuh serupa cacing besar atau ular.
Ahli biologi, Julian Tupan, yang bekerja untuk San Antonio Energy -perusahaan yang mengkonstruksi dam- mengatakan bahwa ada 6 ekor hewan semacam itu yang ditemukan. Namun satu ekor mati, tiga dilepaskan lagi ke alam, dan dua lainnya diambil untuk keperluan penelitian.
"Kami rasa hewan ini bernafas melalui kulitnya dan kemungkinan makan ikan kecil dan cacing,” ujar Tupan. “Tapi masalah ini masih belum terbukti."
Binatang tersebut ditemukan secara tak sengaja, yaitu setelah sejumlah teknisi mengeringkan sungai untuk membuat dam baru di Sungai Madeira pada November 2011 lalu. Kala itu 6 ekor hewan serupa ular dengan panjang badan sekitar satu meter ini ditemukan. Demikian dilansir Dailymail, 1 Agustus 2012 lalu.
Sejumlah kalangan menyebut hewan ini sebagai 'ular buta'. Para ilmuwan meyakini binatang ini memiliki hubungan dekat dengan salamander dan katak. Hingga kini genus atau marga dari hewan ini masih diklasifikasikan.
Ditengarai hewan ini merupakan hewan langka yang hanya terlihat secara sporadis sejak ditemukan pertama kali pada 1968. Hewan ini diketahui namanya berdasar dua spesimen yang diawetkan Naturhistorisches Museum, Wina, Austria.
Saat ditemukan, para ahli memasukkan hewan ini ke marga Typhlonectes. Spesies ini tidak memiliki kaki, paru-paru, hidup di air serta bernapas melalui kulit. Ilmuwan mengkategorikan hewan ini sebagai Sesilia yang termasuk dalam ordo amfibia yang bertubuh serupa cacing besar atau ular.
Ahli biologi, Julian Tupan, yang bekerja untuk San Antonio Energy -perusahaan yang mengkonstruksi dam- mengatakan bahwa ada 6 ekor hewan semacam itu yang ditemukan. Namun satu ekor mati, tiga dilepaskan lagi ke alam, dan dua lainnya diambil untuk keperluan penelitian.
"Kami rasa hewan ini bernafas melalui kulitnya dan kemungkinan makan ikan kecil dan cacing,” ujar Tupan. “Tapi masalah ini masih belum terbukti."