Setiap orang tua tentu saja selalu
mengharapkan yang terbaik bagi buah hatinya. Mendapat momongan yang
sempurna dan sehat tanpa cela merupakan dambaan setiap orang. Apalagi
anak-anak merupakan salah satu harta yang selalu menjadi kebanggaan para
orang tua. Gelak tawa yang renyah dan langkah-langkah kecil mereka
adalah sejuta keindahan yang tak terbeli. Menyaksikan mereka lahir dan
tumbuh besar dalam kehangatan haribaan orang tua adalah momen-momen
terindah bagi siapa pun.
Akan tetapi, terkadang Tuhan memiliki
maksud lain saat memberikan anugerahnya, sehingga ada beberapa kasus
mengenai kelahiran yang disertai dengan kelainan. Beberapa anak hadir di
dunia dengan kondisi-kondisi tertentu yang sangat langka dan di luar
kewajaran. Kondisi-kondisi khusus itu terkadang menempatkan sang anak
pada situasi membahayakan yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu,
anak-anak dengan kelainan ini memerlukan perhatian sepenuhnya dari
orang-orang yang disayanginya. Tak hanya itu, bagi para orang tua,
memiliki anak-anak dengan kondisi khusus memerlukan kebesaran hati dan
kesabaran yang luar biasa.
Berikut ini, uniknya.com merangkum 5 kondisi langka yang terjadi pada anak-anak di dunia.
1. Gadis Cilik dengan Tiga Ginjal
Sebagai bagian dari sistem ekskresi atau
sistem pembuangan, ginjal adalah salah satu organ penting dalam tubuh
kita yang berfungsi untuk menyaring kotoran dari darah dan membuangnya
bersama dengan urine atau kencing. Ginjal terletak di kanan dan kiri
tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Manusia yang normal memiliki
dua organ ginjal yang terletak di bagian kanan dan kiri.
Akan tetapi, seorang gadis cilik asal
Singapura mengalami keunikan karena terlahir dengan tiga buah ginjal.
Kelainan itu baru diketahui sang ayah ketika mengganti popok Sririta
Phikun dan menemukan noda darah. Ketika Sririta dibawa ke rumah sakit,
Scan menunjukkan bahwa bocah berusia tiga tahun itu memiliki tiga
ginjal.
Kondisi ini sebenarnya terjadi karena komplikasi. Sririta Phikun terlahir dengan skoliosis congenital,
di mana tulang belakang biasanya melengkung dan membentuk huruf S.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan cacat organ lain. Pada usia yang
masih sangat muda Sririta sudah melalui sedikitnya lima kali operasi,
termasuk operasi untuk memasukkan titanium ke tubuhnya untuk mendukung
tulang punggungnya. Ditambah lagi dengan tiga buah ginjal, tentu saja
membuat kehidupan Sririta menjadi tidak mudah.
Menurut dokter yang menanganinya,
terkadang orang dengan cacat ini tetap asimtomatik atau tanpa gejala,
hanya bila kelainan timbul akibat kondisi ini, seperti infeksi atau
penyumbatan pada saluran kemih, cacat ini baru bisa ditemukan.
2. Bocah Mungil dengan Telapak Kaki Besar
Seorang bocah perempuan asal Xi’an,
Provinsi Shaanxi, Cina, menderita penyakit misterius yang belum
terdiagnosis, yang menyebabkan telapak kakinya membesar dengan cepat
hingga menyulitkannya saat berjalan. Untuk berjalan saja, gadis berusia
tiga tahun ini harus tertatih dan memegang erat tangan neneknya, ukuran
telapak kaki Yu Yu bahkan lebih besar dibandingkan dengan telapak kaki
orang dewasa.
Kakinya yang besar membuat Yu Yu tidak
bisa bergerak lincah untuk bermain dengan teman-temannya, malangnya,
keluarga Yu Yu sangatlah miskin. Mereka tak punya biaya untuk mengobati
Yuyu. Kakeknya secara perlahan mengumpulkan dana dengan menjual ternak
babinya untuk dapat membawa Yu Yu menemui dokter di Beijing dan mencari
bantuan untuk kondisi tubuhnya yang mungkin langka.
Yu Yu pernah mendapatkan pemeriksaan
melalui sinar-X. Hasil pemeriksaan Sinar-X yang dimiliki keluarga
menunjukkan bahwa kaki Yu Yu cacat dan membentuk kurva keluar. Hal itu
membuatnya tidak bisa mengenakan alas kaki karena tidak ada sandal atau
sepatu yang sesuai dengan ukuran telapak kakinya.
3. Bocah yang Tidak Pernah Tidur dan Tidak Bisa Melihat
Bocah yang menderita penyakit langka
lainnya adalah Rico Vicary yang berasal dari Inggris. Ketika berusia dua
minggu, Rio didiagnosis menderita angleman’s symdrome,
penyakit genetik langka yang membuatnya tidak pernah tidur, tidak bisa
berjalan, dan tidak bisa berbicara. Hal itu membuatnya harus
menghabiskan sebagian besar hidup di rumah sakit. Meski demikian,
wajahnya selalu tampak ceria karena senyuman kerap menungging dari
bibirnya. Dengan segala kondisinya, Rio masih berhasil tersenyum lebar
setiap hari untuk orangtuanya.
Selain menderita angleman’s syndrome,
Rio juga mengalami albino yang telah membuatnya tidak bisa melihat.
Meski begitu, ia sangat menyukai cahaya dan menikmati musik. Rio
mendapatkan perawatan khusus di Sheffield Children’s Hospital, Inggris.
Rio kini dilengkapi dengan tracheostomy,
yaitu tabung yang dimasukkan ke dalam lehernya. Hal ini dilakukan
karena ibunya pernah mengalami kejadian yang mengerikan, saat harus
mengambil tindakan cepat untuk menyelamatkan nyawa putranya yang
tersedak. Tabung juga merupakan benda yang dapat menyelamatkan nyawa Rio
karena dia batuk sepanjang waktu. Rio dapat membuat suara, tetapi ia
tidak pernah bisa berbicara, karena itulah salah satu gejala dari
angleman’s syndrome yang juga mempengaruhi perkembangan intelektual dan
menyebabkan gangguan tidur masif.
Anak-anak dengan angleman’s syndrome
sering dikenal dengan sebutan malaikat, karena wajahnya selalu ceria
meski dengan berbagai kekurangan yang dimilikinya. Kondisi ini terjadi
karena gangguan kromosom yang diwariskan dari Ibu dan mempengaruhi satu
dari 25.000 anak-anak di dunia. Dengan segala kekurangannya, anak-anak
dengan angleman’s syndrome masih bisa memiliki kesehatan umum yang baik
dan hidup dengan normal.
4. Bocah Berhidung Badut
Pada september 2008, lahir seorang gadis
kecil yang cantik diberi nama Connie Loyd. Namun, putri pasangan Zara
Green dan Tom Loyd ini terlahir dengan tanda merah di hidung. Dalam
sebulan, tanda tersebut membesar hingga memiliki diameter hampir 4 cm.
Dokter spesialis kulit mendiagnosis Connie menderita haemagioma atau
tumor jinak yang tak dapat disembuhkan.
Selama dua tahun pertama hidupnya,
Connie tumbuh dengan hidung bulat merah seperti badut. Hal itu kerap
membuatnya menjadi bahan pergunjingan dan ejekan. Tentu saja Connie
sangat sangat malu sehingga ia sering memalingkan wajah ketika
orang-orang berkomentar dan menunjuk wajahnya. Beruntung Connie memiliki
orangtua yang sangat menyayanginya dan penuh perhatian. Meskipun dokter
mendiagnosis tumor di hidung Connie tidak dapat disembukan, tetapi Zara
dan Tom tidak menyerah. Walaupun dokter menyatakan bahwa pemotongan
tumor itu bisa berakibat fatal yang membuat Connie bisa mengalami
pendarahan, kedua orangtuanya tidak mau berpangku tangan.
Mereka kemudian mencari dokter bedah
lain agar sang anak terbebas dari rasa minder. Setelah sekian lama
berusaha, mereka pun menemukan dokter Hutchion. Pada Maret, dilakukanlah
operasi pengangkatan tumor dari hidung Connie dan merekonstruksi
kembali hidung bocah itu. Hasilnya, kini Connie memiliki hidung yang
sempurna sehingga membuatnya tak perlu lagi merasa malu setengah mati
apabila sedang keluar rumah.
Kini Connie dapat menjalani hari-harinya
dengan ceria seperti anak-anak yang lain, dan tak perlu lagi harus
bersembunyi atau memalingkan wajah. Connie memiliki hidung sempurna
seperti hidung sang bunda.
5. Anak yang Dilarang Tertawa
Setiap orangtua pasti menginginkan
anaknya bisa menunjukkan emosi, baik tertawa maupun menangis, tetapi tidak bagi Tina Cleveland. Ibu berusia 42 tahun itu harus menjaga anak
balitanya, Holly agar tidak terlalu emosi dan di luar kontrol karena
bisa membuat jantungnya berhenti. Menurut dokter, pernah ada kondisi
seperti yang dialami Holly. Karena marah dan menderita kejang karena
kekurangan suplai darah ke otak. Gejala kejang dan henti napas yang
terjadi pada Holly rata-rata satu hingga tiga kali dalam seminggu.
Holly yang berusia dua tahun, mengalami
kondisi yang disebut reflex anoxic seizures. Hal ini disebabkan oleh
kondisi kurangnya darah dari jantung ke otak. Kesal, nyeri, kelelahan,
atau kegembiraan dapat memicu serangan jantung dan menewaskan Holly, ia
akan berhenti bernapas selama 20 detik. Sebelum terdiagnosis, Tina
memberitahu Holly agar tidak nakal dan menahan napasnya saat sedang
tantrum atau mengamuk.
Belum adanya perawatan khusus dan obat
untuk Holly. Tina dan suaminya Ray hanya bisa mencegah agar Holly tidak
terlalu lelah secara fisik maupun emosi. Karena jika Holly terlalu sedih
atau terlalu senang jantungnya bisa berhenti tiba-tiba. Padahal menurut
Tina, tangis dan tawa adalah dua hal yang sering dilakukan balita pada
fase awal hidupnya.