Patah hati itu ternyata tak semua disebabkan oleh pria lho. Seringkali saat seorang wanita patah hati itu karena ulahnya sendiri.
Kok bisa sih? Well, ladies... tanpa disadari patah hati itu dialami karena kebiasaan-kebiasaan wanita seperti berikut ini:
Rela menunggu
Lebih sering menggunakan perasaan ketimbang logika, membuat wanita rela menunggu lama. Walaupun Anda tahu bahwa hubungan itu sia-sia, namun Anda tetap berharap bahwa suatu saat keadaan itu akan berubah.
Sayangnya, dari sekian banyak wanita yang menunggu, hanya beberapa saja di antaranya yang berhasil. Sisanya hanya akan tenggelam dalam bayang-bayang pria yang dicintai, yang kemudian telah berbahagia dengan wanita lain.
Hal inilah yang kemudian membuat wanita jadi sakit hati. Seandainya saja Anda lebih tegas, maka kecewa itu tak akan sampai membuat hatinya sangat terluka.
Tarik ulur
Biasanya ini dilakukan oleh wanita berusia 20-30an. Di mana ia suka main tarik ulur pria dan sengaja membuat mereka penasaran. Di usia remaja mungkin hal ini menjadi strategi yang sukses. Tetapi, jangan harap pria-pria itu mau terus mengikuti umpan Anda dan masuk ke dalam permainan selama-lamanya.
Yang ada, pria akan merasa jenuh, tidak ada kepastian dan akhirnya memilih pergi meninggalkan Anda.
Jual mahal
Menganggap bahwa apabila jual mahal itu akan membuat pria berpikir bahwa Anda itu punya harga diri dan pantas dicintai? Jangan harap itu terjadi. Jual mahal hanya akan membuat pria lari meninggalkan Anda dan enggan dekat-dekat lagi.
Bolehlah Anda percaya diri dengan apa yang Anda punya. Tetapi, apabila Anda toh sudah tahu jelas bagaimana perasaan Anda dan dia, untuk apa jual mahal lagi?
Pura-pura bodoh
Anda tahu apa yang harus Anda lakukan, tetapi Anda pura-pura bodoh dan pura-pura tidak tahu. Ingat lho, pria justru merasa lebih nyaman dengan mereka yang cerdas dan cepat tanggap. Dan pria akan merasa bahwa Anda adalah seorang soulmate ketika bisa bersikap tanpa harus terlebih dahulu disindir atau disuruh.
Sayangnya, banyak wanita yang merasa gengsi dan pasif. Alhasil, pria merasa bahwa ia memang yang dominan dan mempermainkan perasaan wanita.
Tuh kan, tak semua patah hati itu salah si dia. Bisa jadi mungkin kekecewaan yang Anda rasakan adalah salah Anda sendiri.
Introspeksi diri, dan percayalah bahwa cinta itu ada kok.
sumber