Masjid Essalam, yang terletak di Kota Rotterdam, merupakan masjid
terbesar di Belanda dan juga salah satu yang terbesar di seluruh kawasan
Eropa Barat.
Didanai oleh Yayasan Al Maktoum milik Sheikh Hamdan bin Rashid Al
Maktoum, Penguasa Dubai dan Deputi Menteri Keuangan UEA, Masjid Essalaam
ini membutuhkan waktu sekitar 11 tahun untuk bisa berdiri seanggun
seperti sekarang ini.
Sejak awal proses pembangunannya, yaitu pada tahun 1999 yang ditandai
dengan diterbitkannya izin resmi pembangunan beberapa masjid untuk
komunitas Muslim di Belanda, tempat ibadah yang mampu menampung 2.600
jamaah ini menghadapi penolakan dan perlawanan dari berbagai pihak,
terutama dari kelompok-kelompok anti-imigran dan anti-Islam di Belanda.
Namun itu hanyalah kisah lalu. Kini bangunan yang berdiri di lingkungan
imigran di selatan Rotterdam dan berdekatan dengan stadion sepak bola
milik klub Fijenoord tersebut telah membuka pintu seluas-luasnya. Tak
hanya sekedar menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim di Rotterdam saja,
namun juga telah menjadi jembatan antara masyarakat Muslim dan seluruh
kota, terutama dalam hal budaya dan sosial.
Gaya arsitektur Mameluke yang berkembang di Kairo pada abad 15 merupakan
urat nadi desain bangunan Masjid Essalam ini. Bagian dindingnya
dilapisi lempengan granit dan memiliki aksen halus warna biru abu-abu,
sedangkan menaranya sendiri dibuat dengan inspirasi dari bentuk menara
gereja Amsterdam abad ke-17 yang dirancang oleh Hendrick de Keyser.
Secara garis besar, Masjid Essalam merupakan contoh sempurna dari apa
yang dikenal sebagai fusion architecture, dimana budaya serta identitas
Islam dan Rotterdam secara indah tersulam.