Fabien Barthez, ia memang dikenal sebagai seorang perokok selama bermain di liga primer Inggris. Ada berita, setelah permainan untuk Man United melawan Southampton pada tahun 2003, Gordon Strachan (Manajer Southampton) sangat marah ketika ia kembali ke ruang kerjanya dan menemukan rokok yang masih menyala di asbak. Tampaknya ia curiga terhadap Barthez berada di ruangannya setelah digotong off di babak kedua akibat cedera. Manajer berkebangsaan Skotlandia itu kemudian mengatakan bahwa Barthez merokok selama dalam waktu istirahatnya itu.
2. Maradona
Maradona, salah satu pemain paling produktif dalam sejarah sepak bola dunia. Ia mulai merokok setelah ia pensiun dari sepak bola. Ia menghabiskan 10 hari dalam perawatan intensif pada tahun 2004 akibat masalah pernapasan, yang mungkin atau tidak mungkin telah turun untuk merokok disebabkan oleh kebiasaan buruknya itu.
3. Johan Cruyff
Johann Cruyff merokok 20 batang sehari, sebelum operasi jantung pada tahun 1991, pada saat dia melatih Barcelona. Dia juga sering terlihat menyalakan rokoknya diruang ganti, dan saat ia berbicara kepada wartawan. Saat ini, pemain legendaris Belanda itu menjadi juru kampanye Departemen Kesehatan pemerintah otonom Catalan dalam melawan upaya mencegah kebiasaan merokok. Melawan sebuah kebiasaan yang menyebabkananya dipoerasi jantung sebanyak dua kali.
4. David James
Nomor satu Inggris ini mengaku telah melakukan kebiasaan merokok selama 15 tahun 20 batang sehari, awal tahun ini dalam kolom korannya. “Aku menghabiskan sebagian perjalanan karir ini sambil mengisap rokok: setelah melakukan latihan, sebelum pertandingan dan bahkan pada saat pelatih memberikan arahan kepada tim,”tulisnya.
5. Robert Prosinečki
Mantan pemain Timnas Kroasia internasional Robert Prosinečki, dikenal sebagai perokok berat. Ia juga dikenal karena kemampuannya untuk menghisap rokok sebanyak lebih dari 40 hari, padahal ia adalah seorang gelandang tengah. Ketika dia bergabung dengan Portsmouth pada tahun 2001 ia merokok sebanyak 20 batang perhari. Dia berlangsung satu musim di Porthsmouth.
Sumber: Mirror, 2011