Jakarta
(dan mungkin beberapa kota besar Indonesia lain) tidak lepas dari yang
namanya polisi cepek. Kesibukan jalan raya membuat sekelompok orang ini
melihat adanya kesempatan untuk "membantu" mengatur lalu lintas di
tempat-tempat dimana tidak ada polisi sungguhan atau terkadang justru
membantu pengguna jalan raya untuk melanggar peraturan yang ada.
Sebenernya apa sih polisi cepek itu? Menurut MBDC, polisi cepek adalah:
Orang-orang random yang berusaha 'mengatur' lalu lintas dengan imbalan uang seikhlasnya dari pengguna jalan.
Nah, menurut MBDC ada 3 Tipe Polisi Cepek:
Polisi Cepek Baik & Berguna
Ini
adalah tipe polisi cepek yang merupakan idaman setiap pengguna jalan
namun sekaligus tipe yang paling jarang ada. Polisi cepek model ini
biasanya terlihat tidak meminta uang dan lebih konsentrasi dalam
mengatur lancarnya jalan. Bagaimana bisa kita tahu? Misalkan kamu harus
belok ke kanan dan arus sebaliknya ramai, dia tanpa ragu akan nyetop
arus kendaraan dari sisi kiri mobil kamu, walaupun dengan demikian dia
akan kena resiko gak dapet duit dari kamu (karena kamu nyetir di sebelah
kanan kan). Udah gitu kalo kamu kasih duit, dia akan tersenyum sambil
bilang "Makasih kak/oom/mas/mbak/tante!".
Mungkin
kamu berpikir, "Ah mana ada polisi cepek begitu!" Percaya deh, ada kok.
Coba aja kamu ke Jalan Raya Kebayoran Lama. Di deket belokan Pegadaian
ada seorang polisi cepek gondrong yang dikenal dengan nama 'Si
Gondrong'. Dia tipe yang kayak gini.
Polisi Cepek Gak Berguna
Ini
adalah tipe polisi cepek yang paling banyak ada. Kenapa mereka gak
berguna? Ya karena emang gak ada gunanya aja. Mobil yang harus di-stop
ada di sisi kiri kamu, tapi dia malah berdiri di sisi kanan kamu, dengan
harapan kamu ngasih duit. Kalo udah kayak gini jalan kamu malah
terhambat dan proses belok kamu malah jadi makin ribet.
Polisi Cepek Gak Berguna yang Marah Kalo Dikasih Cepek
Jadi
ceritanya kamu udah kesel sama satu polisi cepek ini karena merasa dia
gak ada gunanya sama sekali. Tapi ya udahlah, kamu pikir. Kasihan,
panas-panasan. Mereka kan manusia juga. Maka dengan baik hati kamu
membuka kaca dan memberikan sekeping 500 Rupiah. 500 loh, bukan 100.
Kamu memberikan uang itu dengan tersenyum, berharap si polisi cepek akan
membalas dengan senyum dan terima kasih. Tapi tanggapan si polisi cepek
justru malah:
GOPEK! PELIT!!
Maka seketika kamu menyesali perbuatan kamu barusan. Dalam hati kamupun menangis.
Untungnya,
polisi cepek semacam ini juga tidak terlalu banyak. Ya lebih banyak
dibanding yang baik sih. Tapi gak sebanyak yang sekedar gak berguna
ajah. Tapi kalo kamu mau menjumpai yang seperti ini, silakan ke jalan
raya Cipulir, di perempatan Seskoal. Di situ kamu akan melihat polisi
cepek yang bentukannya kayak orang gila. Nah coba aja kamu kasih cepek.
Ada yang ketinggalan? Atau kamu pernah ketemu polisi cepek model lain? Silakan dishare.