Kenal dengan vampire, drakula, dan pocong? Ya, mereka adalah tokoh yang
sangat terkenal dalam dunia film horror. Sampai saat ini film horror
masih menjadi salah satu film yang potensial menyedot perhatian pemirsa.
Film genre ini membawa efek yang menegangkan bagi para pemirsanya,
apalagi jika dikemas dengan teknik gambar dan suara yang cihuy.
Seiring dengan perkembangan teknologi, efek dalam film horor juga terus
disempurnakan. Mulanya, efek yang bisa ditampilkan dalam film horor
hanyalah bentuk dan karakter tokoh utama serta penonjolan efek gelap.
Efek seperti ini dimunculkan pada film horor pertama di dunia yang
dibuat tahun 1915.
Menurut catatan horrorfilmhistory.com film horor pertama di dunia itu
berjudul ‘The Golem’. Film ini digarap di Praha, ibukota Republik Ceko.
Film tersebut diarahkan dan sekaligus dibintangi artis jadul bernama
Paul Wegener. Selain karakter monster, tidak ada efek lain yang bisa
dimainkan selain mengurangi pencahayaan agar tampilan film terlihat
gelap dan menonjolkan suasana malam hari.
Cerita ‘The Golem’ ini diangkat dari legenda Yahudi. Di situ diceritakan
seorang tokoh yang ingin membantu kaum gelandangan. Namun di akhir
perjuangannya menolong kaum papa itu dia tidak ingin melanjutkan
keberadaannya di dunia. Dia akhirnya berubah menjadi makhluk lain yang
menakutkan.
Film horor ini pertama kali diputar di Grand Guignol Theatre Company, di
kawasan Pigalle, Paris. Ini juga menjadi salah satu bioskop legendaries
yang didirikan tahun 1897. Setelah pemutaran perdana film horor, Grand
Guignol ini lantas memposisikan dirinya sebagai bioskop sepesialis film
horor. Bioskop berkapasitas 293 kursi ini tutup tahun 1962.
Film horor berikutnya dibuat tahun 1919 dengan judul The Cabinet of
Doctor Caligari. Film ini menggambarkan dokter setan dengan seting
kota-kota di wilayah utara Jerman. Tokoh vampire sendiri mulai muncul
pada film horor ketiga berjudul ‘Nosferatu’ yang dibikin tahun 1922.