\
Sebanyak sepuluh orang meninggal dunia, termasuk masinis dan seorang petugas di ruang masinis dalam kecelakaan KRL Commuterline yang menabrak truk tangki Pertamina pengangkut 24.000 liter premium di perlintasan kereta Bintaro Permai, Tangerang, dekat SD I Bintaro, Senin (9/12). Sedangkan paling tidak 70 penumpang lainnya terluka.
Sebanyak sepuluh orang meninggal dunia, termasuk masinis dan seorang petugas di ruang masinis dalam kecelakaan KRL Commuterline yang menabrak truk tangki Pertamina pengangkut 24.000 liter premium di perlintasan kereta Bintaro Permai, Tangerang, dekat SD I Bintaro, Senin (9/12). Sedangkan paling tidak 70 penumpang lainnya terluka.
Sopir truk tangki pengangkut bahan bakar itu selamat dan telah diamankan setelah mendapat perawatan terlebih dahulu.
Petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil memadamkan kobaran
api yang menghanguskan gerbong pertama atau gerbong penumpang khusus
perempuan setelah keluar rel dan terguling akibat hantaman dengan truk
tangki. Beberapa kendaraan lain dan rumah disekitar lokasi kecelakaan juga ikut terbakar.
KRL Commuterline yang mengalami kecelakaan itu, sedang melayani penumpang jurusan Serpong-Tanahabang.
Para korban luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Suyoto di kawasan Bintaro.
Kecelakaan kereta ini mengingatkan akan Tragedi Bintaro dimana
tabrakan hebat antara dua buah kereta api di daerah Pondok Betung,
Bintaro, Jakarta Selatan, pada tanggal 19 Oktober 1987 yang merupakan
kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Jumlah korban jiwa Tragedi Bintaro kala itu ada 156 orang meninggal, dan ratusan penumpang lainnya luka-luka.