Walau tanaman hijau
diklaim dapat memperbaiki lingkungan, namun ada beberapa tanaman yang
memiliki nilai lebih. Misalnya dapat menghambat polusi, mendatangkan
burung-burung, atau menunjukkan tingkat polusi udara. Berikut ini
beberapa tanaman anti polusi :
1.POHON DADAP MERAH
Pohon ini baik ditanam di halaman terbuka, karena bisa mengundang datangnya para burung. Soalnya berbagai jenis burung suka sekali menyantap buah si dadap merah ini.
2.POHON KELENGKENG
Siapapun tahu betapa enaknya rasa buah kelengkeng.
Namun tahukah Anda kalau pohon kelengkeng mampu meredam polusi suara.
Itu sebabnya pada pabrik-pabrik yang menggunakan genset, ada baiknya
menanam pohon ini di dekat genset tersebut.
3.POHON BUNGUR DAN MAHONI
Bungur dan Mahoni
Dikenal mampu menyerap polutan
udara seperti timbal. Maka kedua pohon ini sebaiknya ditanam untuk
penghijauan di kota-kota besar, dekat jalan protokol yang padat lalu
lintasnya. Bukan rahasia lagi kalau kendaraan bermotor menjadi penyumbang timbal terbesar di udara.
Sebaliknya,
pohon seperti akasia sebaiknya jangan dijadikan pohon jalur hijau.
Mengapa? karena akasia menjadi salah satu pencetus asma. Begitu juga
pohon palem yang indah bentuknya, tak begitu besar manfaatnya.
4.BUNGA WARNA-WARNI
Tanaman yang menyegarkan mata seperti bunga berwarna-warni
mampu menjernihkan pikiran kita, sehingga baik ditanam di rumah sakit
agar bisa mempecepat kesembuhan pasien. Tanaman ini jelas melawan polusi jiwa.
5.LUMUT
Lumut
yang menempel di batang pohon mampu mendeteksi tingkat polusi udara
suatu daerah. Semakin banyak lumut menempel di sebuah pohon berarti semakin baik kualitas udara di tempat itu.
6.TANAMAN SIRIH BELANDA (DEVIL’S IVY)
Tanaman perdu yang bisa tumbuh dimana saja, termasuk di dalam pot di halaman rumah ini mampu menyerap formaldehida dan benzena. Hasilnya rumah pun lebih segar dan lega untuk bernafas.
7.KEMBANG SEPATU
Mampu menyerap nitrogen sehingga membuat paru-paru kita jadi lega. Namun jangan sekali-sekali menanam bunga kembang sepatu di dekat ruang Radiografi. Tanaman ini berfungsi meneruskan radiasi sehingga berbahaya bagi orang di sekitar tempat radiografi tersebut.