Merupakan
kebanggaan bagi bangsa ini ketika dunia akhirnya mengakui makanan paling
enak itu ada di Indonesia. Tak main-main, survei tersebut dilakukan web
kuliner dengan kredibilitas baik, CNNgo.com.
Kabar ini mungkin sedikit terlambat, mengingat keputusan tersebut
berlaku sejak 7 September 2011 silam. Setidaknya, hingga saat ini belum
ada yang menggeser makanan terlezat di dunia.
Makanan apa, sih? Pasti sudah banyak yang tahu, yakni Rendang. Namun, tahukah kamu ada yang "salah kaprah" soal rendang?
1. Rendang sebenarnya bukan nama makanan, tapi teknik memasak.
Reno Andam Suri (40), penulis buku Rendang Traveler dan pemilik situs
rendangunifarah.com menegaskan soal kesalahan tanggapan akan rendang,
"Mirip masakan oseng-oseng atau tumis, sesungguhnya menyebut teknik
memasaknya, yaitu dengan mengoseng atau menumis, lalu bergeser menjadi
bagian dari nama masakan."
2. Rendang berasal dari Minangkabau, bukan Padang.
Rendang adalah masakan tradisional Minang yang resepnya diwariskan turun
temurun. Rendang dibuat dari daging sapi atau daging kerbau yang
dimasak dengan santan kental dan bumbu-bumbu dan dimasak hingga kering
dan berwarna kehitaman.
Dalam memasak rendang pun walaupun resep dasarnya sama, tiap daerah
menampilkan cara memasak dan bumbu rendang yang agak berbeda. Daerah
darek, atau daerah Minangkabau di pedalaman seperti Tanah Datar,
Payakumbuh, Bukittinggi, Agam bumbu rendangnya lebih sederhana, begitu
juga teknik memasaknya. Rasa rendangnya juga terasa manis tanpa banyak
aroma rempah.
Sedangkan rendang daerah pesisir seperti Pariaman dan Pesisir Selatan
banyak menambahkan bumbu rempah lainnya sehingga rasa rendangnya lebih
pedas dan aroma rempahnya terasa.
Rendang juga tidak selamanya menggunakan daging sapi, melainkan banyak lagi ragamnya, antara lain:
1. Rendang belut - Khas Batusangkar
2. Rendang lokan (sejenis kerang air tawar) - dari kota-kota pesisir seperti Painan dan Pariaman.
3. Rendang Itiak - Khas Bukit tinggi. Rendang ini menggunakan daging itik. Gulai itiak lado mudo, begitu kira-kira sebutannya.
4. Rendang Jariang - Kamu tahu apa itu Jariang? Yakni sebutan untuk
jengkol. Rendang ini biasanya menggunakan irisan hati sapi sebagai
campuran.
5. Rendang Telur. Jangan bayangkan telur rebus bulat yang begitu saja
dimasukkan ke kuah rendang, melainkan telur diolah menjadi keripik, lalu
dimasak dalam kuah santan sampai kering dan renyah.
Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera
Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan
pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang:
1. Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
2. Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
3. Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
4. Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan
dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat
Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.