JOE SATRIANI
“Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi”
Nama Lengkap: Joe Satriani
Website Resmi:
Satriani.com
Tempat/Tgl Lahir: 15 Juli 1956 di Westburry, New York, USA
Group Band Saat Ini: Joe Satriani
Group Band Sebelumnya: The Squares
Pengaruh: Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Gitar: Ibanez JS Series
Keahlian: Tapping, Alternate Picking, dll
Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun.
Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada
beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet
(Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa
tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.
Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya
yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun
berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan
platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan
mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi
Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi
Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.
Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995
album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk
nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan
berjudul Crystal Planet.
Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe
melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat
di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San
Fransisco.
Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas
diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan
konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian
Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker
dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di
London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).
Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve
Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan
juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990an.
Setelah Engines of Creation album seperti apalagi yang akan dirilis Joe Satriani berikutnya? Kita nantikan saja!!
JIMI HENDRIX
“Sang Dewa Gitar”
Nama Asli: James Marshall Hendrix
Tempat/Tgl Lahir: Seattle, 27 November 1942
Gaya Permainan: Blues & Rock
Group Band: Jimi Hendrix Experience, Band of Gipsy, The Velvetones
Pengaruh musikal: Bob Dylan, B.B. King, Muddy Waters, Howlin’ Wolf, Buddy Holly, dan Robert Johnson
Gitar Yang Digunakan: Fender Stratocaster
Efek : Vox Clyde McCoy wah pedal, Roger Mayer Octavia, Dallas Arbiter Fuzz Face
Terlahir dengan nama Johnny Allen Hendrix yang kemudian diganti
menjadi James Marshall Hendrix oleh ayahnya, James “Al” Hendrix. Jimi
semasa kecilnya sering berpura-pura menjadi gitaris setelah menyaksikan
penampilan B. B. King. Ia menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat
ketertarikan Jimi pada gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah
gitar second hand seharga 5 dollar pada saat ia berusia 16 tahun. Ia
pun bergabung dengan grup band pertamanya, The Velvetones yang hanya
bertahan selama 3 bulan. Pada musim panas berikutnya ayahnya membelikan
gitar elektrik Supro Ozark 1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band
The Rocking Kings.
Tahun 1961 ia meninggalkan Inggris untuk hijrah ke Amerika Serikat.
Ia menjadi salah satu prajurit United States Army. Namun sebuah cedera
yang ia dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi
prajurit. Ia pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James.
Disini ia bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang
bernama Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain
dalam sebuah acara kecil di kawasan Greenwich Village. Dalam sebuah jam
session kecil dengan bassis grup Animal, Chas Candler. Chandler sangat
terperana melihat permainan Jimi. Hingga setahun kemudian ia mengajak
Jimi untuk kembali ke London dan membentuk band mereka dengan memasukkan
drummer Mitch Mitchel. Chas Candler sendiri lebih memilih menjadi
manager dan posisi bassis diisi oleh Noel Redding. Band tersebut diberi
nama Jimi Hendrix Experience dan mulai menjadi pembicaraan di London
sepanjang tahun 1966.
Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts
selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera
merelease album
Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti
Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan
Are You Experienced?
di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang
masa. Selain itu, album tersebut menjadi sangat fenomenal dan
meroketkan nama Jimi Hendrix. Setiap penampilannya selalu ditonton
ratusan bahkan ribuan orang.
Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya,
Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras
mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk
membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di
kota New York.
Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik
terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama
Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows yang juga
menampilkan Mitch Mitchell, Billy Cox, Juma Sultan, dan Jerry Velez.
Namanya semakin berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua
penonton yang menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia
menampilkan aksi solo gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang
liar seperti memetik senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar
gitar, memainkan feedback, distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya.
Setelah itu ia membentuk grup baru yang bernama Band of Gipsy dan
melepas album
Hendrix: Live At The Fillmore East in 1999. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul
First Rays Of The New Rising Sun.
Namun sebuah tragedi menyebabkan ia tak bisa merasakan hasil jerih
payahnya dalam album tersebut. 18 September 1970 ia ditemukan tewas. Di
sampingnya ditemukan sejumlah pil tidur. Polisi mengatakan ia tewas
akibat overdosis. Penampilan terakhirnya sebelum tewas yaitu bersama
band asal Amerika yang bernama War di Ronnie Scott’s club, London.
Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah
pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di
abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para
gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master
sekalipun. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain gitar elektrik
seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh semua gitaris
yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Sudah tak terhitung
banyaknya gitaris yang menjadikannya sebagai influence musik terbesar
mereka. Nama-nama seperti Brian May, Yngwie Malmsteen, Ritchie
Blackmore, Steve Lukather, Eric Clapton, Slash, Joe Satriani, Paul
Gilbert, dan Steve Vai hanyalah sedikit dari gitaris-gitaris yang
terinfluence permainannya. Bukan hanya permainan gitarnya saja yang
banyak dicontek, tetapi lagu-lau karyanya seperti
Little Wing, Voodo Child, dan
Red House
menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk
penampilan Live maupun rekaman. Dalam setiap voting atau polling di
majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The Greatest Guitarist All
Time.
YNGWIE MALMSTEEN
“Pahlawan dan pelopor gitaris shredder sedunia dari Swedia”
Nama Lengkap: Lars Johann Yngwie Lannerback
Website Resmi:
yngwie.org
Tempat/Tgl Lahir: 30 Juni 1963 di Stockholm, Swedia.
Group Band Saat Ini: Yngwie Malmsteen Band
Group Band Sebelumnya: Steeler, Alcatrazz,
Pengaruh: Niccolo Paganini, Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, J.S.Bach, Antonio Vivaldi, W.A.Mozart,
Gitar: Fender Stratocaster Yngwie Malmsteen Signature Series
Keahlian: Neoclassical, Alternate Picking, Arpeggio, dll.
Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris
shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen
(Van Halen) pertama kali membawakan tembang “Eruption” pada tahun 1978
yang memperkenalkan teknik “two handed tapping”, Yngwie meluncurkan
album klasik baroque shred debutnya “Rising Force” yang mengegerkan
komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan &
keahlian dalam bermain. Warna “Neo-Classical” yang di bawahkan Yngwie
adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan
Niccolo Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian
banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang
mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia.
Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie
Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa
dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut
diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor -
seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di
samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann
Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang
liar, tidak bisa diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet
tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar
(gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun
juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah
acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang
masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan
bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari
wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender
Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan
menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen
dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore
(gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman
terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach,
Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk
menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus
bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya
“Malmsteen”, mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di
sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi
pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari
bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan
rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer
membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya
mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill
permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke
studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah
digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa
dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke
berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape
Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik
Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los
Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: “Steeler” dan
seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983
Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan
gaya permainan barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang
sangat cepat di intro lagu “Hot On Your Heels”. Yngwie kemudian pindah
ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya “Rainbow” dan
didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan
Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu “Kree
Nakoorie”, “Jet to Jet,” dan “Hiroshima Mon Amour”, Yngwie masih merasa
terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa
hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai
kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga
Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil.
Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock
Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang
Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu,
dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami
kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir
seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan
kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir
itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali
tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian
ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya
medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib
seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan
semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti
Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can’t Wait, Magnum
Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan
akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama
sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for
Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).
Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan
membuat konser yang sukses di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya).
Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di
Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya
menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket
Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia, penggemar Yngwie di
Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia
apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental
Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi
G3
bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1
video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya
Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
STEVE VAI
“Dewa gitar yang flamboyan dan serba bisa”
Nama Lengkap: Steven Siro Vai
Website Resmi:
Vai.com
Tempat/Tgl Lahir: 06 Juni 1960 di New York, USA
Group Band Saat Ini: Steve Vai
Group Band Sebelumnya: Hot Chocolate, The Ohio Express,
Circus, Rayge, Bold As Love, Axis, Morning Thunder, Frank Zappa, The
Out Band, The Classified, 777, Alcatrazz, David Lee Roth, Whitesnake
Pengaruh: Joe Satriani, Frank Zappa
Gitar: Ibanez Universe, Ibanez JEM
Keahlian: semua teknik dalam buku pelajaran gitar bisa dilakukannya dengan sempurna!!!
Siapa yang tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya
mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan
gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi
orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.
Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun,
Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve
mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar
yang baru.
Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able
Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya
yang berjudul Passion and Warfare. Album ini mendapat pengakuan
internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar
Player dalam 4 kategori yang berbeda. Album Steve yang ketiga berjudul
Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love
Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire
Garden dirilis.
Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra
Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam
komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya. Tahun 2001 album The
Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang
pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun
2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.
Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry
Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani
dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut
juga bergabung dalam G3.
Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada
permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang
pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an,
Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita
tunggu saja… liberty and justice for all!!!
JOHN PETRUCCI
“Salah satu gitaris progressive yang paling popular”
Nama Lengkap: John Peter Petrucci
Website Resmi:
JohnPetrucci.com
Group Band Sebelumnya: Majesty
Gitar: Ernie Ball Musicman, Ibanez
Tempat Lahir: Long Island, New York 12 Juli 1967
Pengaruh: Steve Morse, Allan Holdsworth, Yngwie Malmsteen, Metallica, Eddie Van Halen
Zodiac: Cancer
Tempat Tinggal: New York
Status: Menikah
Keahlian: String Skipping, Chromatic Scales, Arpegio, Matrix Modulation, dan lain-lain.
John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john
myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar
ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika
berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya
harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan
untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan
akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi). Namun dia mulai banyak
terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam yngwie malmsteen,
randy rhoads, iron maiden, steve ray Vaughn, dan grup besar Semacam
yes, rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai
level permainan seperti mereka.
Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik,
maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica
& Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam
tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed
& melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse
& Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike
Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang
dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia
sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk
ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi
jazz dan harmoni. Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang
juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai
membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti
nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream
Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan
seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan
bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia
terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan
dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik
dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan
Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak
menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain
skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama.
Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di
solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control
and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada
bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum.
EDDIE VAN HALEN
“Pelopor teknik two handed tapping”
Nama Asli : Edward Lodewijk Van Halen
Tempat/Tgl Lahir : Amsterdam / 26 Januari 1955
Gaya Permainan : Hard Rock
Group Band : Van Halen
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Jimmy Page
Teknik Andalan : Two Handed Tapping, Whammy Bar
Gitar :
Frankenstein, Peavey Wolfgang, Kramers, Ernie Ball/MusicMan,
Charvel, Steinbergers, Ibanez
Destroyer, Fender Stratocaster, dll.
Efek : Evantide
H3000 Intelligent Harmoniser, 2x Roland SDE 3000 Stereo Delays,
BOSS SD1 Super Overdrive,
MXR Phase 90, Dunlop Cry Baby Wah-Wah,
Boss OC2 Octave Divider, Peavey Delta Stomp
Ampli : Marshall
100watt Super Lead, Sylvania EL34, 1989 Soldano SLO-100,
Peavey 5150
Sebelum era permainan gitar shredd dipopulerkan oleh Yngwie Malmsteen
pada tahun 1984, 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu
sukses menggemparkan dunia musik. Teknik two handed tapping atau yang
biasa disebut tapping saja telah berhasil secara mutlak meracuni lebih
dari separuh gitaris rock yang ada di Amerika. Bukan hanya teknik
tapping saja, ia juga mempopulerkan gaya permainan gitar hard rock yang
sangat berbeda dari kebanyakan gitaris rock yang cukup kental permainan
bluesnya. Solo gitarnya di tembang Eruption yang terdapat dalam album
debut grupnya Van Halen secara mengejutkan menjadi perbincangan utama
gitaris-gitaris rock dimasa itu.
Eddie Van Halen atau biasa disebut dengan panggilan singkat EVH,
merupakan seorang imigran dari Belanda. Ia
dan keluarganya pindah ke Amerika sekitar tahun 60an. Awalnya lebih
dulu mempelajari piano dan kemudian
sedikit konsentrasi di drum. Sedangkan
kakaknya, Alex Van Halen malah mempelajari gitar.
Diam-diam mereka berdua saling mencuri kesempatan mempelajari
instrumen yang bukan miliknya. Alex
belajar drum, EVH belajar gitar. Ternyata malah keduanya sepakat
bertukar alat musik. Jadilah kemudian EVH
menekuni gitar. Pada saat mulai belajar gitar, ia cukup terpengaruh
dengan permainan dari Eric Clapton dan
Jimmy Page. Kemudian mereka membentuk band
bernama Mammoth yang akhirnya berganti menjadi Van Halen dengan
masuknya Michael Anthony pada bass, dan David Lee
Roth pada vocal. Band ini terbentuk secara
resmi tahun 1974.
Album Van Halen yang dirilis tahun 1978 berhasil menembus charts
Billboard sampai posisi 15 dan berhasil terjual
sebanyak 2 juta keping yang salah satu menjadi penyebabnya adalah
solo gitar EVH di lagu instrumental,
Eruption. Nama Eddie Van Halen langsung berkibar karena ia berhasil
mempopulerkan teknik tapping. Meski
kontribusi dari David Lee Roth sebagai vocalis yang
atraktif dan fenomenal juga tak bisa dipandang sebelah mata,
namun bisa dibilang nama EVH lebih
menjual. Namanya menjadi perbincangan dan berkali-kali meraih
penghargaan sebagai Guitarist of The Year
oleh majalah-majalah.
Selain teknik tapping yang menjadi trademarknya, EVH juga dikenal
dengan senyumnya yang selalu ia tampilkan dalam
segala kondisi. Tak heran gitaris-gitaris muda di Amerika begitu
menghormatinya. EVH kemudian membuat
penampilan gitar Fender Stratocasternya menjadi berbeda. Body berwarna
merah dengan garis-garis putih menjadi
salah satu nilai jualnya.
Album berikutnya dimasa David Lee Roth menjadi vocalis yang dirilis
adalah Van Halen II (1979) dan Woman and Children
First (1980), Fair Warning (1981), Diver Down (1982), dan
sebuah album yang merupakan salah satu
album
masterpiece dari Van Halen yaitu 1984 yang dirilis tahun
1984. Di album 1984, EVH menampilkan
permainan keyboard yang menawan. Malahan masyarakat
awam lebih mengenal suara dan permainan keyboardnya di lagu
Jump ketimbang teknik-teknik gitarnya.
Lagu Jump berhasil menjadi juara 1 di charts Billboard.
Pada tahun 1983, sebelum album 1984 dirilis. EVH sempat bekerjasama
dengan King of Pop, Michael Jackson. EVH ikut
serta dalam proyek album Thriller yang nantinya terjual lebih dari
20 juta copy. Ia memoles lagu yang
berjudul Beat It menjadi sedikit berwarna
rock dan dance. Tak lupa juga EVH menampilkan solo gitar dan teknik
tappingnya yang merajalela di lagu tersebut.
Munculnya EVH di lagu tersebut mendapat
respon yang luar biasa dengan perolehan menduduki puncak charts
Billboard selama berminggu-minggu.
Tahun 1986 Van Halen mengalami perubahan formasi dengan mundurnya
David Lee Roth dan digantikan oleh Sammy Haggar.
Meskipun begitu, EVH tetap mampu menampilkan permainan-permainan
gitar terbaiknya. Album-album berikutnya
seperti 5150 (1986), OU812 (1988), For Unlwaful Carnal Knowledge
(1991), dan Balance (1995) masih cukup mampu
memperpanjang nafas Van Halen dalam dunia
rekaman. Tak lama kemudian kembali Van Halen berganti vocalis dengan
masuknya Gary Cherone (ex Extreme). Van
Halen semasa Gary Cherone oleh banyak pihak dianggap sebagai
era terburuk dengan ditandai kurang suksesnya album
Van Halen III (1998). Tahun 2001 EVH
terkena kanker mulut, ia terpaksa absen selama sekitar 2 tahun untuk
proses penyembuhan.
PAUL GILBERT
“Salah satu dewa gitar dengan permainan paling cepat dan bersih”
Nama Lengkap: Paul Brandon Gilbert
Website Resmi:
PaulGilbert.com
Tempat/Tgl Lahir: 6 November 1966 di Carbondale Illinois - USA.
Group Band Saat Ini: Racer X
Group Band Sebelumnya: Racer X, Mr.Big
Pengaruh: Eddie Van Halen
Pendidikan: Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT.
Gitar: Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series
Keahlian: Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll.
Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve
Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui
group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan
nama Paul di dunia musik rock.
Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87
sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung
dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia
baru menginjak 17 tahun itu.
Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10
tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser
Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di
samping Tony Macalpine.
Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke
GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur
sekolah gitar bergengsi ini.
Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan
album debutnya “Street Lethal “, kemudian “Second Heat” (1987) &
“Live! Extreme Volume” (1988).
Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group
band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani “Billy Sheehan”, vocalis
Eric Martin dan drummer Pat Torpey.
Mereka meluncurkan album pertamanya “MR.BIG” dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.
Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: “Live! Raw Like Sushi”
(1990), “Mr Big - Lean into it” (1991), “Mr.Big - San Francisco Live”
(1992), “Racer X - Live Extreme Volume 2″ (1992), “Mr.Big - Bump Ahead”
(1993), “Mr.Big - Live! Raw Like Sushi 2″ (1994), “HEY MAN” & ” The
best of MR.BIG” (1996), “Hard Rock Cafe”, ” Live At Budokan ” &
solo ” King of Club” (1997)
Lagu “To Be With You” (dari Album “Lean Into It”) menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu.
Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo
albumnya. Paul meluncurkan album solo “Flying Dog”. Tahun 1999 Paul
kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua “Beehive Live” dan
album ketiga Racer X “Technical Difficulties”.
Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label
Indonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun
album berikutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria,
melainkan berpindah ke label Variant
Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album “Spaceship One” hingga
ke Indonesia. Hal ini disambut
antusias oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis
asal Amerika yang menarik diri karena takut
disweeping oleh pihak-pihak tertentu.
SLASH
“Gitaris nyentrik yang merajai panggung rock di era 90an awal.”
Nama Asli: Saul Hudson
Tempat/Tgl Lahir: Hampstead (London), 23 Juli 1965
Gaya Permainan: Blues & Hard Rock
Group Band: Velvet Revolver, Slash’s Snakepit, Gun’s N’ Roses, Hollywood Rose
Pengaruh musikal: Aerosmith, Led Zeppelline, Jimi Hendrix, Jeff Beck, Eric Clapton
Gitar Yang Digunakan: Gibson Les Paul, Gibson Flying-V, B.C. Rich Mockingbird, B.C. Rich Warlock, Fender Stratocaster, Fender Telecaster 1952, dll.
Album Favorit: Aerosmith - Rocks, Cheap Trick : Live at Budokan, dan UFO - Strangers in the Night.
Rocker mana yang tidak kenal Slash? Namanya begitu terkenal diseluruh
dunia semenjak mengorbit bersama salah satu band rock terbesar dunia,
Gun’s N’ Roses. Sosoknya sangat mudah dikenali, berambut panjang,
keriting, memakai topi panjang / topi sulap, dengan menggendong Gibson
Les Paul serta tak lupa sebatang rokok Marlboro menempel dibibir adalah
style Slash yang sangat familiar.
Slash lahir di Hampstead (London), Inggris pada tanggal 23 Juli 1965.
Ayahnya seorang Inggris berkulit putih, dan ibunya warganegara Amerika
berkulit hitam. Ibunya merupakan perancang busana panggung David Bowie,
dan ayahnya bekerja sebagai desainer cover album rekaman. Di usia 11
tahun Slash pindah ke Los Angeles. Sejak dulu ia punya gaya hidup yang
anti-sosialis. Untuk anak sebayanya, tampil dengan menggunakan jaket
kulit, jeans kucel, dan rambut panjang sangat dipandang miring oleh
masyarakat. Pertengahan tahun 70′an Slash mulai bermain BMX motorcross.
Ia bahkan sempat mendapatkan penghargaan dan uang dari olahraga ini.
Di usia 15 tahun, ia memperoleh gitar pertama dari neneknya. Akhirnya
ia mulai belajar bermain gitar dengan banyak menyimak lagu-lagu dari
Led Zeppelline, Eric Clapton, Rolling Stones, Aerosmith, Jimi Hendrix,
Jeff Beck, dan Neil Young. Ia memutuskan berhenti dari olahraga BMX dan
menekuni gitar. Setiap harinya ia berlatih selama 12 jam. Dikarenakan
sibuk bermain gitar setiap harinya, ia kemudian dikeluarkan dari sekolah
saat berada di tingkat 11. Ia pun semakin memperbanyak pergaulan dengan
musisi-musisi muda dan melakukan jam session. Inspirasi dari Aerosmith
sangat mempengaruhi skill bermusiknya. Tak lama kemudian ia bertemu
Steven Adler dan membentuk band Road Crew. Hanya seorang gitaris dan
drummer membuat mereka kemudian mencari vocalis. Seorang pemain bass
bernama Duff McKagan menjawab iklan yang dipasang Slash di koran.
Belakangan mereka sepakat mengganti nama bandnya dengan nama baru
Hollywood Roses. Sambil terus bermain dari pub ke pub dan sempat merekam
album demo, secara kebetulan Slash dkk bertemu dengan 2 personel band
L.A. Guns, Izzy Stradlin dan Axl Rose. Setelah melakukan jam session,
mereka masing-masing saling mengagumi kemampuan bermusik satu sama lain.
Akhirnya bergabunglah kedua band tersebut dan memakai nama Gun’s N’
Roses.
Mulanya mereka merelease album mini
Live : Like a Suicide.
Slash dkk merasa cukup puas dengan album yang bersifat pancingan ini,
pasalnya mereka kemudian mendapatkan kontrak rekaman dengan label Geffen
Records. Tahun 1987 Debut album perdana dilepas dengan judul album
Appetite For Destruction. Diluar dugaan, hits single perdana
Sweet Child O’Mine
berhasil menjadi jawara ditangga lagu Billboard dan radio-radio. Intro
lagu yang menunjukkan kemampuan Slash memainkan gitar langsung menjadi
inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh dunia. Diikuti kemudian oleh
single
Welcome To The Jungle yang juga dijadikan soundtrack film
Dead Pool.
Album ini melambungkan nama Slash sebagai gitaris pendatang baru
terbaik. Dalam kurun waktu satu tahun, album ini telah berhasil menjual
20 juta keping album diseluruh dunia.
Tahun 1989, G N’ R merilis album kedua,
Lies. Namun penjualan albumnya tak sesukses album pertama. 2 tahun kemudian album
Use Your Illusion I
dan II dilepas ke pasaran. Album ini kembali membesarkan nama Slash
sebagai gitaris terbaik. Di album ini ia mampu menampilkan permainan
melodi yang harmonis dan menyentuh. Siapapun tak akan menyangkal
bagaimana indahnya permainan solo Slash dalam lagu
November Rain dan
Don’t Cry. Serta permainan yang juga tak kalah apiknya dalam nomor-nomor
Estranged, Live and Let Die dan lagu
You Could Be Mine
yang menjadi soundtrack film box office, Terminator 2. Pada masa-masa
ini Slash bersama bandnya mencapai puncak kejayaan dimana mereka turut
menggelar tur dunianya. Terakhir, G N R memperoleh predikat sebagai The
Dangerous Band In The World. Bahkan dinilai popularitasnyabisa melebihi
The Beatles apabila terus menghasilkan album seperti ini.
Album
Spaghetti Incident yang direlease tahun 1993 menjadi
album terakhirnya bersama G N R, pasalnya terjadi konflik internal
didalam tubuh band itu sendiri. Slash tidak setuju terhadap visi Axl
yang mulai ingin merubah warna musik GNR ke arah techno. Slash cabut
dan mendirikan Slash’s Snakepit. Bersama band barunya ini ia sempat
merelease 2 buah album yaitu
IT’S FIVE O’CLOCK SOMEWHERE tahun 1995 dan
Ain’t Life Grand
tahun 2000. Sayangnya album-album tersebut tidak sesukses semasa masih
bersama GNR. Setelah 2 tahun kemudian ia memutuskan berhenti dari
proyek Slash’ Snakepit dan membentuk band baru yang beranggotakan
hampir semuanya mantan-mantan personel GNR. Duff pada bass , Matt Sorum
pada drum, seorang gitaris baru Dave Kushner dan vocalis Scott Weiland
(mantan vocalis Stone Temple Pillots). Debut album
Contraband
direlease tahun 2004. Album ini langsung bertengger di posisi puncak
Billboard Charts. Hal ini dikarenakan kerinduan fans- fans GNR pada GNR
sendiri yang menurut rumor akan merelease album baru namun tak kunjung
tiba. Akhirnya kerinduan tersebut ditumpahkan kepada Velvet Revolver
yang sebagian besar personelnya adalah pilar-pilar utama GNR dimasa
lalu. Single perdana
Slither berhasil menjadi debutan yang menjanjikan.
Selain sibuk dengan bandnya sendiri, Slash juga ternyata pernah
menjadi gitaris bagi musisi-musisi dunia lain seperti Michael Jackson.
Bahkan pada tahun 2001, saat Michael Jackson merayakan 30 tahun karir
musiknya, Slash menjadi bintang tamu dengan mengisi part gitar dan
berduet di panggung pada lagu
Black Or White dan
Beat It.
Slash juga berkali-kali terpilih menjadi Best Guitarist Of The Year
dari majalah-majalah musik. Hal ini juga yang menyebabkan Gibson
mengontraknya sebagai endorser dan artis Gibson. Kini koleksi gitarnya
bahkan sudah melebihi angka 100 dan ada kemungkinan bakal terus
bertambah.
JASON BECKER
“Dewa gitar paling berbakat yang ditimpa musibah”
Nama Lengkap: Jason Becker
Website Resmi:
JasonBecker.com
Group Band Sebelumnya: David Lee Roth & Cacophony
Gitar: Hurricane & Carvin.
Tempat/Tgl Lahir: 22 July
Pengaruh: W.A. Mozart, Marty Friedman, Eddie Van Halen, Bob Dylan, Andreas Segovia dan Niccolo Paganini.
Keahlian: Classical, Sweep Arpeggio, Japanese Scale, Blues, Whammy Bar, dll.
Jason Becker adalah seorang anak ajaib yang mampu menguasai permainan
gitar dengan sangat baik dalam waktu yang pendek (4 tahun) dan pada
umur yang muda sekali: 16 tahun (1987). Jika Anda mendengar hasil karya
besar Jason, Anda akan merasakan seolah-olah Mozart dan Bach hidup
kembali dengan usia muda tersebut. Jason dapat dengan mudah menciptakan
komposisi klasik yang sangat rumit (lebih rumit daripada karya Yngwie
atau gitaris lainnya) dan memainkannya dengan sangat cepat dan bersih
baik di electric guitar maupun gitar klasik (gitar bolong). Dari sekian
banyak gitaris shredder, Jason Becker-lah yang terbaik dalam komposisi
klasiknya.
Sayang sekali Tuhan tidak mengizinkan Jason bermain gitar lebih lama
lagi, Jason harus kehilangan seluruh kemampuannya pada usia 19 tahun
(1990) berhubung terjangkit penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis
atau Lou Gehrig) yang menyebabkan Jason lumpuh total. Organ tubuh Jason
mati tahun demi tahun, sampai kini Jason hanya sanggup menggerakkan
matanya. Padahal beberapa tahun sebelumnya Jason masih mampu
mengerakkan jari kirinya dan menulis lagu melalui komputer dan
menghasilkan album “Perspective”.
Rencananya Jason akan menulis lagu lagi dengan menggunakan teknologi
komputer Macintosh, di mana Jason dapat menggerakkan mouse komputer
dengan gerakan matanya. Mungkin inilah sejarahnya di mana seorang
gitaris dapat menulis lagu dengan gerakan matanya. Dapat Anda bayangkan
betapa berbakatnya Jason dan betapa tingginya semangat Jason dalam
menulis karya musiknya!
Dari awal karirnya sampai saat ini keluarga Jason bukanlah dari
keluarga yang mampu, sehingga sang ayah harus melukis dan menjual karya
lukisannya untuk menanggung biaya perawatan Jason. Bagi Anda yang gemar
akan permainan Jason, dapat menyumbangkan dana di
JasonBecker.com.
Sejak Jason kecil, ayahnya adalah seorang penggemar Bob Dylan yang
sangat mempengaruhi musik Jason. Ayah Jason dan paman Jason juga seorang
pemain gitar klasik yang baik, sehingga Jason menguasai permainan
klasik Segovia. Jason selalu bermain musik klasik, Jason memiliki buku
24 Caprice Niccolo Paganini dan selalu menggunakannya sebagai latihan.
Jason menerima acoustic/electric guitar Takamine pertama dari ayahnya
pada usia 12 tahun, tampil untuk sekolah dia dan sekolah lainnya. Pada
usia 13 tahun, guru sekolah Jason sangat kagum dengan permainan dan
bakat Jason, kemudian memintanya untuk mempimpin sebuah Jazz Ensemble.
Tepat pada usia 14 tahun Jason menghabis semua waktunya untuk
berlatih dan meramu komposisi musik dia sendiri. Waktu itu Jason juga
sempat belajar teknik arpeggio yang dalam dengan Dave Creamer.
Pada usia 16 tahun, permainan dan teknik Jason telah mencapai tingkat
yang sangat tinggi. Akhirnya Jason mencoba mengirim demo rekaman 45
menitnya ke produser Mike Varney (bos Shrapnel Records.
Jason memainkan 2 karya Niccolo Paganini (klasik) dan 2 lagu blues.
Sebagian besar dari rekaman tersebut hanyalah improvisasi di chord yang
sederhana, tetapi Jason memainkan teknik counterpoint dengan menggunakan
volume gitarnya. Menurut Jason teknik ini adalah ide yang konyol,
tetapi justru Mike Varney menganggap itu adalah ide yang cemerlang.
Tidak lama setelah Mike Varney menemukan Marty Friedman
di bar, Jason disuruh menghubungi Marty. Akhirnya Jason datang ke
rumah Marty di San Fransisco dan bermain (nge-jam) setiap harinya.
Mereka sangat banyak memainkan blues dan selalu memainkan harmoni yang
manyatukan musik mereka berdua. Marty & Jason saling belajar satu
sama lainnya.
Pada tahun itu juga Marty Friedman dan Jason Becker membentuk group
band pertama mereka: “Cacophony” yang mengegerkan dunia gitaris
shredder. Album pertama mereka adalah “Speed Metal Symphony” dan album
keduanya adalah “Go Off!”. Anda dapat melihat betapa hebat kemampuan
mereka memadukan kedua warna musik yang mereka miliki, Marty & Jason
masih dapat saling mengiringi dan menjaga harmoni permainannya dalam
kecepatan yang tinggi. Cacophony sendiri banyak membuat konser terutama
di negara Jepang, Jason bahkan sempat mendemonstrasikan permainan dalam
lagu “Eruption” (Van Halen) yang cukup sulit dengan menggunakan 1 tangan
kiri dan tangan lainnya sambil memainkan yoyo!
Marty & Jason memang kompak, sebelum album “Go Off!” diluncurkan,
mereka juga merelease sepasang album solo: Jason Becker dengan solo
album “Perpetual Burn” dan Marty dengan solo album “Dragon’s Kiss”.
Setelah menyelesaikan tour “Go Off!”, Marty & Jason memutuskan untuk
solo karir dan mencari band yang mangangkat nama mereka. Ketika “David
Lee Roth” (ex-Van Halen) memilih gitaris barunya, Jason memainkan
sekian banyak lagu Van Halen dengan gaya dia sendiri seperti Hot For
Teacher, Yankee Rose dan Skycraper (rekaman dapat didenger di website
resmi
JasonBacker.com).
Akhirnya Marty berhasil terpilih sebagai gitaris group band thrash
yang bergengsi: “Megadeth” dan Jason sendiri berhasil terpilih sebagai
gitaris “David Lee Roth” (ex-Van Halen) menggantikan posisi gitaris
besar: Steve Vai dan Eddie Van Halen. Mulai sejak itu nama Marty &
Jason menjadi besar, berbagai majalah gitar terkemuka di USA seperti
Guitar World, Guitar Practising Musician, Guitar Player dan lainnya
memuji kemampuan bermain mereka.
Bersama David Lee Roth, Jason mengisi seluruh gitar utama di album “A
Little Ain’t Enough”. Jason semakin menjadi sorotan di dunia gitar dan
mulai tour bersama group bandnya David Lee Roth. Pada saat berusia 19
tahun, Jason merekam lagu blues Bob Dylan “Meet Me In The Morning”,
tiba-tiba Jason merasakan tangan kanannya semakin melemah dan nyaris
tidak dapat digerakkan. Akhirnya lagu blues ini dimainkan dengan whammy
barnya tanpa menggunakan vibrato bending sama sekali.
Lemahnya tangan kanan Jason bahkan menyebabkan dia tidak dapat
meneruskan tour bersama group bandnya David Lee Roth. Tidak disangkanya
setelah dicheck, Jason terkena penyakit lumpuh ALS yang menyebabkan
semua urat syaraf Jason berhenti berfungsi. Selama 6 tahun lebih Jason
lumpuh sehingga tidak dapat memainkan gitarnya lagi, hanya jari kirinya
yang dapat digerakkan. Jason tidak dapat berjalan, makan maupun
berbicara.
Ternyata keajaiban Tuhan hadir, Jason yang sudah hampir lumpuh total
tersebut berhasil menulis lagu berkat tangan kirinya yang masih dapat
menggerakkan mouse komputer. Itu berarti Jason menulis lagu dengan
pikirannya tanpa menyentuh gitar kesayangannya! Tak lama kemudian Jason
mengeluarkan album solonya yang kedua berjudul “Perspective”. Berhubung
Jason sendiri tidak dapat memainkan gitarnya di album “Perspective” ini,
maka permainan gitar Jason diganti oleh gitaris country rock yang cukup
terkenal bernama “Michael Lee Firkins” dibantu oleh teman-teman
lainnya.
Walaupun pada album ini Jason hanya menulis dengan pikirannya bukan
berarti hasil karyanya tidak berkualitas lagi. Anda bisa simak sendiri
karya Jason yang sangat rumit di album ini dengan judul “Seranna” dan
“End Of The Beginning”. Setiap lagunya mencerminkan semangat
(innerfire) Jason Becker untuk hidup/sembuh kembali. Dengan tegasnya
Jason menuliskan di cover album keduanya “Perspective”, bahwa penyakit
ALS hanya dapat melumpuhkan organ tubuh dan suaranya tetapi tidak dapat
melumpuhkan pikiran dan musiknya.
Tahun demi tahun telah berlalu, penyakit Jason semakin parah dan kini
Jason hanya dapat menggerakkan bola matanya. Jason masih belum putus
asa, ayah Jason memutuskan untuk menggunakan teknologi komputer
Macintosh yang didesign khusus untuk orang cacat. Dengan menggunakan
perangkat Macintosh ini, Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan
gerakan matanya! Direncanakan album ketiganya akan ditulis dengan
gerakan mata Jason.
Dapat Anda bayangkan betapa tingginya semangat Jason memperjuangkan
musiknya. Banyak sekali gitaris terkenal seperti Eddie Van Halen, Marty
Friedman, Paul Gilbert, Vinnie Moore, dll yang salut terhadap perjuangan
Jason dan mengunjungi rumahnya. Akhirnya salah fans Jason mengajukan
ide kepada Amy Becker (kakak ipar Jason) untuk membuat sebuah album
tribute untuk Jason Becker. Ide ini ternyata berjalan dengan baik,
keluarga Jason menghubungi perusahaan-perusahaan rekaman yang bersedia
men-sponsorin rekaman ini dan gitaris-gitaris yang bersedia membantu
project album tribute ini.
Dalam waktu 3 bulan, perusahaan rekaman “
“Lion Music”
menyetujuinya. Marty Friedman sebagai sahabat dan pasangan Jason dalam
group band Cacophony menjadi gitaris pertama yang menyetujui ide album
tribute ini.
Ternyata hasilnya di luar dugaan, artis-artis terkenal berikut ini
bersedia membantu rekaman tribute ini secara sukarela: Eddie Van Halen,
Marty Friedman, Paul Gilbert (ex-Mr.Big), Vinnie Moore, Kee Marcello
(ex-Europe), Joe Lynn Turner (ex-Deep Purple), Neil Zaza, Anders
Johansson (ex-Yngwie Malmsteen), Chris Poland (ex-Megadeth), Jeff
Watson (ex-Night Ranger), Stephen Ross, James Byrd, Matt Bissonette,
Mark Boals, Ron Thal, Joy Basu, Alex Masi, Lars Eric Mattsson, James
Kottak, Ron Keel, Ted Poley, Stevie Salas, Jeff Pilson, ,Phantom Blue,
dll.
Album tribute ini telah selesai dan akan diluncurkan pada hari ulang
tahun Jason tgl 22 July 2001 ini. Album ini dapat diorder di website: ““Lion Music” dan video pembuatan album ini dapat ditonton di
http://www.angelfire.com/hi4/overandover/Jason.html
Semua keuntungan yang diperoleh dari album tribute ini akan
disumbangkan kepada keluarga Jason untuk biaya pengobatannya. Jason
Becker memang sebuah legenda gitaris dan inspirasi murni untuk semua
gitaris!
MICHAEL ANGELO
“Gitaris ultra shredd……..”
Nama Lengkap: Michael Angelo Batio
Website Resmi : http://angelo.com
Gitar : Dean Guitars
Pick : Dunlop Jazz 3’s in black
Senar : Ernie Balls
PickUp : DiMarzio, EMG, Seymour Duncan
Efek : Ibanez TS9 Tube Screamer, Boss Digital Delay, Boss OD 2
Ampli : Marshall
JCM 800, 900, 2000, JMP 1 amps and pre amps & Mesa Boogie Dual
Rectifier heads, 4×12
Marshall cabinets
Pengalaman Band : Nitro
Style Permainan : Shredd
Teknik Andalan : over-under technique, sweeping, left-right handed
Gitaris yang satu ini mungkin merupakan gitaris yang paling
mencengangkan sampai-sampai orang awam pun pasti mengakui
kehebatannya. Michael Angelo merupakan
gitaris pemain tangan kanan-kiri yang paling
baik. Ia bahkan mengklaim sebagai gitaris pertama di dunia
yang menjadi spesialis pemain 2
gitar sekaligus.
Pada umur 5 tahun ia mulai belajar piano, kemudian pada usia 10 tahun
ia belajar gitar. sejak usia 19 tahun ia sudah
bermain sebagai session player untuk berbagai instansi
dan produk seperti Burger King,
Pizza Hut, Taco Bell, KFC, United Airlines, United Way, McDonalds, dan
tim hoki Chicago Wolves. Ia
juga pernah bergabung dengan band Nitro yang beraliran
heavy metal.
Oleh majalah Guitar ONE, Michael Angelo terpilih sebagai
No. 1 Shredder of ALL TIME.
Ia berhasil menyisihkan
shredder ternama lainnya
seperti John Petrucci, Paul Gilbert, Buckethead, Shawn Lane, dan
Yngwie Malmsteen.
Michael telah merelease beberapa album solo, diantaranya :
No Boundaries (1995),
Planet Gemini (1997), dan
Hands Without Shadows
(2005). Selain itu video pelajaran yang ia bintangi
seperti Speed Kills, Speed Lives, Speed Lives 2,
dan pada Februari 2006 ini
merelease Speed Kills 2.
Michael diendorse oleh Dean Guitars. Oleh Dean Guitars ia dibuatkan
gitar-gitar signaturenya. Michael bahkan
memiliki gitar 4 neck. Teknik andalannya yang sangat terkenal
adalah
over-under technique yang digeber dengan kecepatan tinggi.
RITCHIE BLACKMORE
“Salah satu gitaris yang menjadi cikal bakal shredder”
Nama Lengkap: Richard Hugh Blackmore
Tempat/Tgl Lahir : London / 14 April 1945
Website Resmi : www.blackmoresnight.com
Gitar : Fender
Stratocater (1972 , 1974, Ritchie Blackmore Custom Shop
Signature Series, dan banyak
stratocaster lainnya) , Gibson ES 335, dll
Ampli : ENGL amp Ritchie Blackmore Signature, Marshall Major 200Watt
Pengalaman Band : Rainbow, Deep Purple, Blackmore’s Night
Pengaruh Musikal: J.S Bach ,
Beethoven , Hank Marvin (the Shadow) , Jimi Hendrix ,
Pete Townsend (The Who)
Gaya Permainan : celtic
folk, contemporary celtic, contemporary folk, gothic rock, heavy
metal, hard rock, guitar
virtuoso
Ritchie Blackmore adalah salah satu gitaris yang cukup disegani di
era 70an. Dimana teknik permainan arpeggionya di gitar
elektrik dengan menggunakan
overdrive/distorsi banyak dijadikan panutan bagi
para shredder di jaman era heavy metal 80an.
Di masa berjayanya di era 70an,
gitaris elektrik pada saat itu masih menggunakan teknik blues
seperti bending,
vibrato dan traditional picking saja. Namun Ritchie memberikan
sentuhan yang lain pada gitar
elektrik, yaitu bermain dengan economical
picking, arpeggio, tremolo picking, bahkan teknik
whammy bar di tremolo
standar gitar Fender Stratocaster dia sudah terapkan di era tahun 70an
saat itu. Sebutlah nama
Yngwie Malmsteen , Joe Stump, atau Chris Impellitteri
sebagai salah satu shredder yang cukup
banyak mengadopsi teknik permainan
dari Ritchie. Bisa dikatakan: Richie Blackmore sebagai biang
awal dari gitaris
shredder.
Di tahun 1967 , Ritchie yang pada awalnya telah bermain dengan
sejumlah band seperti the Outlaws, Screaming Lord Sutch,
dan Neil Christian & The Crusaders
diajak bergabung oleh Jon Lord, mantan
kibordis Artwoods/The Flowerpot Men , dimana ini
adalah awal mulanya
terbentuk band raksasa yang menjadi legenda hidup hingga kini : DEEP
PURPLE. Di masa-masa
ini Deep Purple sendiri telah bergonta ganti personel sampai 4
kali dan juga setelahnya juga
masih gonta ganti hingga kini. Di tahun 1969
Deep Purple telah membuat suatu konsep konser
gabungan mereka dengan
iringan musik orkestra klasik, dimana hal ini banyak ditiru oleh
band-band penerus
seperti Metallica, Scorpion, dan Yngwie Malmsteen yang juga
menggunakan konsep serupa di salah
satu konser mereka.
Era masa kejayaan Deep Purple adalah ketika mereka merilis album “IN
ROCK” (1970), dimana permainan gitar Ritchie yang
sesungguhnya mulai keluar disini.
Setelahnya muncul juga album
“FIREBALL” (1971) dan di tahun 1972 Deep Purple
merilis album “MACHINE HEAD” yang dianggap para
kritikus musik sebagai
album rock terbaik di masa itu, dengan tembang hitsnya adalah Smoke On
The Water dan Highway
Star.
Setelah masa-masa itu Deep Purple mulai mengalami banyak goncangan
internal, terutama masalah pribadi antara Ritchie
dengan
vokalis Ian Gillan pada saat itu. Di tahun 1975 Ritchie resmi
mengundurkan diri dari
Deep Purple karena alas an ketidak cocokan warna musik purple pada
sast itu yang sudah mulai
ke arah Funk-Blues . Ritchie akhirnya mendirikan
band solo proyeknya dia yg bernama RAINBOW dan
disini sebenarnya banyak
kritikus yang menilai bahwa band ini mewakili permainan dan jiwa
musik Ritchie yang
sesungguhnya. Dan di lagu-lagu Rainbow, Ritchie sudah banyak
mengeluarkan skill gitar dia
seperti memainkan arpeggio yang cepat, whammy
bar, tremolo picking serta economical picking.
Di tahun 1984 hingga tahun 1993 Deep Purple membuat formasi terbaik
mereka utnuk reuni kembali, dan salah satu hits
lagu yg tercipta selama era itu adalah “Perfect
Stranger” yang dijadikan
lagu medley oleh Dream Theater. Namun selama masa itupun ternyata
Rainbow sudah tidak
terlalu produktif lagi, walau masih mengeluarkan beberapa album.
Di tahun 1993 ketika Deep Purple mengadakan tour dunia, Ritchie resmi
mengundurkan diri lagi di tengah-tengah rangakaian
konser yang berlangsung di Eropa. Alhasil,
posisi Ritchie yang meninggalkan
sebagian tour yang belum diselesaikan akhirnya diisi oleh Joe
Satriani.
Di tahun 1996 Ritchie masih merilis album terakhir Rainbow , dan 3
tahun kemudian Ritchie malah membuat band bersama
istrinya , Candice Night sebagai vokalis
untuk membuat Band baru bernama
Blackmore’s Night dgn aliran celtic folk, contemporary celtic,
contemporary folk,
irish . Sungguh suatu band dgn aliran musik yang sangat berbeda jauh
dengan permainan gitar
Ritchie yang begitu garang di era berjayanya Deep
Purple dan Rainbow.
CARLOS SANTANA
“Gitaris Latin Rock Paling Ngetop”
Nama Asli : Devadip Carlos Santana
Tempat/Tgl Lahir : Mexico / 20 Juli 1947
Gaya Permainan : Latin Rock
Group Band : Santana
Pengaruh musikal : Musik Latin, Blues, Jimi Hendrix, Jazz, Bob Dylan
Gitaris Favorit : Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan
Gitar Yang Digunakan : Paul Reed
Smith Santana signature, Alvarez-Yairi CY127CE nylon-string
acoustic,
Efek : Ibanez Tube Screamer, Mu-Tron Wah Pedal
Ampli :
Mesa/Boogie Mark I amp head, Fender Cyber Twin amp, Motion Sound
AR-112 rotary guitar amps
(2), Mesa/Boogie 1×12 cabinet,
Marshall 4×12 speaker cabinets with Celestion G12M Greenback
speakers
Carlos tumbuh di Mexico. Memang berasal dari keluarga musisi. Ayahnya
seorang pemain violin. Tentu saja ia juga pernah
belajar bermain violin, tepatnya pada usia 5 tahun. Namun pada
usia 8 tahun ia berpindah ke gitar.
Memang di negara latin seperti Mexico, gitar termasuk alat musik yang
paling banyak dikuasai. Ketika
keluarganya pindah ke Tijuana, Carlosa mulai bermain di beberapa klub
dan bar.
Setelah keluarganya pindah ke San Francisco, pada tahun 1966 ia
membentuk band bernama Santana Blues
Band. Namun karena nama grup tersebut dirasakan kurang cocok dengan
kebutuhan label rekaman dan karena peran
Santana sangat mendominasi didalam grup tersebut, maka nama
embel-embel Blues Band dihilangkan dan akhirnya
memakai nama Santana saja sampai saat ini.
Di bandnya ini Carlos memainkan musik berirama latin dengan
beranggotakan pemain-pemain instrumen
piano, bass, tamborin, perkusi, terompet, dan sebagainya. Meski
mengusung musik latin, namun Santana juga
memadukan unsur musik-musik jazz, blues, dan rock kedalam
komposisi musiknya. Satu hal lagi, sound gitar Carlos
sangat unik dan berkarakter.
Debut penampilan Carlos dengan grupnya diajang musik yang ternama
dimulai tahun 1968. Setelah itu nama Santana mulai
menjadi salah satu yang dicari di San Francisco. Debut
rekamannya adalah dalam sebuah album
kompilasi LIVE bersama Al Kooper. Setelah itu Santana mendapatkan
kontrak dengan label Columbia. Tahun
1969, Santana tampil dalam salah satu pagelaran musik terbesar,
Woodstock. Penampilan tersebut direkam
dalam sebuah album dan video. Secara mengejutkan rekaman tersebut
sukses besar.
Akhirnya album-album Abraxas (1970), Santana III (1971) menyusul
kesuksesan album sebelumnya. Nama depan
Devadip sebenarnya bukan nama lahir dari Carlos. Nama itu diberikan oleh
guru spiritual Carlos, yaitu guru Sri
Chinmoy. Rupanya efek belajar spiritual sangat
berpengaruh terhadap skill bermusik Carlos. Ia sering kali
mengambil tema dan lirik yang agak
menyentuh dunia gaib.
Setaun kemudian Carlos mencoba
menjadi artis solo dan rekaman tanpa anggota grup Santana. Ia pernah
rekaman dengan Buddy Miles juga dengan
John McLaughlin yang akhirnya menelurkan album ‘Love Devotion
Surrender’. Album itu dirilis tahun 1973, sementara
setahun sebelumnya album Carlos bersama
Santana yang berjudul ‘Caravanserai’ dirilis ke pasaran.
Mulai tahun 1974 dan seterusnya Santana meraih beberapa emas untuk
penjualan album-albumnya yang sukses.
Borboletta (1974), Amigos (1975), Festival (1976), Moonflower (1977),
and Inner Secrets (1978) merupakan
album-album yang mengibarkan nama Santana kemudian tak hanya di benua
Amerika saja namun sudah mulai merambah
ke beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Spanyol.
Carlos juga pernah merilis album tribute untuk musisi-musisi
favoritnya seperti Stevie Ray Vaughan, Jimi Hendrix,
Marvin Gaye, dsb. Sempat juga ia merilis album kolaborasi
dengan 2 saudaranya. Mereka menamai diri
Santana Brothers. Album kolaborasi tersebut sempat dinominasikan oleh
penghargaan Grammy Awards untuk kategori
‘Best Rock Instrumental Performance’ tahun 1994.
Selama 5 tahun ke depan Santana seperti menghilang dari dunia
rekaman. Namun ternyata ia sedang berkonsentrasi untuk
menyiapkan sebuah album yang spektakuler. Tahun 1999
Santana merilis sebuah album yang
merupakan proyek campuran dengan menampilkan karya-karya artis lain dan
juga banyak menampilkan artis-artis lain
seperti Eric Clapton, Rob Thomas, dll. Album yang diberi judul
‘Supernatural’ ini sukses besar. Bahkan bisa
dibilang merupakan album tersukses sepanjang
karir Carlos dan Santana band. Dengan mengandalkan hits ‘Smooth’ dan
‘Maria Maria’ album tersebut berhasil
mendapat 8 penghargaan Grammy Awards.
Secara finansial, album tersebut berhasil terjual lebih
dari 10 juta keping.
Melihat pasar yang bagus dari proyek kolaborasi semacam ini, kemudian
pada tahun 2002 Santana kembali berkolaborasi
dalam sebuah album berjudul ‘Shaman’. Album ini menjagokan lagu
kolaborasi dengan penyanyi yang sedang
naik daun saat itu, Michelle Branch.
NUNO BETTENCOURT
“Dewa gitar yang mempelopori warna Funky Metal”
Nama Lengkap: Nuno Duarte Gil Mendes Bettencourt
Website:
NunoCentral.co.uk
Group Band Sebelumnya: Extreme, Overseas, Myth, Viking, Ruin & Sinful
Group Band Saat Ini: Mourning Widows
Gitar: Washburn Nuno Bettencourt Signature Series (N2, N4 & N8)
Tempat/Tgl Lahir: 20 September 1966 di Praia da Vitoria, Terceira, Azores, Portugal.
Pengaruh: Queen/Brian May, Prince, Jimmy Page, Eddie Van Halen, Al Dimeola & Rimski Korsakov
Keahlian: Funky Metal, dll.
Nuno Bettencourt merupakan gitaris rock yang terbaik dalam permainan
ritemnya. Beberapa gitaris lain yang dapat menandingi permainan ritemnya
dapat terhitung misalnya: John Petrucci, Darren Housholder dan beberapa
pemain funk metal lainnya.
Kekreatifan Nuno dalam menciptakan teknik permainan baru telah
dikenal sejak album pertama dan kedua group bandnya Extreme yaitu:
“Extreme” dan “Pornograffitti”. Tidak heran Nuno dinobatkan menjadi
“Best New Talent” (pendatang baru terbaik) begitu Extreme meluncurkan
album keduanya “Pornograffitti”.
Sesuai dengan perkataan Nuno sendiri di interview-interviewnya bahwa
cita-cita Nuno adalah menulis album berwarna funk seperti Pearl Jam,
Nirvana dan sejenisnya. Oleh karena itu jika Anda ingin mendengarkan
kepiawaian Nuno sebagai shredder, maka kami rekomendasikan Anda
mendengarkan album Extreme: “Pornograffitti”. Album pertama “Extreme”
dan album ketiga “Three Side Story” juga tidak kalah bagusnya. Justru
album solo Nuno sendiri dan band barunya Mourning Widows, tidak
menampilkan skill dari permainan Nuno sendiri. Bubarnya Extreme cukup
mengecewakan penggemar Nuno.
Pada tahun 1982 Nuno pertama kalinya bertemu dengan vokalis Extreme:
Gary Cherone. Ini merupakan awal dari band Extreme tsb. 2 tahun kemudian
(1984) Nuno meninggalkan sekolahnya dan konsentrasi dalam melatih
permainan gitarnya. Nuno melihat drummer Extreme: Mike Mangini di sebuah
club di dalam band tribute Van Halen, ketika band-band lain sedang
istirahat, Mike memainkan solo drum yang luar biasa.
1985 Nuno bertemu dengan bassist Extreme: Pat Badger yang bekerja di
toko gitar Jim Mouradian di Winchester di mana Nuno selalu memodifikasi
gitarnya di sana. Nama band mereka pertama kali dinamakan “The Dream”
sebelum menggunakan nama “Extreme” dan menghasilkan lagu “Mutha” yang
berhasil menerobos jajaran lagu di MTV. Tak lama kemudian nama band
mereka diganti menjadi “Extreme” dan tampil di Festival Mare de Agosto
(Santa Maria) pada tahun 1986.
Pada tahun 1987 Extreme memenangkan “Outstanding Hard Rock Act” pada
tahun pertama Boston Music Awards. Mereka juga memenangkan kontes MTV
video, yang ditonton juga oleh perusahaan rekaman A&M A&R scout.
Pada bulan Septembernya mereka mendapat kabar baik dari A&M record
untuk mulai rekaman.
Pada tahun 1989 mereka kembali disebut sebagai “Rising Star” di
Boston Music Awards. Tak lama kemudian album debut mereka direlease,
tetapi tidak banyak mendapat perhatian selain menjadi album terlaris
minggu pertama di Boston, mencapai urutan ke 80 di US chart dan terjual
300.000 copy. “Kid Ego” menjadi single pertama mereka dan kemudian
“Little Girls” dan Mutha (Don’t Wanna Go To School Today).
Guitar magazines menobatkan Nuno sebagai “the next Eddie Van Halen”!
Extreme tour ke Amerika Utara dan Jepang. Lagu “Play With Me” menjadi
soundtrack film “Bill and Ted’s Excellent Adventure”. Kemudian Nuno
mengisi ritem gitar di lagu Janet Jackson “Black Cat”.
Pada tahun 1990 Extreme merekam album keduanya “Pornograffitti” di
Scream Studio (LA). Guitar magazine memberikan 6 halaman khusus untuk
Nuno. Lagu Decadence Dance, Get The Funk Out direlease, tetapi tidak
banyak yang terjadi.
Pada bulan December perusahaan gitar Washburn membuatkan gitar N4
Nuno Bettencourt Signature Series, sampai saat ini N4 membuktikan
kerberhasilan penjualan gitar Nuno.
Awal kesuksesan Nuno terjadi pada bulan June 1991 ketika lagu “More
Than Word” menjadi hit nomor 1 di USA dan luar negeri termasuk Israel,
Belanda, dll. Nuno juga mengisi dan menjadi cover untuk video Hot
Guitarist Video Magazine Premiere Volume (December ‘92).
Pada bulan October Nuno terpilih sebagai Rocker Terseksi di majalah
Playgirl dan juga memenangkan “Top of the Rock”, “Songwriter of the
Year”, “Solo of the Year” (Flight of the Wounded Bumblebee), dan
“Guitar LP of the Year” di majalah gitar “Guitar For The Practicing
Musician”
Selanjutnya Extreme merelease album-album berikutnya: “III Sides”,
“Waiting For The Punchline” dan kemudian meninggalkan Extreme, merelease
album solonya dan membentuk band barunya “Mourning Widows”. Penggemar
shredder boleh kecewa dengan keluarnya Nuno dari Extreme karena
album-album berikutnya Nuno semuanya berwarna funk murni, tidak
terdengar lagi permainan gitar yang menampilkan skill dari Nuno.
MARTY FRIEDMAN
“Dewa gitar dengan permainannya yang sangat melodius, note selection yang sempurna”
Nama Lengkap: Marty Friedman
Website Resmi:
MartyFriedman.com
Group Band Sebelumnya: Megadeth, Cacophony, Deuce, Vixen & Hawaii
Gitar: Ibanez SZ model, Jackson Kelly Marty Friedman Signature Series, Ibanez & Fernandes
Tempat Lahir: Washington, D.C - USA
Pengaruh: Musik Jepang, Frank Marrino, Uli Jon Roth, Neil Geraldo, Brian Setzer & Brain May
Zodiac: Sagittarius
Tempat Tinggal: Jepang
Saudara: 1 adik perempuan bernama Jill
Tinggi: 5’7 feet
Berat: 125 lbs
Mata: Coklat
Rambut: Coklat Tua
Status: Waiting for Febby Lawrence :p
Keahlian: Note Selection, Japanese/Exotic Scale, Blues, dll.
Hampir semua gitaris menilai bahwa permainan gitar yang baik adalah
yang memberikan rasa/feel yang baik, speed/kecepatan bukanlah segala.
Marty Friedman merupakan dewa gitar yang paling melodius dan paling
berhati-hati dalam pemilihan nada (Note Selection). Seperti yang
diutarakan gitaris Jason Becker bahwa setiap detik, setiap nada yang
dimainkan Marty mencerminkan penjiwaan yang sangat mendalam. Semua ini
dapat Anda rasakan sendiri ketika Anda memainkan salah satu dari lagu
Marty.
Marty diakui dunia dengan solonya yang tematik. Album solonya
“Scenes” menjadi Album Instrumental Terbaik ke-2 tahun 1993, sekaligus
menjadi Gitaris Terbaik nomor 2 tahun 1993 atas solonya pada lagu
“Symphony Of Destruction” (Megadeth). Sebelumnya Marty juga banyak
menerima penghargaan award dari International Reader’s Polls yang
mensejajarkan dirinya dengan gitaris kelas dunia lainnya.
Marty Friedman sudah rekaman sejak 1980 bersama group band pertamanya
Deuce, namun baru terkenal di dunia musik ketika ia bergabung dengan
salah satu group band terbesar: “Megadeth” pada tahun 1990. Sungguh
sebuah perjuangan yang berat bagi Marty untuk bergabung dengan
Megadeth. Konon ketika Megadeth memilih calon gitaris barunya, Marty
membawa perlengkapan gitarnya satu mobil truk untuk meyakinkan bahwa
dia serius. Namun di luar dugaan Megadeth justru Megadeth bertambah
besar berkat masuknya warna musik yang diusung oleh Marty.
Menonjolnya pengaruh Marty Friedman dapat dirasakan pada album “Rust
In Peace” (Megadeth). Tahun lalu Marty memutuskan untuk meninggalkan
group band Megadeth yang telah didukung lebih dari 1 dekade (10 tahun),
yang kemudian diganti posisinya oleh gitaris Al Pitrelli. Kini Marty
baru saja menyelesaikan album solo terbarunya dengan judul “Music For
Speeding”, yang kini telah beredar di Jepang dengan 2 bonus tracks.
Album baru ini baru akan beredar di seluruh dunia bulan Februari atau
Maret 2003. Warna musik Marty di album baru ini sudah jauh lebih modern
dibandingkan album sebelumnya, di mana mixing yang dilakukan di album
ini sudah sangat bagus sekali. Sejak tahun 2003 ini Marty telah pindah
ke Jepang dan mencoba menjadi warga Jepang selama 1 tahun ini.
Marty sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 1987
sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika dia bergabung dengan
Jason Becker dalam group band Cacophony. Marty & Jason Becker
dipertemukan oleh produser Mike Varney. Mike Varney menemukan Marty di
bar & Jason Becker melalui rekaman demonya, akhirnya Mike Varney
mencoba untuk menyatukan musik Marty yang berbau Jepang dan Jason
Becker dengan pengaruh musik klasiknya yang kental. Kemudian
terbentuklah group band Cacophony dengan 2 album yang menderu-deru yang
sangat disegani oleh para shredder dunia yaitu “Speed Metal Symphony”
(1997) dan Go Off! (1998).
Tidak dapat dipungkiri betapa besarnya pengaruh musik Jepang terhadap
permainan Marty, akhirnya Marty berhasil menggaet artis New Age yang
sangat terkenal yaitu Kitaro untuk menjadi produser di album new age
pertamanya Marty: Scenes. Semua proses rekaman Marty di beberapa album
solonya direkam di studio rekamannya Kitaro. Album tersebut diwarnai
dengan orkestra ditambah dengan instrumen lain seperti biola, piccolo,
cello, koto, shakuhachi, dan piano.
Apabila Anda belum mengenal Marty, Anda pantas mencoba mendengarkan
musiknya yang sangat melodius, harmonis, damai, cantik dan indah. Jika
di musik jazz/sax Anda menyukai Kenny G, maka di musik rock/gitar Anda
akan menyukai Marty Friedman!
Sebagai informasi bahwa website resmi Marty Friedman juga dibuat dan dikelola oleh Mayzan (pemilik Gitaris.com). Apabila Anda juga merupakan penggemar Marty, maka Anda telah berada di website yang tepat!
ERIC CLAPTON
“Salah satu pengembang musik blues dunia”
Nama Asli : Eric Patrick Clapton
Tempat/Tgl Lahir : The Green Ripley, Inggris, 30 Maret 1945
Website : http://www.ericclapton.com
Gaya Permainan : Blues
Group Band terdahulu : Yardbirds, John Mayall’s Bluesbreakers, Cream, Blind Faith
Pengaruh musikal : Albert King, B. B. King, Muddy Waters
Gitar : Fender
Stratocaster Eric Clapton Signature, Martin 000-28EC Eric
Clapton Signature Acoustic Guitar
Efek : DigiTech Eric Clapton Crossroads Pedal
Ampli : Soldano
SLO100 Super Lead Overdrive Head, Marshall 1962 Bluesbreaker
Combo, Fender Twin Amp 100
Watt All-Tube Amp
Eric Clapton adalah salah satu gitaris yang paling berpengaruh bagi
perkembangan dunia gitar rock di dunia selain Jimi
Hendrix. Permainannya banyak menjadi referensi gitaris-gitaris
penerusnya seperti Richie Sambora, Eric
Johnson, Slash, dan masih banyak lagi.
Masa kecil Clapton banyak dihabiskan bersama kakek dan neneknya.
Ibunya, Patricia menitipkan Clapton pada kedua
orangtuanya karena suaminya, Edward Fryer meninggal. Eric kecil
mulai tertarik bermain gitar setelah
menonton Jerry Lee Lewis di televisi saat berusia 13 tahun. Semenjak
saat itu ia terus giat berlatih gitar.
Sekolah desain yang ditekuninya, akhirnya
terbengklai karena waktunya lebih banyak
dihabiskan untuk bermain gitar.
Kemudian ia tergabung dalam band pertamanya, Roosters. Lalu ia
tergabung dengan grup Yardbirds dimana terdapat pula
gitaris-gitaris handal yaitu Jimmy Page dan Jeff Beck.
Bergabungnya Clapton semakin menambah
warna bagi grup tersebut. Trio gitaris ini langsung menjadi pembicaraan
orang-orang. Namun pada tahun 1965,
Clapton memutuskan keluar dari Yardbirds karena perbedaan visi. Ia pun
selanjurnya tergabung dalam band John
Mayyal’s Bluesbreaker. Kali ini ia bergabung dengan
Peter Green, dan Mick Taylor.
Selanjutnya ia membentuk Blind Faith di tahun 1969. Di band ini Eric
meraih popularitas yang cukup besar pada eranya.
Setahun kemudian ia tergabung dalam Delaney and Bonnie &
Friends. Di grup ini Eric mulai mengasah
skill vocalnya. Pada 1971 Eric tidak lagi melanjutkan karir musiknya
dengan Delaney and Bonnie & Friends.
Akhirnya Eric mulai bersolo karir. Album-album yang dilempar ke
pasaran selama karirnya antara lain : Rainbow Concert
(1973), 461 Ocean Boulevard (1974), No Reason To Cry
(1976), Slowhand (1977), Crossroad
(1988), MTV Unplugged, dan masih banyak lagi album solo lainnya. Bersama
master blues B. B. King juga ia pernah
mengeluarkan album kolaborasi Riding With The King (2001).
Dari awal karir, ia menggunakan gitar Fender Stratocaster sebagai
senjata utamanya. Ia juga sempat berpindah ke Gibson
namun hanya sementara dan ia kembali ke Stratocaster. Bahkan
dalam sebuah lelang, Fender Stratocaster
miliknya terjual seharga US$ 415.000,-. Sebuah harga yang sangat
fantastis, namun cukup layak untuk
seorang Eric Clapton. Kini bahkan ia dikontrak oleh Fender
sebagai salah satu artis penggunanya dan juga
dibuatkan Stratocaster signaturenya.
Meski pada masa-masa pertama ia terkenal sebagai seorang blueser,
namun pada era tahun 90an tampaknya ia mulai banyak
mengadaptasi musik pop ke dalam karya-karyanya. Namun nuansa
blues tetap bisa kita dapatkan. Lagu-lagu
hits darinya antara lain Layla, Running On Faith, My Father Eyes, Bad
Love, Tears In Heaven, Wonderful Tonight,
Change The World, Motherless Child, dll.
Sepanjang karirnya, Eric telah banyak menghasilkan lagu-lagu yang
terkenal, namun dari sekian banyak lagu Eric Clapton,
yang paling sering terdengar di radio-radio Indonesia
mungkin lagu Tears In Heaven. Lagu itu
dibuat untuk mengenang anaknya yang bernama Conor yang jatuh dari lantai
49 apartemennya. Hebatnya lagi, ternyata
lagu itu mendapat penghargaan Grammy Awards untuk
kategori Best Male Pop Vocal Performance di tahun 1992. Saat
itu ia juga menyabet 4 penghargaan
lainnya. Secara keseluruhan, Eric telah 17 kali meraih penghargaan
Grammy. Sangat jarang gitaris yang
berhasil meraih prestasi seperti Eric Clapton.
GARY MOORE
“Gitaris Hard Rock yang doyan nge-Blues”
Nama Lengkap : Gary Moore
Tempat & Tgl Lahir : Belfast (Irlandia Utara), 4 April 1952
Gitar Yang Digunakan : Hamer, Gibson Les Paul, Fender Stratocaster
Gaya Permainan : Hard Rock dan Blues Rock
Grup Band Sebelumnya : Skid Row
Gary Moore adalah salah satu gitaris hard rock yang berpindah haluan
ke blues. Bila dibandingkan dengan kebanyakan gitaris blues rock yang
lain, Gary bisa dibilang adalah salah satu yang terbaik dalam pemilihan
nada. Nada-nada yang dihasilkan sangat penuh dengan emosi, dengan
dipadukan sedikit teknik gitar virtuoso. Relatif tak dikenal di Amerika,
namun permainannya sungguh luar biasa, permainannya juga banyak
mengilhami gitaris-gitaris yang lebih muda seperti Paul Gilbert
(Racer-X), Jake E. Lee, Vivian Campbell (Def Leppard), Richie Kotzen,
Pay, dll.
Dia pertama kali tertarik dengan musik rock n’ roll setelah
menyaksikan penampilan Elvis Presley dan The Beatles. Kemudian dia
mempelajari permainan dari dua master gitar rock & blues, Jimi
Hendrix dan John Mayall. Giat bermain gitar dan tampil di beberapa
tempat tanpa sengaja bakat bermain gitarnya terlihat oleh Peter Green
yang akhirnya menjadi pembimbing musik Gary. Peter Green inilah yang
kemudian menjadi pembimbing musik Gary. Green kemudian memperkenalkan
Gary pada dunia bisnis musik dan juga pada musisi-musisi yang lebih
senior di Irlandia.
Kemudian Gary membentuk band pertamanya, Skid Row dan pindah ke
Dublin. Pada tahun 1970 dia dan bandnya dikontrak oleh CBS sampai
mengeluarkan 3 album. Debut mereka tersebut justru tidak dimulai di kota
itu melainkan di London, Inggris. Ternyata album ini cukup diminati di
Inggris dan hal tersebut membuat mereka keliling tur beberapa negara
Eropa dan Amerika. Meskipun masih menjadi personel Skid Row, Gary juga
turut berpartisipasi dalam pembuatan album Heavy Petting milik grup
Irlandia, Dr. Stangley. Album kedua Skid Row, 34 Hour menempatkan Skid
Row menjadi pemuncak tangga lagu versi majalah Irlandia, New Spotlight.
Sayangnya, saat band ini mulai merekam album ketiganya dan merencanakan
tur untuk yang ketiga kalinya di Amerika, Gary memutuskan untuk keluar
dari grupnya dan bersolo karir pada tahun 1972.
Tahun 1973 merupakan masa yang bersejarah dalam karir Gary. Pasalnya,
di tahun inilah ia bersama grupnya, Gary Moore Band (yang beranggotakan
Pearse Kelly pada drum dan John Curtis pada bass) merelease album
perdananya, Grinding Stone. Di grup ini Gary bertindak sebgai vocalis
dan gitaris. Tak hanya itu, ia juga mulai berkolaborasi dengan musisi
lain seperti Thin Lizzy sampai Phil Lynnott’s. Gary juga berpartisipasi
dalam pembuatan album milik Eddie Howells yang bertitle Gramophone
Record (1973). Ia juga kemudian bergabung dalam grup Colosseum II yang
beranggotakan Don Airey (keyboard/Deep Purple), Jon Hiseman (drum), dan
John Mole (bass). Namun lagi-lagi Gary hanya tampil dalam 3 album yaitu
Strange New Flash, Electric Savage, dan Dance War. Dia kemudian memilih
bergabung dengan Thin Lizzy yang sedang tur di Amerika juga sebgai band
pembuka konser grup rock legendaris, Queen.
Pada periode tahun 1978, Gary tampil dalam 3 karya artis rekaman yang
berbeda, Variations milik Andrew Lloyd Webber, Moving Home milik Rod
Argents, dan Electric Glide milik Gary Boyle.
Di tahun yang sama pula Gary Moore merelease album keduanya (setelah 5
tahun bersolo karir) Back On The Streets yang secara mengejutkan
berhasil memasuki Top Ten U.K in May 1979 yang mengandalkan tembang
andalan Parisienne Walkways. Kemudian Gary kembali bergabung dengan Thin
Lizzy untuk yang terakhir kalinya dan mengeluarkan album, Black Rose.
Setelah itu ia kemudian benar-benar bersolo karir. Dia kemudian
merelease beberpa album yang cukup sukses : Corridors of Power (1982),
Victims of the Future (1983), We Want Moore! (1984), Run for Cover
(1985), Wild Frontier (1987), dan After the War (1989). Pada tahun 1983
Gary juga ikut ambil bagian pada album solo Cozy Powell, Octopuss.
Album-album solo Gary secara umum berhasil sukses di pasaran. Album Wild
Frontier memperoleh penjualan yang bagus dan mendapat pujian dari para
kritikus musik dengan melempar 2 hits single Friday on My Mind dan satu
lagu instrumentalis The Loner yang mellow namun penuh dengan penjiwaan.
Gary juga sempat menghadiri ajang musik rock bertaraf dunia, Monster
of Rock! bersama grup-grup cadas macam AC/DC, Van Halen, dan Ozzy
Osbourne pada tahun 1984.
Tahun 1990 adalah tahun yang merupakan tonggak bersejarah karena pada
tahun inilah nama Gary Moore mulai dikenal lebih luas saat ia
mengeluarkan album “Still Got The Blues” yang bernuansa blues rock
harmonis. Album tersebut menjagokan hits dengan judul yang sama. Berbeda
dengan album-album solo sebelumnya yang bernuansa hard rock, pada album
ini Gary lebih menampilkan nuansa blues. Namun permainan bluesnya
benar-benar menggetarkan dan mendapat perhatian banyak kalangan. Album
ini tercatat juga sebagai album tersukses Gary secra komersil. Dalam
album ini juga Gary menampilkan guest star Albert Collins, Albert King,
dan George Harison. Setelah itu namanya semakin berkibar diseluruh dunia
dengan permainan blues rock yang bernada harmonis.
Album-album berikutnya adalah After Hours (1992), Blues Alive (1982)
dan album penghormatan untuk Peter Greeny yang merupakan orang
terpenting dalam karir musiknya, Blues For Greeny (1995), Dark Days In
Paradise (1997), dan masih banyak lagi album Live dan The Best Hitsnya.
Nama Gary Moore memang masih kalah tenar bila dibandingkan dengan
dewa gitar lainnya seperti Eric Clapton, B.B. King, Jimmy Page atau Jimi
Hendrix. Namun banyak pihak yang mengatakan bahwa Gary adalah salah
satu gitaris blues rock yang terbaik dalam pemilihan nada-nada dan
penggunakan teknik gitar virtuosonya.
CHRIS IMPELLITTERI
“Dewa gitar yang sangat mahir memainkan alternate picking & Neoclassic chicken picking”
Nama Lengkap: Chris Impellitteri
Website Resmi:
http://www.rapture.net/impellitteri
Group Band Sebelumnya: Alcatrazz
Gitar: Fender 1970 Stratocaster
Pengaruh: Paul Gilbert, Yngwie Malmsteen & Rainbow
Keahlian: Alternate Picking, Neoclassic Chicken Picking, dll.
Chris Impellitteri adalah gitaris shredder yang sangat tangguh dan
sering dibandingkan dengan permainan Yngwie Malmsteen. Dari segi warna
musik yang dibawakan Chris memang mirip dengan Yngwie & Rainbow,
tetapi dari teknik permainan Chris justru lebih mirip dengan Paul
Gilbert. Chris merupakan satu-satunya gitaris yang dapat memainkan
alternate picking sekuat, setegas, seakurat dan secepat Paul Gilbert!
Dulu Chris merupakan 3 gitaris yang terpilih sebagai gitaris
Alcatrazz, yakni Steve Vai, Yngwie Malmsteen dan Chris sendiri. Jadi
Chris memang satu generasi dengan Vai dan Yngwie! Chris membiayai
sendiri album instrumental pertamanya pada tahun 1986 dan membentuk
group band pertama bersama vocalist Graham Bonnet (Rainbow/MSG),
keyboardist Phil Wolfe, bassist Chuck Wright (ex-Quiet Riot), dan
drummer Pat Torpey (Mr.Big) pada tahun 1987.
Permainan Chris mencapai puncaknya pada tahun 1992 ketika ia
meluncurkan album “Grin and Bear It”, beberapa rekaman Chris sebelum
album ini di antaranya: “Impellitteri” (debut - 1987) dan “Stand In
Line” (1998) dan video lesson “Speed Soloing” (1989) masih kedengaran
kotor sekali alternate pickingnya. Pesatnya kemajuan Chris sangat
menakjubkan mulai tahun 1992 tsb, bahkan tahun 2000 ini Chris
diwawancara oleh majalah “Young Guitar” untuk interview “Paul Gilbert vs
Chris Impellitteri”.
Permainan Chris yang semakin dashyat tersebut dapat Anda dengarkan di
album-album berikutnya yaitu: “Victim Of The System” (1993), “Answer To
The Master” (1994), “Screaming Symphony” (1996), “Fuel For The Fire”
(1997), “Eye Of The Hurricane” (1998), “Crunch” (2000) dan album terbaru
yang akan direlease “Seek and Destroy” (2002).