Pages

10 Ritual Kematian Teraneh yang Pernah Dikenal

Cara setiap orang berduka, mengenang kematian, dan mengubur mayat sangat bervariasi antara satu budaya dengan budaya lainnya, tetapi beberapa tradisi ritual terkait kematian ini bisa benar-benar begitu mengerikan. Berikut adalah 10 ritual kematian paling aneh di dunia yang pernah dikenal.

1. Endocannibalisme

 

10 Bizarre Death Rituals from Around the World
Untuk beberapa kebudayaan, cara terbaik untuk menghormati orang mati adalah dengan memakan mereka. Yang dimaksud dengan endocannibalism oleh para antropolog, atau bisa dikatakan pesta orang mati, adalah cara untuk mempererat hubungan antara yang hidup dan yang baru saja meninggal. Ini juga merupakan cara untuk mengekspresikan kebencian dan ketakutan yang berhubungan dengan kematian. Meskipun tidak lagi dipraktekkan, yang terlibat dalam endocannibalism ini diantaranya orang Melanesia di Papua New Guinea, dan masyarakat Wari di Brasil.


2. Pemakaman Langit

 

Mengapa membiarkan dirimu meninggal dengan daging padahal disaat yang sama kamu dapat menggunakan daging-daging itu untuk memberi makan binatang liar? Kira-kira seperti itu pemikiran orang-orang Buddha di Tibet yang melakukan ritual kematiannya, atau biasa disebut Sky Burials, yaitu tradisi memotong-motong mayat menjadi potongan-potongan kecil dan memberikan sisa-sisanya untuk hewan, terutama burung. Meskipun hal ini mungkin tampak seperti merendahkan harga diri dan bahkan agak menjijikkan, ritual ini masuk akal jika dilihat dari perspektif umat Buddha. Umat Buddha tidak memiliki keinginan untuk melestarikan atau memperingati mayatnya, sesuatu yang dipandang sebagai bejana kosong. Selain itu, selaras dengan rasa hormat mereka untuk semua kehidupan, umat Buddha melihatnya sebagai tindakan terakhir seseorang yang mulia. Jasad mereka digunakan untuk menopang kehidupan makhluk hidup lain, dan pada kenyataannya, ritual ini dilihat sebagai tanda kasih sayang dan amal. Hari ini, lebih dari 80% dari umat Buddha di Tibet memilih melakukan Sky Burials, ritual yang telah ada selama ribuan tahun.

3. Pemakaman Gantung

 

10 Bizarre Death Rituals from Around the World
Masyarakat Bo yang misterius hidup di daerah Hemp Pond Valley, Barat Daya Gongxian, China.  Mereka berkembang selama ribuan tahun sebelum akhirnya dibantai oleh Dinasti Ming lebih dari lima abad yang lalu. Saat ini, Bo hampir sepenuhnya dilupakan, kecuali peti mati gantung yang secara dramatis mereka tinggalkan, membentang dari permukaan batu sampai ketinggian hampir 300 meter. Ada 160 peti mati ditempatkan di sepanjang tebing dan dalam gua. Tebing itu sendiri banyak yang dicat dengan warna-warna merah merah, yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bo. Saat ini, penduduk setempat menyebut peradaban yang lama hilang itu dengan sebutan Sons of the Cliffs dan Subjugators of the Sky. Tapi mengapa mereka melakukan pemakaman dengan cara seperti ini tetap menjadi misteri.

4. Sati

 

10 Bizarre Death Rituals from Around the World
Meskipun sekarang, untungnya, dilarang di India, Sati adalah praktik pemakaman di mana perempuan yang baru saja menjanda dikorbankan pada tumpukan kayu pemakaman suami mereka. Kebiasaan ini dipandang sebagai tindakan sukarela, tapi ada banyak kasus di mana perempuan dipaksa untuk melakukan Sati, kadang-kadang bahkan diseret ke kobaran api. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana ritual ini dimulai, tapi satu pendapat menyatakan bahwa ritual ini diperkenalkan untuk mencegah istri melakukan pembunuhan kepada suami mereka yang kaya, biasanya dengan racun, dan menikahi kekasih mereka yang sebenarnya. Kemungkinan lain, ritual ini dilihat sebagai cara bagi suami dan istri untuk bersama-sama masuk ke akhirat sehingga mereka bisa tetap bersama tanpa harus memiliki bidadari. Menariknya, India bukanlah budaya pertama yang melakukan ritual ini. Masyarakat kuno lain mempraktekkan ritual yang mirip dengan Sati, termasuk Mesir, Yunani, Goth, dan Scythians.

5. Ritual Kematian Bangsa Viking

 

Perempuan hindi jelas mempunyai ritual Sati, tapi gadis-gadis budak dari bangsawan Viking juga mempunyai ritual yang tak kalah anehnya. Menurut sejarah yang dituturkan Ahmad ibn Fadlan, seorang penulis abad ke-10 Muslim Arab, ritual setelah kematian kepala suku itu sangat brutal. Setelah mati, tubuh kepala suku itu dimasukkan ke dalam kuburan sementara selama sepuluh hari sementara baju baru sedang disiapkan untuknya. Selama saat itu, salah satu gadis budaknya akan dijadikan relawan untuk bergabung dengannya di akhirat, lalu ia dijaga siang dan malam dan diberi minuman memabukkan dengan jumlah yang berlebihan. Setelah upacara kremasi dimulai, gadis itu pergi dari tenda ke tenda untuk berhubungan seks dengan setiap orang di desa. Laki-laki yang berhubungan seks dengannya, atau secara kasar telah melakukan pemerkosaan, mereka akan mengatakan, "Katakan pada majikanmu bahwa aku melakukan ini karena cinta saya kepadanya". Kemudian, gadis itu dibawa ke sebuah tenda di mana dia berhubungan seks dengan enam pria Viking, dicekik sampai mati dengan tali, dan akhirnya ditikam oleh seorang ibu pemimpin desa. Sampai akhirnya, mayat gadis kepala suku dan budak itu dibakar. Bangsa Viking melakukan ini untuk memastikan bahwa gadis budak itu akan melayani tuannya di akhirat.

6. Ritual Amputasi Jari

 

Ritual ini berasal dari Indonesia. Seolah-olah kematian orang yang dicintai tidak cukup traumatis, masyarakat Dani dari Papua Barat, juga harus memotong jari-jari mereka sendiri. Praktek ini dilakukan untuk memuaskan dan mengusir roh-roh, dan juga menggunakan rasa sakit fisik sebagai ungkapan kesedihan dan penderitaan. Untuk melakukan amputasi, jari diikat erat dengan tali dan kemudian dipotong dengan kapak. Sisa jari kemudian dikeringkan dan dibakar menjadi abu atau disimpan di tempat khusus. Ritual ini sekarang dilarang, tetapi efek dari praktek ini masih dapat dilihat pada beberapa kepala keluarga.

7. Famadihana

 

10 Bizarre Death Rituals from Around the World
Masyarakat Malagasi di Madagaskar jelas tidak pernah mendengar ungkapan Rest in Peace. Dalam upaya untuk mempercepat dekomposisi, yang merupakan langkah penting dalam proses yang sedang berlangsung agar roh-roh orang mati sampai ke alam baka, masyarakat Malagasi menggali sisa-sisa mayat kerabat mereka dan mengkafani kembali dengan kain yang baru. Setelah itu, mereka kemudian menari dengan mayat-mayat itu di sekitar makam diiringi musik. Famadihana, atau Turning of the Bones, ritual ini telah ada sejak tiga abad yang lalu.

8. Ritual Tiang Totem 

 

10 Bizarre Death Rituals from Around the World
Tiang totem adalah perlengkapan dari warga Baratlaut Amerika dan orang-orang Haida. Biasanya, sisa-sisa mayat bangsa Haida dilemparkan ke dalam lubang dimana kemudian nantinya menjadi santapan hewan. Namun rangkaian acara kematian seorang kepala suku, dukun, atau prajurit jauh lebih rumit. Pertama-tama, tubuh mereka akan dihancurkan menjadi bubur kertas sehingga bisa masuk ke dalam sebuah kotak kayu kecil seukuran koper. Setelah itu, kotak tersebut akan ditempatkan di atas sebuah tiang totem khusus di depan rumah.

9. Ritual Suku Aborigin

 

Bagian terbaik dari sebuah ritual kematian Aborigin adalah bahwa anggota keluarganya bisa menyimpan suvenir sesudahnya, yaitu tulang orang yang meninggal tersebut. Setelah anggota keluarga meninggal, mayatnya ditempatkan di atas sebuah panggung dan ditutupi dengan daun dan cabang-cabang pohon kemudian dia dibiarkan membusuk , proses ini memakan waktu berbulan-bulan. Dalam beberapa kasus, cairan dari mayat yang membusuk dikumpulkan dan diusapkan pada tubuh pemuda untuk mendapatkan hal-hal baik dari orang yang sudah meninggal. Setelah itu, tulang-tulang mayat diambil dan dicat dengan warna merah. Tulang-tulang itu kemudian ditempatkan baik di gua atau di dalam tempat berongga.

10. Sokushinbutsu

 


Sokushinbutsu adalah biksu Buddha yang membuat dirinya mati dengan cara yang mumifikasi. Selama 1.000 hari, para biksu akan makan diet khusus yang terdiri hanya dari kacang-kacangan dan biji-bijian, sebagai cara untuk membuang lemak dari tubuh mereka. Mereka kemudian makan kulit dan akar dan mulai minum teh beracun yang terbuat dari getah pohon Urushi. Cara ini bisa membuat muntah-muntah dan cairan tubuhnya akan cepat hilang, dan yang paling penting, itu membuat tubuh terlalu beracun untuk dimakan oleh belatung. Sampai akhirnya, biksu yang memumifikasi diri ini akan mengunci dirinya di kuburan batu yang ukurannya hampir tidak lebih besar dari tubuhnya, di mana ia tidak akan bergerak. Satu-satunya koneksi ke dunia luar adalah tabung udara dan bel. Setiap hari ia membunyikan bel untuk membiarkan orang luar tahu bahwa ia masih hidup. Ketika bel berhenti berdering, tabung itu dibuang dan makamnya disegel. Setelah makam itu disegel, para biarawan lain di kuil akan menunggu lagi 1.000 hari, dan membuka kubur untuk melihat apakah mumifikasi berhasil.


Penutup

Kematian memang hal yang sakral, terasa sangat penting sebab hal ini melibatkan dua dunia yang berbeda. Kehilangan, perpisahan, dan rasa sedih adalah hal yang umum ditemukan. Siapa yang tidak sedih ditinggalkan orang yang kita sayangi, sementara rasa sayang ini masih demikian kuat terjalin. Maka dari itu, terciptalah ritual-ritual aneh dan ekstrem. Mungkin karena dari perasaan tak ingin ditinggalkan inilah ritual-ritual itu ada.

Sumber: io9.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar