Pages

5 Aplikasi Android Untuk Menemani Liburan Anda

Musim liburan sekolah telah tiba. Kami yakin banyak dari Anda akan mulai sibuk mengatur jadwal untuk mengajak anak-anak pergi berlibur. Jika rencana liburan Anda sudah matang dan sudah siap menuju ke destinasi liburan, jangan lupakan gadget yang Anda miliki untuk selalu dibawa. Dan berikut kami rekomendasikan 5 aplikasi untuk para pengguna Android yang dapat berguna mengisi waktu perjalanan liburan Anda bersama keluarga atau teman-teman. Perlu dicatat, beberapa aplikasi membutuhkan koneksi Internet dan jatah data yang cukup besar. Jadi pastikan Anda sudah berlangganan paket data dengan kuota yang memadai. 

1. Camera 360 Ultimate


Bagi yang gemar memotret atau bernasis ria, Camera 360 Ultimate versi terbaru hadir dengan banyak opsi filter yang akan membuat foto Anda tambah menarik. Efek retro, miniatur, HDR, efek warna hingga kartun tersedia pada aplikasi yang dapat Anda unduh secara gratis ini. Jika bosan, sambil di perjalanan Anda juga masih dapat mengolah ulang foto yang Anda ambil untuk mencoba efek foto yang berbeda-beda.

Gratis, alternatif lain: Instagram, Pano, FX Camera, Pixlr-o-matic

2. Viki


Bosan di perjalanan? Jangan khawatir, dengan Viki perjalanan Anda dapat diisi dengan menonton beragam tayangan menarik. Viki merupakan aplikasi video streaming online gratis. Disini tersedia beragam genre tontonan. Serial korea yang romantis, film horror ala thailand atau film-film bioskop yang pernah jadi box office semuanya tersedia disini. Untuk menikmatinya, Anda harus memiliki koneksi internet atau mengaktifkan layanan paket data dari provider Anda.

Gratis, alternatif lain: PPS, My Trans, YouTube.

3. Facebook


Aplikasi ini wajib dimiliki bagi mereka yang eksis di dunia maya. Lupakan komputer atau laptop. Hanya berbekal ponsel Android dan aplikasi Facebook ini, Anda dapat langsung update status, berbagi foto dengan teman, dan tetap terhubung bersama teman-teman kapan dan di mana saja.

Gratis, alternatif lain: Twitter, Plume, Tweetdeck

4. WhatsApp Messenger


Pengguna gadget di Indonesia saat ini kebanyakan bergantung pada Blackberry untuk berkomunikasi lewat BBM. Tapi pada kenyataannya, BBM sudah mulai banyak yang mengeluhkan karena sering pending atau kadang pesan tidak terkirim. Sebagai alternatifnya WhatsApp dapat Anda pilih. Berbeda denga BBM yang menggunakan sistem PIN, aplikasi ini menggunakan nomor handphone Anda sebagai identitas. WhatsApp menawarkan satu kemudahan yaitu setiap kontak di buku telepon Anda yang menggunakan WhatsApp, maka dapat langsung diajak untuk chat. Cukup mudah bukan?

Gratis, alternatif lain: Skype, Yahoo messenger, Gmail

5. 4 Player Reactor


Pergi liburan bersama keluarga tidak lengkap jika tidak dilengkapi dengan game-game seru. Salah satunya yang dapat Anda pilih 4 Player Reactor berikut. Aplikasi ini merupakan aplikasi game yang dapat dimainkan oleh 2 hingga 4 pemain. Disini Anda akan ditantang dengan beberapa jenis permainan yang mengandalkan kecepatan reaksi, ketangkasan tangan dan kejelian mata Anda.

US$ 3.10, alternatif lain: 2 Player Reactor, Paper War for 2 Player, Glow Hockey, Monopoly

1 PIL TIDUR LEBIH BERBAHAYA DARI NARKOBA Karena mengalami kesulitan tidur, banyak orang mengonsumsi pil tidur. Namun, berhati-hatilah, para ilmuwan mengingatkan pil tidur bisa menyebabkan kematian. Tim dokter yang dipimpin oleh Daniel Kripke dari Scripps Clinic Viterbi Family Sleep Center di La Jolla, California, meneliti catatan medis lebih dari 10.500 orang dewasa berusia rata-rata 54 tahun yang tinggal di Pennsylvania yang menjalani pengobatan dengan pil tidur. Penelitian selama hampir tiga tahun ini juga mengamati beberapa jenis pil tidur yang diresepkan oleh dokter, seperti diazepines (temazepam dan diazepam), non-benzodiazepines (zolpidem, zopiclone dan zaleplon), barbiturates dan obat penenang. Para peneliti menemukan bahwa orang yang diresepkan pil tidur 4,6 kali lebih mungkin meninggal dalam rentan waktu dua setengah tahun. Bahkan, mereka yang mengonsumsi pil kurang dari 18 pil per tahun masih memiliki risiko kematian hingga 3,5 kali dibandingkan dengan mereka yang non pengguna pil tidur. Namun, semakin tinggi dosis yang ditelan, maka semakin besar risiko yang dihadapi. Orang yang mengonsumsi obat tidur sekitar 18-132 pil per tahun memiliki risiko hingga 4,4 kali lebih tinggi meninggal. Dan orang-orang yang meminum hingga lebih dari 132 pil memiliki kesempatan meninggal hingga 5,3 kali lebih tinggi. Secara keseluruhan, satu dari 16 pengguna pil tidur dilaporkan meninggal (638 dari 10.531) dibandingkan dengan satu dari 80 non pengguna pil tidur (295 dari 23.674 orang). Peneliti menjelaskan peningkatan risiko ini terlepas dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit jantung dan paru-paru, depresi, kecemasan, dan faktor lain, seperti penggunaan rokok dan alkohol.

Dikutip Dari: http://saling-sharing.blogspot.com/2012/03/1-pil-tidur-lebih-berbahaya-dari.html?m=0
1 PIL TIDUR LEBIH BERBAHAYA DARI NARKOBA Karena mengalami kesulitan tidur, banyak orang mengonsumsi pil tidur. Namun, berhati-hatilah, para ilmuwan mengingatkan pil tidur bisa menyebabkan kematian. Tim dokter yang dipimpin oleh Daniel Kripke dari Scripps Clinic Viterbi Family Sleep Center di La Jolla, California, meneliti catatan medis lebih dari 10.500 orang dewasa berusia rata-rata 54 tahun yang tinggal di Pennsylvania yang menjalani pengobatan dengan pil tidur. Penelitian selama hampir tiga tahun ini juga mengamati beberapa jenis pil tidur yang diresepkan oleh dokter, seperti diazepines (temazepam dan diazepam), non-benzodiazepines (zolpidem, zopiclone dan zaleplon), barbiturates dan obat penenang. Para peneliti menemukan bahwa orang yang diresepkan pil tidur 4,6 kali lebih mungkin meninggal dalam rentan waktu dua setengah tahun. Bahkan, mereka yang mengonsumsi pil kurang dari 18 pil per tahun masih memiliki risiko kematian hingga 3,5 kali dibandingkan dengan mereka yang non pengguna pil tidur. Namun, semakin tinggi dosis yang ditelan, maka semakin besar risiko yang dihadapi. Orang yang mengonsumsi obat tidur sekitar 18-132 pil per tahun memiliki risiko hingga 4,4 kali lebih tinggi meninggal. Dan orang-orang yang meminum hingga lebih dari 132 pil memiliki kesempatan meninggal hingga 5,3 kali lebih tinggi. Secara keseluruhan, satu dari 16 pengguna pil tidur dilaporkan meninggal (638 dari 10.531) dibandingkan dengan satu dari 80 non pengguna pil tidur (295 dari 23.674 orang). Peneliti menjelaskan peningkatan risiko ini terlepas dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit jantung dan paru-paru, depresi, kecemasan, dan faktor lain, seperti penggunaan rokok dan alkohol.

Dikutip Dari: http://saling-sharing.blogspot.com/2012/03/1-pil-tidur-lebih-berbahaya-dari.html?m=0
1 PIL TIDUR LEBIH BERBAHAYA DARI NARKOBA Karena mengalami kesulitan tidur, banyak orang mengonsumsi pil tidur. Namun, berhati-hatilah, para ilmuwan mengingatkan pil tidur bisa menyebabkan kematian. Tim dokter yang dipimpin oleh Daniel Kripke dari Scripps Clinic Viterbi Family Sleep Center di La Jolla, California, meneliti catatan medis lebih dari 10.500 orang dewasa berusia rata-rata 54 tahun yang tinggal di Pennsylvania yang menjalani pengobatan dengan pil tidur. Penelitian selama hampir tiga tahun ini juga mengamati beberapa jenis pil tidur yang diresepkan oleh dokter, seperti diazepines (temazepam dan diazepam), non-benzodiazepines (zolpidem, zopiclone dan zaleplon), barbiturates dan obat penenang. Para peneliti menemukan bahwa orang yang diresepkan pil tidur 4,6 kali lebih mungkin meninggal dalam rentan waktu dua setengah tahun. Bahkan, mereka yang mengonsumsi pil kurang dari 18 pil per tahun masih memiliki risiko kematian hingga 3,5 kali dibandingkan dengan mereka yang non pengguna pil tidur. Namun, semakin tinggi dosis yang ditelan, maka semakin besar risiko yang dihadapi. Orang yang mengonsumsi obat tidur sekitar 18-132 pil per tahun memiliki risiko hingga 4,4 kali lebih tinggi meninggal. Dan orang-orang yang meminum hingga lebih dari 132 pil memiliki kesempatan meninggal hingga 5,3 kali lebih tinggi. Secara keseluruhan, satu dari 16 pengguna pil tidur dilaporkan meninggal (638 dari 10.531) dibandingkan dengan satu dari 80 non pengguna pil tidur (295 dari 23.674 orang). Peneliti menjelaskan peningkatan risiko ini terlepas dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit jantung dan paru-paru, depresi, kecemasan, dan faktor lain, seperti penggunaan rokok dan alkohol.

Dikutip Dari: http://saling-sharing.blogspot.com/2012/03/1-pil-tidur-lebih-berbahaya-dari.html?m=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar