Seniman berkebangsaan Kanada dan Ukraina berhasil mengajak beberapa perempuan untuk turut serta dalam rangkaian karya yang ia pamerkan di National Art Museum, Ukraina. Para wanita itu diharuskan menjadi putri tidur, seperti dalam dongeng, yang menunggu "pangeran" pujaan untuk mencium dan membangunkannya.
Namun, keikutsertaan mereka membawa kepada konsekuensi mahaberat: para perempuan terikat kontrak menikahi pengunjung museum yang berhasil membangunkan mereka dengan kecupan.
Sama halnya dengan para "pangeran pujaan". Mereka juga terbelenggu oleh kontrak yang mewajibkannya untuk menikahi sang putri tidur jika ciumannya berhasil.
"Ketegangan dari pertunjukan itu adalah bagaimana gairah dan ketakutan melebur dalam mengantisipasi momen puncak," katalog pameran menyebut, seperti dinukil dari laman Gawker. "Pameran ini tak main-main. [Ujungnya] adalah pernikahan," ujar sang seniman, Taras Polataiko.
Para perempuan yang menjadi model agaknya setuju. "Jika [sang lelaki] adalah cinta sejatiku, aku pasti bisa merasakannya," kata seorang peserta. "Jika perasaan itu tak muncul, aku takkan membuka mata. Dalam hidup, segalanya bisa terjadi. Bagaimana jika itu satu-satunya jalan untuk mendapatkan belahan jiwaku?"
Meski Kementerian Kebudayaan Ukraina berupaya menutup pameran, para pengunjung lajang berusia di atas 18 tahun masih bisa mengunjungi museum hingga tanggal 9 September 2012.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar