Pages

Katanya nih... suka lirik payudara wanita bikin pria lebih sehat




Meski pria dikenal selalu berpikir secara logika, ada beberapa hal yang sering dipercaya oleh kaum pria, termasuk melihat payudara wanita bisa menyehatkan pria. Benarkah demikian? Ini adalah salah satu kepercayaan yang sering melekat di otak pria. Hal ini biasanya dipercaya dari zaman kakek hingga ke cucu-cucunya kelak. Dan hingga sekarang masih banyak pria yang percaya bahwa rahasia hidup panjang dan sehat adalah melirik ke belahan dada wanita secara teratur.

http://talkaboutmarriage.com/attachments/mens-clubhouse/85d1250533176-do-you-look-other-boobs-image015.jpg
Tahun lalu, ada pula peneliti yang mengklaim bahwa melihat payudara wanita hampir sama sehatnya dengan melakukan latihan fisik secara teratur yang dapat memperpanjang umur pria. Sayangnya, itu semua hanyalah mitos dan belum terbukti kebenarannya. Dilansir Health24, tidak ada studi dan tidak ada indikasi apa pun yang membuktikan bahwa melihat payudara wanita bisa memberi manfaat kesehatan untuk pria. Menurut beberapa ahli, mitos ini masih dipercaya hanya untuk pembenaran kaum pria.

Selain mitos melirik payudara, ada beberapa mitos lain yang juga banyak dipercaya oleh kaum pria, yaitu:

1. Mitos, bercukur secara teratur bisa menyebabkan jenggot tumbuh kasar dan lebih gelap
Banyak pria yang percaya bahwa dengan sering mencukur jenggot dapat membuatnya tumbuh lebih tebal dan gelap. Nyatanya, frekuensi bercukur tidak mempengaruhi pertumbuhan rambut.
Rambut akan tumbuh kembali dengan kecepatan, ketebalan dan kepadatan yang sama dan tidak berhubungan dengan berapa kali pria bercukur. Selain itu, pertumbuhan rambut dan jenggot pun juga dipengaruhi oleh faktor genetik.

2. Pria memikirkan seks setiap tujuh detik
Menurut hasil survei yang dilakukan Kinsey Institute, 54 persen pria minimal berfantasi tentang seks sekali dalam sehari, 43 persen beberapa kali dalam seminggu atau sebulan dan 4 persen hanya sekali sebulan atau bahkan kurang. Jadi mitos tentang pria memikirkan seks setiap tujuh detik tampaknya terlalu berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar