Saat kita kurang tidur, tombol pengatur nafsu makan mengalami gangguan. Alhasil kita menginginkan makanan yang tinggi lemak dan tinggi karbohidrat. Ini akan membuat jumlah kalori dalam tubuh naik drastis.
Sebuah penelitian membuktikan, setelah kurang tidur selama 2 malam berturut-turut, responden mengalami dorongan makan lebih lama dari biasanya. Sebab hormon pemicu nafsu makan, yaitu ghrelin, meningkat dan hormon penekan nafsu makan menurun, yaitu leptin.
Jika dibiarkan terus-menerus, kita akan mengalami kelebihan berat badan. Dan ini semakin ditegaskan oleh penelitian yang dilakukan University of Washington yang menemukan respondennya yang memiliki tidur cukup, 7 sampai 9 jam setiap malam, memiliki nilai BMI yang ideal.
2. Kita menjadi pusat magnet bagi kuman
Orang yang tidur 7 jam pada malam hari, akan 3 kali lebih mudah terkena flu. Ini adalah hasil studi JAMA. Bahkan penelitian lain menyimpulkan, laki-laki yang kurang tidur dan diberikan vaksin flu, memiliki kelambatan reaksi pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit musiman itu.
Kekebalan tubuh baru terbentuk, 10 hari setelah vaksinasi dilakukan. Rumusnya hanya satu untuk menjelaskan situasi ini, tidur membentuk sistem kekebalan tubuh kita.
3. Tubuh menjadi lebih lambat mengolah gula
Universitas of Chicago menyimpulkan dalam penelitian mereka, waktu tidur yang pendek akan membuat tubuh kita resisten terhadap insulin. Ini membuat glukosa susah sekali diolah dalam pembuluh darah kita, sehingga kita berpeluang mengalami diabetes tipe 2.
4. Didera stres berkepanjangan
Masih dari penelitian yang dilakukan University of Chicago, kurang tidur membuat hormon kortisol meningkat tajam. Ini adalah hormon yang menyebabkan kita mengenal bagaimana tidak enaknya stres.
Peningkatan kortisol terjadi mulai dari sore hingga malam hari, yang membuat detak jantung kita meningkat, tekanan darah meningkat, dan gula dalam darah meningkat. Ini artinya, kita berisiko untuk mengalami hipertensi, gangguan jantung, dan diabetes tipe 2.
5. Otak kita menjadi berkabut
Saat kita kurang tidur, maka otak diserang “kabut tebal”. Bahkan Joyce Walsbelen, PhD, pakar kesehatan tidur, bercerita, kabut tebal ini membuat kita susah sekali merasa senang.
“Sebab kontrol tidur dan emosi ada pada areal otak yang sama. Jadi saat kita kurang tidur, maka otomatis kita sudah membuat diri menjadi mudah sekali depresi.”
6. Membuat kita terlihat lebih tua
Kurang tidur juga membuat aliran darah melambat, tak terkecuali yang ada di bawah kulit kita. Maka tak heran jika kantung mata mudah terbentuk saat kita kurang tidur, dan kondisi ini tentu bukanlah sesuatu yang dapat menyempurnakan tampilan kita.
“Lebih parahnya lagi, kurang tidur yang meningkatkan hormon kortisol juga memperlambat produksi kolagen. Jika ini yang terjadi, katakan selamat datang pada keriput,” ucap Jyotsna Sahni, MD, pakar kesehatan tidur dari Canyon Ranch, Amerika Serikat.
Melihat daftar lengkap keluhan tubuh saat kita kurang tidur ini, kita pasti tak ingin membuat tubuh mengeluh lagi. Karena itu, lakukanlah trik mudah untuk tidur lelap.
- Secara perlahan, tidurlah 15 menit lebih cepat setiap malamnya.
- Matikan lampu sejam sebelum menutup mata, dan cobalah untuk rileks. Jika alunan musik bisa menenangkan diri, jangan ragu untuk menikmati alunan tersebut sambil menutup mata.
- Jangan letakkan televisi atau komputer di kamar kita.
- Lakukan meditasi atau peregangan tubuh, 30 menit sebelum benar-benar tidur.
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar