Minuman bersoda telah menjadi favorit jutaan orang. Rasanya yang manis
dan menyegarkan memang menjadi candu tersendiri bagi para penikmatnya.
Terlepas dari rasanya, banyak penelitian yang menemukan efek negatif
dari kebiasaan minum soda. Mulai dari obesitas, hingga ancaman penyakit
jantung.
Belum lama ini, masyarakat di AS dan Eropa kembali diingatkan mengenai
bahaya yang tersimpan dalam satu kaleng soda. Temuan dari badan
kesehatan di AS menemukan bahwa salah satu zat pewarna yang digunakan
dalam produk soda buatan Coca-cola dan Pepsi ditenggarai mampu memicu
penyakit kanker. Parahnya, studi lain yang dilakukan oleh beberapa pakar
kesehatan dari Centre for Science in the Public Interest menemukan
bahwa satu kaleng soda ternyata mengandung zat pewarna yang cukup
tinggi.
Lalu sebenarnya apa yang menyebabkan minuman soda yang dimiliki oleh
Coca-cola atau Pepsi begitu membahayakan? situs Daily Mail, menyebut ada
beberapa kandungan dalam minuman soda yang dianggap sangat membahayakan
bagi kesehatan. Dan beberapa kandungan tersebut memiliki efek negatif
tersendiri bagi kesehatan tubuh.
1. Zat Pewarna
Warna yang ada dalam minuman seperti Coca-cola, Pepsi atau minuman
sejenis lainnya berasal dari zat yang disebut dengan methylimidazole
(4-MI). Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di California, konsumsi
zat 4-MI secara berlebihan dan terus menerus dapat memicu kanker.
Bahayanya, teryata dalam satu kaleng soda terkandung hampir 140 mcg zat
4-MI. Hal ini membuat Dinas Kesehatan di AS memaksa Coca-cola dan Pepsi
memangkas kadar zat yang digunakan.
2. Kafein
Tahukah Anda? satu kaleng soda mengandung 40 mg kafein. Dengan kata
lain, jumlah kafein yang ada hampir sepertiga dari satu cangkir kopi
biasa. Meski masih banyak perdebatan mengenai manfaat kafein, namun
fakta menunjukkan jika Kafein dapat meningkatkan tekanan darah tinggi
dan mempercepat detak jantung. Selain itu, kafein menghentikan proses
pencernaan zat besi dari makanan. Jadi orang yang gemar meminum soda
kemungkinan besar beresiko mengalami kekurangan zat besi.
3. Gula
Menurut para dokter, ancaman terbesar dari minuman soda adalah kadar
gulanya yang sangat tinggi. Besarnya kandungan itu tentu saja
menyebabkan seseorang rentan mengidap obesitas. Jika sudah begitu,
mereka juga akan semakin mudah terkena penyakit diabeter tipe 2, sakit
jantung dan terserang stroke. Penelitian lain juga menemukan bahwa
konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan depresi, gangguan ingatan dan
gigi yang mudah rapuh.
4. Asam fosfat
Menurut penelitian, asam fosfat diklaim menjadi salah satu penyebab
terbesar masalah gangguan pada ginjal. Dan studi yang dilakukan oleh
para peneliti dari US National Institutes of Health di Maryland, AS,
menemukan bahwa minum lebih dari dua kaleng soda setiap hari beresiko
meningkatkan gangguan pada ginjal dua kali lipat yang disebabkan oleh
kandungan asam fosfat.
Studi lain di AS menyebutkan bahwa wanita yang mengkonsumsi soda lebih
dari tiga kaleng dalam sehari dapat mengikis ketebalan tulang dan
membuat tulang mudah keropos.
5. Bisphenol A
Kandungan bisphenol A diketahui memiliki kaitan terhadap penyakit
jantung, kanker dan cacat pada anak. Zat ini banyak ditemukan di botol
susu, garpu plastik, serta kaleng alumunium yang biasa digunakan untuk
minuman soda seperti Coca-cola dan Pepsi.
6. Asam sitrat
Asam sitrat merupakan salah satu zat utama yang membuat rasa menendang
pada soda. Alaminya, zat ini ada pada buah-buahan seperti jeruk dan
lemon. Kendati demikian, konsumsi asam sitrat berlebih dapat membuat
korosi pada gigi. Dalam kasus yang ekstrim, korosi ini dapat menyebabkan
gigi mudah patah.
Hal itu dibuktikan dengan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal
General Density. Dalam tulisannya, para peneliti mengatakan bahwa dalam
tiga menit pertama saat diminum, soda sepuluh kali lebih korosif
dibandingkan dengan minuman jus. |
memobee.com
sumber