1. Suntikan mati
Dalam waktu singkat sebelum eksekusi
dengan suntikan mematikan, napi dipersiapkan untuk kematiannya. Hal ini
mencakup ganti pakaian, makanan terakhir, dan mandi. Tawanan itu
dibawa ke ruang eksekusi dan dua tabung mengapit dirinya. Dari
tabung-tabung ini kemudian racun disuntikkan. Setelah tabung terhubung,
tirai ditarik sehingga saksi dapat menyaksikan eksekusi, dan tawanan
diperbolehkan untuk membuat pernyataan terakhir. Obat mematikan
kemudian diberikan dalam urutan pilihan sebagai berikut;
Natrium Thiopental: obat ini, juga dikenal sebagai Pentathol adalah barbiturat digunakan sebagai anestesi bedah. Dalam operasi, dosis sampai 150mg digunakan, dalam pelaksanaan eksekusi hingga 5.000 mg digunakan. Ini adalah dosis mematikan.
Bromida Pancuronium: Juga dikenal sebagai Pavulon, ini adalah relaksasi otot diberikan dalam dosis yang cukup kuat untuk melumpuhkan diafragma dan paru-paru. Obat ini bereaksi dalam 1-3 menit. Dosis medis normal adalah 40–100mcg per kilogram; dosis disampaikan dalam eksekusi sampai dengan 100mg.
Kalium Klorida: Ini adalah sebuah zat beracun yang menginduksi serangan jantung. Tidak semua negara menggunakan ini sebab dua yang pertama sudah cukup untuk membawa kematian napi.
9. Garrote
Garrote adalah metode eksekusi kedua
pada daftar ini yang tidak lagi didukung oleh hukum di negara manapun
walaupun pelatihan dalam penggunaannya masih dilakukan di Prancis.
Garrote adalah perangkat yang mencekik orang sampai mati (seperti dalam
foto di atas). Hal ini juga dapat digunakan untuk mematahkan leher
seseorang. Perangkat ini digunakan di Spanyol sampai dilarang pada
tahun 1978 dengan penghapusan hukuman mati. Biasanya terdiri dari kursi
di mana tahanan tertahan sementara algojo memperketat band metal di
lehernya sampai dia meninggal.
sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14675092
Natrium Thiopental: obat ini, juga dikenal sebagai Pentathol adalah barbiturat digunakan sebagai anestesi bedah. Dalam operasi, dosis sampai 150mg digunakan, dalam pelaksanaan eksekusi hingga 5.000 mg digunakan. Ini adalah dosis mematikan.
Bromida Pancuronium: Juga dikenal sebagai Pavulon, ini adalah relaksasi otot diberikan dalam dosis yang cukup kuat untuk melumpuhkan diafragma dan paru-paru. Obat ini bereaksi dalam 1-3 menit. Dosis medis normal adalah 40–100mcg per kilogram; dosis disampaikan dalam eksekusi sampai dengan 100mg.
Kalium Klorida: Ini adalah sebuah zat beracun yang menginduksi serangan jantung. Tidak semua negara menggunakan ini sebab dua yang pertama sudah cukup untuk membawa kematian napi.
2. Kursi Listrik
|
3. Ruang Gas Beracun
Setelah laporan terakhir, eksekusi dilaksanakan oleh algojo dan asam campuran dengan pelet menghasilkan gas hidrogen sianida (HCN) yang mematikan. Para tahanan umumnya telah diberitahu untuk mengambil napas dalam-dalam dalam rangka untuk mempercepat ketidaksadaran, tetapi dalam banyak kasus mereka menahan nafas mereka. Kematian dari hidrogen sianida adalah menyakitkan dan sungguh kematian mengerikan. |
Quote:
4. Single Person Shooting
|
5. Regu Tembak
|
6. Hukum Gantung
|
7. Penggal Kepala
|
8. Pisau Guillotine
|
sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14675092